kerjasama antar bangsa serta kelompok tanpa membedakan suku bangsa, agama, etnis dan sebagainya.
Sejak sebelum menjadi presiden dan membentuk partai, Gus Dur selalu bercita-cita bagaimana di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini
mempunyai sumbangan yang lebih kongkrit terhadap kepemimpinan di dunia di dalam proses dialog peradaban. Seperti yang di ungkapkan Ketua PP Muhamadiyah
dan Ketua Yayasan Al-Mauun apa yang di sampaikan Gus Dur saat itu, kang nanti saya di Ciganjur ini akan buat pusat study Asia Tenggara, sampeyan, mas Habib
Chirzin tinggal di sini, nanti kita beli tanah di sini dan kita tinggal bersama. Pusat study Asia Tenggara itulah yang di cita-citakan Gus Dur bahwa
disanalah nanti tokoh-tokoh Islam yang kemudian punya pemikiran masa depan bisa bertemu, berkumpul kemudian membuat Indonesia sebagai simpul dinamika agama di
Asia Tenggara. Dari hal di atas kami menemukan sebuah landasan yang kokoh dalam cita-cita
komitmen dan prisip-prinsip intelektual dari K.H. Abdurrahman Wahid diantaranya untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu sebuah tatanan masyarakat yang adil dan
demokratis serta memperlakukan seseorang secara setara. Semua itu tantangan yang besar dan berat dan Wahid Institut ingin mengambil
peran untuk memperkuat civil Islam dalam mewujudkan perubahan sosial, pembaharuan dan pemikiran keagamaan, tentunya tanpa meninggalkan warisan
turats pemikiran dan kebudayaan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
B. VISI DAN MISI
Berdirinya Wahid Institut bertujuan mewujudkan prinsip-prinsip dan cita-cita intelektual Gus Dur untuk membangun pemikiran Islam moderat, Yang mendorong
terciptanya demokrasi, pluralisme agama, multikulturalisme dan toleransi dikalangan kaum muslim di Indonesia dan seluruh dunia.
Wahid Institut mengemban komitmen menyebarkan gagasan Islam progresif yang mengedepankan toleransi dan saling pengertian dalam masyarakat dunia Islam
maupun barat. Wahid Institut juga membangun dialog di antara pemimpin agama- agama dan tokoh-tokoh politik di dunia Islam dan barat.
C. PROGRAM-PROGRAM WAHID INSTITUT
a. Kampanye Pemikiran Islam, Demokrasi dan Pluralisme
Dengan jalan memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antara intelektual muslim dengan non muslim yang berminat terhadap perkembangan Islam masyarakat
muslim, agama-agama dan kepercayaan, Wahid Institut membuat penerbitan website, menyelenggarakan diskusi dan konferensi, serta merilis briefing tentang Islam dan
isu-isu strategis secara berkala dengan bertujuan memberikan kontribusi lembaga terhadap isu-isu maupun wacana yang berkembang dalam masyarakat.
Dan dalam realisasinya lembaga melakukan beberapa kegiatan berupa: b.
Capacity-Building untuk Perkembangan Islam Progresif di Indonesia. Setelah melakukan pemetaan gerakan Islam untuk mendapatkan gambaran
yang lengkap mengenai unsur-unsur terpenting civil Islam di Indonesia, Wahid Institut telah memiliki database tentang person, kelompok dan gerakan yang
komprehensif. Dan saat ini telah tercipta jaringan para pelaku gerakan, organisasi maupun individu Islam progresif di sejumlah daerah di Indonesia antara lain, Jakarta,
Cirebon, Yogyakarta, Makasar, Lombok, Padang, Aceh, Salatiga, Solo, Banjarmasin dan sulawesi Selatan.
Untuk merealisasikan program ini lembaga menyelenggarakan tindak lanjut berupa:
1. Forum Refleksi bersama jaringan muslim progresif Indonesia
Program ini dimaksudkan untuk memperkuat komunitas masyarakat muslim yang menginginkan demokrasi, perdamaian dan keadilan. Melalui
pertemuan antar aktivis dan pemimpin agama Islam di beberapa daerah di Indonesia. Dengan membangun jaringan-jaringan di seluruh Indonesia.
2. Pendidikan
Dalam program ini Wahid Institut memberi kesempatan kepada generasi muda diseluruh Indonesia yang memiliki pengetahuan cukup mengenai Islam untuk mengikuti belajar bersama selama 5-6 bulan setiap tahun
tentang pemikiran dan gerakan muslim progresif. Program ini diadakan melalaui kelas usul fiqih progresif yang dilaksanakan setiap hari jum,at di kantor Wahid Institut
c. Advokasi dan Penguatan Masyarakat Akar Rumput
Sebagai lembaga studi riset dan sekaligus gerakan, maka Wahid Institut tidak membiarkan problem-problem mendasar yang menjadi perhatian banyak masyarakat dan publik tanpa adanya tindak lanjut. Atas dasar program tersebut
lembaga mencoba memberikan solusi terhadap peristiwa maupun problem yang terjadi dengan melihat dan terjun langsung dalam masyarakat. Disamping melakukan hal-hal yang terencana dalam jangka panjang yang berkesinambungan lembaga
juga tidak melupakan masalah-masalah darurat yang harus dilakukan, sejauh yang bisa dijangkau.
24
D. STRUKTUR LEMBAGA WAHID INSTITUT