h. Kasih sayang Anak
– anak belajar mencintai orang, binatang, atau benda yang menenangkannya. Kasih sayang tersebut diungkapkan dengan
menyatakannya secara fisik, dengan memeluk, menepuk, dan mencium objek yang disayanginya.
4. Perkembangan Sosial Pola perilaku sosial dan tidak sosial pada masa awal kanak
– kanak prasekolah
a. Pola sosial 1 Meniru
Agar sama dengan kelompok, anak meniru sikap dan perilaku orang yang ia kagumi.
2 Persaingan Keinginan untuk mengalahkan orang lain, hal ini mulai tampak pada
usia empat tahun 3 Kerja sama
Pada akhir tahuj ketiga kegiatan kelompok mulai berkembang dan meningkat dalam segi frekuensi maupun durasinya.
4 Simpati Simpati membutuhkan pengertian tentang perasaan dan emosi orang
lain. Umumnya berkembang sebelum usia anak tiga tahun. Semakin banyak anak melakukan kontak sosial, maka simpati akan semakin
cepat berkembang.
5 Empati Sama dengan simpati, empati membutuhkan pengertian tentang
perasaan dan emosi orang lain, selain itu juga membutuhkan kemampuan untuk membayangkan diri sendiri di tempat orang lain.
6 Dukungan sosial Menjelang berakhirnya masa kanak
– kanak, dukungan dari teman – teman menjadi lebih penting daripada persetujuan orang dewasa.
7 Membagi Dari pengalaman bersama orang lain, anak belajar bahwa salah satu
cara memperoleh persetujuan sosial adalah dengan membagi miliknya, tertutama mainan.
b. Pola tidak sosial 1 Negativisme
Negativisme, atau melawan otoritas orang dewasa mencapai puncaknya antara usia tiga dan empat tahun. Perlawanan fisik
berubah menjadi perlawanan verbal dengan cara berpura – pura tidak
mendengar permintaan orang dewasa. 2 Agresif
Perilaku agresif meningkat antara usia dua dan empat tahun, kemudian menurun. Serangan fisik mulai berganti dengan serangan
verbal dalam bentuk menyalahkan orang lain. 3 Perilaku berkuasa
Perilaku ini dimulai ketika usia tiga tahun dan semakin meningkat seiring bertambahnya kesempatan untuk kontak sosial.
4 Memikirkan diri sendiri Pandangan anak masih terbatas pada rumahnya saja, sehingga anak
seringkali mementingkan dirinya sendiri. Dengan meluasnya pandangan, lambat laun perilaku tersebut mulai berkurang an mulai
digantikan oleh perilaku murah hati. 5 Mementingkan diri sendiri
Seperti halnya perilaku memikirkan diri sendiri, perilaku mementingkan diri sendiri lambat laun akan digantikan oleh minat
dan perhatian kepada orang lain. 6 Merusak
Ledakan amarah seringkali diiringi dengan tindakan merusak benda – benda disekitarnya.
5. Perkembangan Bahasa Awal masa kanak
– kanak umumnya merupakan saat berkembang pesatnya penguasaan tugas pokok dalam belajar berbicara, yaitu
manambah kosakata, menguasai pengucapan kata – kata dan
menggabungkan kata – kata menjadi kalimat. Pada awalnya pmebicaraan
anak – anak bersifat egosentris, yaitu berkisar pada minat, dan miliknya
sendiri Gunarsa Gunarsa, 2008. Menjelang akhir masa kanak – kanak
akan dimulai pembicaraan yang bersifat sosial, yaitu berbicara tentang orang lain selain dirinya sendiri. Awal masa kanak
– kanak sering disebut dengan tukang ngobrol, karena anaj dapat berbicara dengan mudah tak
putus – putus, namun ada juga anak – anak yang relative pendiam
Hurlock, 2012
E. Parenting Stress Index
Instrument yang digunakan untuk mengetahui tingkat stres pengasuhan adalah parenting stress index. Parenting Stress Index PSI merupakan alat
ukur yang didesain untuk mengetahui level parenting stress yang dialami oleh orang tua yang mempunyai anak berusia satu bulan hingga duabelas tahun
Psychological Assesment Resources ; Healthy Family New York. Abidin mengembangkan kuesioner yang mengukur stres pengasuhan dengan domain
orang tua, domain anak dan domain interaksi orangtua-anak. Domain tersebut dikombinasikan agar menjadi alat ukur yang komprehensif, alat ukur
multidimensional yang dapat menggambarkan stres pengasuhan McKelvey, 2008. PSI telah divalidasi oleh beberapa penelitian yang mencakup berbagai
jenis sampel, orang tua dengan level status ekonomi dan pendidikan yang beragam, serta pada orang tua yang mempunyai anak dengan level kemampuan
yang berbeda Ahern, 2004. Ada dua versi PSI yang telah dikembangkan oleh yaitu PSI-full form dan
PSI-short form. PSI full form terdiri dari 120 pertanyaan yang terdiri dari tigabelas subskala. Abidin kemudian mengembangkan PSI menjadi PSI short
form yang terdiri dari 36 pertanyaan dengan tiga subskala, yaitu domain orang tua, domain anak, serta domain hubungan disfungsional orang tua
– anak dimana masing
– masing subskala terdiri dari duabelas item pertanyaan Abidin, 1992 dalam Ahern, 2004.
