Hubungan antara Jenis Kelamin Anak dengan Stres Pengasuhan

Perbedaan hasil penelitian tersebut mungkin disebabkan oleh perbedaan budaya dimana di Indonesia mayoritas ibu rumah tangga tidak bekerja Iskandar, 2011 serta jenis pekerjaan yang dijalani oleh orangtua. Penelitian – penelitian yang dilakukan di luar negeri seperti Hidangmayun 2010 di Thailand dan Helkenn 2007 di Canada menunjukkan adanya hubungan antara pekerjaan dengan stres pengasuhan, sementara bebrapa penelitian yang dilakukan di Indonesia seperti Indriyani 2008 menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan stres pengasuhan. Selain itu, pada penelitian ini peneliti hanya membedakan jenis pekerjaan berdasarkan ibu yang bekerja dan tidak bekerja, sedangkan pada penelitian Hidangmayun 2010 dan Helkenn 2007 membagi jenis pekerjaan ke dalam profession, semi profession, clerical - shop owner - farmer,skilled worker, semi skilled worker, unskill worker dan unemployed.

4. Hubungan antara Pendidikan dengan Stres Pengasuhan pada Ibu

dengan Anak Usia Prasekolah di Posyandu RW 01 Kemiri Muka Sebagai orangtua, pendidikan diperlukan sebagai suatu syarat kesiapan menjadi orangtua Brooks, 2011. Yi 2007 pada penelitiannya di Hongkong mengungkapkan bahwa semakin tinggi pendidikan ibu, maka stres pengasuhan yang dialami akan semakin tinggi. Pendidikan umumnya dilihat sebagai acuan kemampuan intelektual seseorang. Orang dengan pendidikan tinggi dianggap memiliki kemampuan intelektual yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah. Kemampuan intelektual inilah yang digunakan seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya stressor dengan baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan stres pengasuhan yang dialami ibu p = 0.360, r= -0.130. Hasil ini memperoleh kesimpulan yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan ini mungkin dikarenakan saat ini baik ibu dengan pendidikan rendah maupun tinggi dapat memperoleh pengetahuan mengenai pengasuhan anak dari berbagai sumber seperti televisi, media massa, radio maupun internet. Dengan kemudahan ini, ibu dapat mengetahui permasalahan anak, serta penanganannya dengan baik. Hal inilah yang mungkin menyebabkan tidak adanya perbedaan tingkat stres pengasuhan antara ibu dengan pendidikan rendah dengan ibu berpendidikan tinggi.

5. Hubungan antara Pendapatan dengan Stres Pengasuhan pada Ibu

dengan Anak Usia Prasekolah di Posyandu RW 01 Kemiri Muka Pendapatan keluarga seringkali dikaitkan dengan status kemapanan ekonomi suatu keluarga. Masalah keuangan seringkali mendorong timbulnya stres pengasuhan. Aspek keuangan dapat berupa tingkat penghasilan keluarga yang rendah dan dihadapkan pada tuntutan kebutuhan yang tinggi Letari, 2012. Status ekonomi sangat berpengaruh pada perkembangan hubungan orangtua dan anak. Penelitian yang dilakukan oleh Indriyani 2008 di Jakarta dan Hellken 2007 di Canada menyebutkan bahwa income yang diperoleh orangtua berpengaruh terhadap tingkat stres pengasuhan orangtua. Orangtua dengan penghasilan rendah memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang tua yang memiliki penghasilan tinggi. Hasil uji bivariat menggunakan korelasi spearman rho peneliti menemukan adanya hubungan negatif yang signifikan antara pendapatan dengan stres pengasuhan ibu dengan tingkat kekuatan hubungan moderat. Hal ini ditunjukkan oleh p value sebesar 0.001 dengan koefisien korelasi r sebesar -0.443. Tingkat kepuasan orangtua terletak pada seberapa baik orangtua merasa mereka mampu memenuhi kebutuhan anak –anaknya. Orangtua yang kekurangan sumber daya untuk merawat anak akan mengalami peningkatan stres dalam memenuhn tantangan kehidupan sehari – hari. Ketika mengalami kesulitan ekonomi, orangtua akan menjadi mudah marah, tertekan dan frustasi, serta tekanan psikologis mereka akan menurunkan kemampuan pengasuhan yang akan berpengaruh pada anak Brooks, 2011

6. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Stres Pengasuhan pada

Ibu dengan Anak Usia Prasekolah di Posyandu RW 01 Kemiri Muka Dukungan sosial berasal dari suatu sistem yang ada dalam masyarakat. Masyarakat merupakan suatu bentuk dorongan dinamis yang berubah sebagai respon atas perubahan ekonomi dan sosial sehingga kemudian mempengaruhi kehidupan orangtua dan anak. Dukungan sosial dapat berupa dukungan keluarga, kelompok, organisasi maupun dukungan perorangan. Dukungan sosial tersebut mencakup dukungan penghargaan, dukungan informasi, dukungan instrumental serta dukungan emosional Bunk, 2000 dalam Taylor, 2009. Dukungan sosial yang digunakan dalam