Kebijakan Luar Negeri KerangkaPemikiran

19

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Tinjauan Pustaka 1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Teori Kepentingan Nasional

1.5.2 Kebijakan Luar Negeri

1.6 Metode Penelitian 1.7 Sistematika Penulisan BAB II Gambaran Umum Konflik Etnis-Sektarian di Rakhine A Sejarah Komunitas Rohingya B. Akar Konflik Secara Historis C. Kebijakan Politik Pemerintah Myanmar BAB III Analisis Kebijakan Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dalam Penyelesaian Konflik Etnis Rohingya di Myanmar A.1 Kebijakan Dalam Negeri a.1.1. .Kebijakan Terhadap NGO, Lembaga Kemanusiaan dan Media Mass a.1.2. Alasan Mengungsi ke Indonesia a.1.3. Kebijakan Terhadap Imigran Rohingya B.2 Kebijakan Luar Negeri 20 b.2.1 Kebijakan Bilateral b.2.2 Kebijakan di ASEAN b.2.3 Kebijakan Internasional dalam kaitan penyelesaian kasus Rohingya BAB IV Penutup Kesimpulan dan Saran Daftar Pusaka Lampiran-lampiran 21

BAB II Sejarah Komunitas Rohingya dan Gambaran Umum

Konflik Etnis-Sektarian di Rakhine A. Sejarah Komunitas Rohingya Satu versi mengatakan bahwa catatan sejarah mengatakan bahwa bangsa Arakan Rohingya adalah bagian darinya berbicara dengan dialek Burma dengan pengucapan klasik dengan konsonan R yang dilemahkan ke suara pengucapan Y seperti akhiran ang, ak, dan lain-lain yang dilembutkan menjadi in, ek dan lain-lain. Dengan perjalanan waktu berabad- abad lamanya, dialek penduduk Arakan dimodifikasi dengan tambahan kata-kata yang berasal dari India. Begitu juga ras yang berpadu dengan darah India melalui cara S.W. Cocks 1919: 146-147. Menurut prof. Kei Nemoto dalam salah satu seminar yang diadakan di Jepang sepakat dengan para ahli sejarah Rohingya bahwa komunitas ini sudah mendiami kawasan Arakan sejak abad ke-8 A.D Aye chan 2005:396. Ibukota Arakan pertama adalah Ramawadi yang dibangun oleh suku Kanran dari kawasan Burma bagian atas. Raja pertamanya bernama Kanrazagyi dengan ibukota dekat Kyaukpadaung. Seribu tahun berikutnya, pada abad ke-2 sebelum Masehi, Chanda Suriya diangkat menjadi raja S.W. Cocks : 1919Enam puluh tahun sebelum dinobatkannya raja Chanda, para pengungsi Burma berusaha menginvasi Arakan. Namun upaya ini mampu digagalkan bangsa Arakan dan mereka justru dapat menduduki Prome dan Tharekhettara. Dengan demikian, sampai kejatuhan raja Chanda pada tahun 976 A.D. tidak ada catatan sejarah penting yang tercatatS.W. Cocks : 1919. Pada tahun kejatuhan Chanda, kaum Shan dari Burma menginvasi Arakan dan berhasil menduduki kawasan ini selama 18 tahun dengan merampas seluruh kekayaan penduduk termasuk arca-arca Budha yang dimiliki mereka. Setelah itu Anawrahta yang