Domain tersebut adalah : 1.
Parent Domain Parental Distress Menilai pengalaman orang tua yang dirasakan dalam perannya mengasuh
anak. Parental Distress terdiri dari beberapa subskala, yaitu sense of competence, depression, restriction of parent, parental health, social
isolation, dan relationship with spouse. a.
Depresi, munculnya perasaan depresi pada orang tua. b.
Restriction of role, pengalaman orang tua dalam peran pengasuhan membatasi kebebasan mereka.
c. Sense of competence, kurangnya pengetahuan tentang pertumbuhan
dan perkembangan anak, dan terbatasnya kemampuan orangtua untuk mengatur anaknya.
d. Social isolation, merasa terisolasi dari keluarga dan dukungan social
lainnya. e.
Relationship with spouse, kurangnya dukungan emosional pasangan dalam mengatur anak.
f. Parent health, adanya kemunduran kesehatan pada orangtua
2. Child Domain Difficult child
Menilai pengalaman orang tua yang memandang anaknya mempermudah atau mempersulit proses pengasuhan, karena merasa anaknya memiliki
karakteristik yang tidak sesuai dengan harapan orang tua. Subskala dalam domain ini adalah adaptability, demandingness, mood, dan distracbility
hyperactivity.
a. Adaptability, mampu atau tidaknya anak untuk beradaptasi dengan
perubahan linkungan baik ligkungan fisik maupun social. b.
Demandingness, pengalaman orang tua menempatkan anak sebagai banyak tuntutan pada mereka anak .
c. Mood, kinerja afektif anak menunjukkan bukti ada tidaknya disfungsi.
d. Distractibility hyperactivity, perilaku yang kurang perhatian, seperti
overreaction, gangguan atau perhatian jangka pendek 3.
Parent – Child Dysfunction Interaction Menilai interaksi antara orang tua
– anak yang tidak berfungsi dengan baik yang berfokus pada tingkat penguatan anak terhadap orang tua dan tingkat
haapan orang tua terhadap anak. Subskala dalam domain ini antara lain attachment, acceptability, dan reinforces parent.
a. Reinforces parent, anak tidak dianggap sebagai sumber penguatan positif b. Attachment, perasaan kedekatan yang dirasakan orang tua kepada
anaknya c. Acceptability, menunjukkan ketidaksesuaian antara karakteristik anak
baik secara fisik, intelektual, maupun emosional dengan harapan orangtua
F. Penelitian Terkait
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai stres pengasuhan atau parenting stress antara lain penelitian Imas Indriyani 2008 dengan judul
penelitian ”Hubungan Kepuasan Pernikahan Terhadap Parenting Stress : Studi pada ibu dengan anak usia 2-5 tahun. Hasil yang diperoleh dalam penelitian
ini adalah adanya hubungan yang significant antara kepuasan pernikahan yang
terdiri dari kepuasan, kesepakatan, kedekatan hubungan, dan ungkapan kasih sayang terhadap ibu yang mamiliki anak usia 2 sampai 5 tahun.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Rodriguez dan Murphy 1997 mengenai “Parenting Stress and Abuse Potential in Mother of Children with
Developmental Disabilities” menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara stres pengasuhan dengan potensi kekerasan pada anak, sebagaian stres
dihubungkan pada domain orangtua usia, pekerjaan, status ekonomi, dan lain- lain.
G. Kerangka Teori
Karakteristik anak : 1. Jenis kelamin
2. Usia 3. Kemampuan dalam
melaksanakan tugas perkembangannya serta
kemampuan untuk memenuhi tuntutan orangtua
4. Temperamen anak temper tantrum
Karakteristik orangtua : 1. Usia
2. Ayah Ibu 3. Pengetahuan
4. Kepribadian
temperamen 5. Nilai dan kepercayaan
yang dianut 6. Pengalaman
pengasuhan sebelumnya
7. Pekerjaan Karakteristik demografik
dalam konteks pengasuhan
1. Sosial nilai budaya dalam
masyarakat 2. Status ekonomi
3. Struktur keluarga jumlah anak,
status anak 4. Hubungan
pernikahan 5. Dukungan sosial
Stres Pengasuhan
Dampak stres pengasuhan : 1. Kekerasan pada anak
2. Hambatan dalam tumbuh kembang anak
Gambar 2.1 Diadaptasi dari teori
Abidin 1995 dalam Ahern 2004, Martin
Colbert 1997 , Hidangmayun 2010 serta
Hurlock 2012 Tumbuh kembang anak :
1. Pertumbuhan Fisik 2. Perkembangan Emosi
3. Perkembangan Kognitif 4. Perkembangan Sosial
5. Perkembangan Bahasa