Tujuan dan Manfaat Penelitian
14
yang beragama sama dengan mayoritas penduduk Myanmar. Keterlibatan aktif para agamawan atau Biksu Budha dalam demonstrasi pengusiran Muslim Rohingya berpotensi
mengusik solidaritas-religi sebagian warga Muslim Indonesia. Bila realitas tersebut berlarut- larut, tidak mustahil dapat menyulut instabilitas di bumi pertiwi ini.
Dikutip dari Jemadu, menurut Miroslav Nincic Terdapat 3 asumsi dasar yang dalam mendefinisikan kepentingan nasional Aleksius 2008: 67yakni:
Pertama, kepentingan itu bersifat vital sehingga pencapaiannya menjadi prioritas utama pemerintah dan Masyarakat.
Kedua, kepentingan harus berkaitan dengan lingkungan internasional. Artinya, pencapaian kepentingan nasional dipengaruhi oleh lingkungan internasional.
Ketiga, kepentingan nasional harus melampaui kepentingan yang bersifat pertikularistik dari individu, kelompok atau lembaga pemerintahan sehingga menjadi
kepedulian masyarakat secara keseluruhan. Di sini, peran Indonesia dalam penanganan persoalan minoritas Rohingya di
Myanmar yang merupakan salah satu dari negara anggota ASEAN Association of South- East Asian Countries tidak terlepas dari penggejawantahan salah satu dari empat elemen dan
jenis kepentingan nasional di atas yaitu kepentingan tata internasional. Di samping itu, pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 UUD 1945 kita dengan tegas menyebutkan bahwa
„sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan peri-keadilan
UUD 1945 perubahan 4 .‟Ini artinya, peran Indonesia dalam penyelesaian kasus Rohingya
tidak lain adalah implementasi dari pembukaan UUD 1945 itu sendiri. Oleh karenanya, peneliti sepakat dengan tesis yang diungkap Frankel seperti dikutip
Umar Saryadi di atas sebagai teori yang mestinya diambil oleh Indonesia bahwa kepentingan nasional adalah kepentingan yang meliputi kepentingan pertahanan defense interest,