Rumusan Masalah Perencanaan Dx. 1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

dan kedalaman pernafasan - Warna kulit tidak normal misal pucat dan kehitaman - Sianosis - Hipoksia - Cuping hidung mengembang - Gelisah - Takikardia n perfusi-ventilasi - Edema paru

2.2.3. Rumusan Masalah

Menurut Tarwoto Wartonah 2006 disebutkan masalah keperawatan yang mungkin muncul pada masalah kebutuhan oksigenasi yaitu: a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b. Ketidakefektifan pola nafas c. Gangguan pertukaran gas

2.2.4. Perencanaan Dx. 1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Defenisi: Kondisi dimana pasien tidak mampu membersihkan secret, slem sehingga menimbulkan obstruksi saluran pernafasan dalam rangka mempertahankan saluran pernafasan. Tujuankriteria hasil : a. Saluran nafas menjadi bersih b. Pasien dapat mengeluarkan secret secara efektif Universitas Sumatera Utara c. Mudah untuk bernafas d. Kegelisahan, sianosis, dan dispneu tidak ada e. Saturasi O 2 dalam batas normal Intervensi Rasional - Sediakan alat suction - Monitor jumlah, bunyi nafas, AGD, efek pengobatan bronchodilator - Terapi inhalasi, latihan nafas dalam dan batuk efektif - Bantu oral hygiene tiap 4 jam - Mobilisasi tiap 2 jam - Beri pendkes efek merokok, alkohol, menghindari allergen, latihan bernafas - Peralatan dalam keadaan siap - Indikasi dasar kepatenan jalan nafas - Mengeluarkan secret - Memberi rasa nyaman - Mempertahankan sirkulasi - Mencegah komplikasi paru Dx. 2 Ketidakefektifan pola nafas Defenisi : Kondisi dimana pola inhalasi dan ekshalasi pasien tidak mampu karena adanya gangguan fungsi paru. TujuanKriteria hasil : 1. Kedalaman inspirasi dan kemudahan bernafas 2. Ekspansi dada simetris 3. Tidak ada penggunaan otot bantu nafas 4. Bunyi nafas tambahan tidak ada 5. Nafas pendek tidak ada Universitas Sumatera Utara Intervensi Rasional - Berikan oksigen sesuai program - Monitor jumlah pernafasan, penggunaan otot bantu pernafasan, batuk, bunyi paru, tanda vital, warna kulit, AGD - Beri posisi fowler, semi fowler - Bantu terapi inhalasi - Mempertahankan oksigen arteri - Mengetahui status pernafasan - Meningkatkan pengembangan paru - Membantu mengeluarkan secret Dx. 3 Gangguan pertukaran gas Definisi: Suatu kondisi dimana pasien mengalami penurunan pengiriman oksigen dan karbon dioksida diantara alveoli paru dan sistem vaskuler. Tujuankriteria hasil: 1. Kulit tidak pucat 2. Tidak menggunakan pernafasan mulut 3. Tidak menggunakan otot bantu nafas 4. Tidak ada pernafasan cuping hidung 5. Tidak mengalami nafas dangkal atau ortopneu 6. Pasien dapat menunjukkan peningkatan perubahan pertukaran gas seperti: tanda vital, AGDA, ekspresi wajah Intervensi Rasional - Monitor kaji kembali adanya nyeri, pucat, kesulitan bernafas, hasil laboratorium, retraksi sterna, penggunaan otot bantu nafas, - Data dasar untuk pengkajian lanjut Universitas Sumatera Utara penggunaan oksigen, X-ray, catat tanda vital - Suction jika ada indikasi - