40 k. Traumatic ulcer adalah ulkus yang memanjang, biasanya soliter dan
ukurannya bervariasi. Permukaannya biasanya tertutup selaput putih kekuningan dengan tepi yang lebih tinggi dari perabaannya.
6
l. Denture stomatitis adalalah lesi berwarna merah, difus pada mukosa yang ditutupi oleh gigi tiruan.
36
m. Denture hiperplasia adalah pertumbuhan yang berlebihan dari mukosa yang berkontak dengan gigi tiruan, tampak licin dan halus atau bisa bernodul-nodul.
35
n. Keganasan dapat terlihat sebagai :
36
- Lesi yang berkembang sebagai lesi putih, indurasi dan permukaannya mungkin nodular atau ulserasi. Lesi ini mungkin terfiksasi jika jaringan terjadi pada
bagian mukosa bergerak. Lesi dapat juga terlihat sebagai massa seperti jamur. - Lesi yang berkembang pada daerah yang merah, terdapat indurasi dimana
jaringan terasa padat dan penebalan seluruh lesi atau tepi lesi jika mengalami ulserasi. - Lesi yang mengalami ulserasi dengan indurasi pada tepi ulser. Ulser dapat
meninggi, tepi bergelung dan dapat berkembang membentuk area putih. - Lesi yang terlihat sebagai massa yang tumbuh eksofitik dan dapat dengan
mudah berdarah.
3.7 Sarana penelitian
3.7.1 Alat dan bahan Alat yang digunakan untuk pemeriksaan dalam rongga mulut adalah kaca
mulut, sonde, kapas, sarung tangan, masker, lampu senter, serta kamera untuk dokumentasi penelitian. Sebagai bahan untuk desinfeksi adalah 3 buah baskom yang
41 masing-masing berisi air, povidon iodin dan terakhir dimasukkan ke dalam baskom
yang berisi alkohol, kemudian alat dikeringkan dengan handuk. Selanjutnya dipergunakan untuk pemeriksaan subjek yang lain.
3.7.2 Formulir pencatatan Formulir pencatatan terdiri dari blanko rekam medik yang mencakup data
demografi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, suku dan data klinik subjektif dan objektif pemeriksaan ekstra oral dan intra oral.
3.8 Cara Pengumpulan Data
3.8.1 Data demografi Data demografi diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung
terhadap para lansia yang berusia 60 tahun ke atas dan melalui data sekunder yang dapat diperoleh di panti jompo.
3.8.2 Data Klinik Data klinik dapat diperoleh dengan melakukan pemeriksaan rongga mulut
terhadap subjek sebagai berikut : - Subjek didudukkan dengan keadaan rileks. Posisi pemeriksa berdiri di
depan subjek. - Pemeriksaan klinis dilakukan peneliti dengan bantuan asisten peneliti
dengan menggunakan 2 kaca mulut dan penerangan lampu senter. - Catat lesi-lesi rongga mulut yang terlihat pada subjek pada blanko rekam
medik terutama lesi-lesi yang menjadi lesi target. Lokasi lesi juga dicatat.
Kriteria diagnosa lesi sesuai dengan kriteria pada defenisi operasional.
42
3.9 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara manual dan ditabulasikan.
3.10 Analisa Data
Data yang sudah terkumpul kemudian ditabulasikan dan analisa data dilakukan dengan cara perhitungan persentase setiap lesi-lesi mukosa mulut yang
terlihat pada subjek.
43
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Subjek penelitian yang diperiksa berjumlah 100 orang, terdiri dari 52 orang laki-laki 52 dan 48 orang perempuan 48 .
Gambar 16 menunjukkan distribusi lansia berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Untuk kelompok umur 60-69 tahun sebesar 17 pada laki-laki dan
18 pada perempuan, kelompok umur 70-79 tahun sebesar 19 pada laki-laki dan 19 pada perempuan, kelompok umur 80-89 tahun sebesar 12 pada laki-laki dan
9 pada perempuan, kelompok umur 90-99 tahun adalah 3 pada laki-laki dan 2 pada perempuan dan untuk kelompok umur diatas 100 tahun sebesar 1 pada laki-
laki. Gambar 16. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DAN
JENIS KELAMIN
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Jumlah
60 - 69 70 - 79
80 - 89 90 - 99
100
Umur
DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN
Laki-laki Perempuan