F. Metode Pengumpulan Data
Tahap Penelitian
a. Menyusun proposal penelitian b. Setelah proposal penelitian memperoleh persetujuan dari pembimbing,
dilanjutkan dengan membuat surat permohonan izin penelitian dari pihak PSIK UIN Syarif Hidayatullah yang ditujukan kepada Ketua
RW 01 dan Ketua Posyandu Kemiri Muka. c. Setelah memperoleh izin, peneliti memperoleh data calon responden
dari kader posyandu. d. Peneliti melakukan penyeleksian calon responden yang memenuhi
kriteria inklusi. e. Peneliti mendatangi posyandu untuk bertemu dengan responden.
f. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dilakukan. Peneliti juga memberikan lembar persetujuan kepada calon responden, jika
calon responden bersedia menjadi responden maka peneliti akan meminta responden untuk menandatangani surat persetujuan menjadi
responden. Apabila calon responden tidak bersedia menjadi responden, maka peneliti menghormati keputusan responden untuk tidak
berpartisipasi dalam penelitian. g. Peneliti memberikan lembar kuesioner serta menjelaskan tata cara
pengisian kuesioner. Peneliti juga memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya apabila ada pertanyaan yang tidak
dimengerti oleh responden.
h. Setelah kuesioner terisi, peneliti melakukan pengumpulan data serta melakukan pengecekan kelengkapan data dan memberikan kode pada
lembar kuesioner.
G. Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah melalui beberapa tahap, antara lain :
1. Editing
Editing merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data atau kuesioner yang telah dikumpulkan. Pada tahap ini peneliti
melakukan pengecekan kembali data – data yang diperoleh, terutama
mengenai kelengkapan data setelah data terkumpul. 2.
Coding Coding merupakan proses pemberian kode numeric angka terhadap
data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemeberian kode ini penting dilakukan terutama jika pengolahan dan analisis data menggunakan
computer. Kode juga dibuat dalam daftar kode beserta artinya di dalam buku kode, hal ini untuk memudahkan peneliti untuk melihat lokasi
dan arti suatu kode dari suatu variabel. 3.
Entry Data Pada tahap entry data, peneliti memasukkan data yang telah
dikelompokkan ke dalam master table atau database computer. Kemudian dibuat distribusi frekuensi sederhana, atau bisa juga dengan
membuat tabel kontingensi.
4. Processing Data
Setelah semua data terkumpul lengkap dan terisi dengan benar serta data telah dikoding, proses selanjutnya adalah processing data. Data
diproses untuk dianalisis, dengan cara memindahkan data kuesioner ke dalam paket computer pengolahan data statistic.
5. Cleaning Data Tahap ini merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang telah
dientry, apakah ada kesalahan atau tidak, terutama kesesuaian pengkodean yang dilakukan. Kesalahan mungkin terjadi saat proses
meng-entry data ke dalam computer. Bila terdapat kesalahan, maka data tersebut diperbaiki hingga sesuai dengan hasil pengumpulan data
yang dilakukan.
H. Analisa Data
Analisa data dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan, apakah sesuai atau tidak dengan tujuan penelitian. Dalam rangka
menjawab pertanyaan penelitian, yaitu pengaruh masing-masing variabel terhadap parenting stress.
1. Analisis Univariat Analisa univariat dilakukan secara deskriptif, yaitu menampilkan tabel
frekuensi mengenai karakteristik responden sebagai variabel independen dalam penelitian ini.
2. Analisis Bivariat Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel. Untuk menganalisa, diperlukan pengujian pada data-data
yang telah diperoleh. Pengujian ini digunakan untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel, dalam hal ini adalah
mengukur tingkat atau eratnya hubungan masing – masing variabel
independen dengan variabel dependen. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji spearman rank rho dengan bantuan software
uji statistik.
I. Etika penelitian
Etika penelitian ini adalah untuk menjamin kerahasiaan identitas responden, melindungi dan menghormati hak responden untuk menerima
atau menolak berpartisipasi dalam penelitian ini. Masalah etika penelitian meliputi Hidayat, 2009 :
1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuannya adalah
agar calon responden mengerti maksud dan tujuan penelitian. Jika calon responden bersedia untuk menjadi responden, maka diminta
menandatangani lembar persetujuan. Jika calon responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak calon responden
dengan tidak memaksa calon responden untuk berpartisipasi dalam penelitan. Beberapa informasi yang harus diberikan antara lain
partisipasi responden, tujuan dilakukannya penelitian, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan penelitian, manfaat,
dampak, kerahasiaan dan lain lain.
Setelah peneliti memberikan penjelasan, peneliti memastikan kembali bahwa responden benar
– benar telah mengerti tentang penelitian yang akan dilakukan, termasuk keuntungan dan kerugian menjadi subjek
penelitian. 2. Anonimity tanpa nama
Peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan tidak mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner,
dan hanya memberikan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.
3. Kerahasiaan Peneliti menjamin kerahasiaan semua informasi yang telah
terkumpul. Hanya kelompok data yang diperlukan yang akan dilaporkan dalam hasil riset. Lembar kuesioner yang telah diisi oleh
responden hanya dapat dilihat oleh peneliti dan pihak yang berkepentingan. Setelah data yang diperoleh dari responden dianalisis,
maka data – data tersebut akan segera dimusnahkan.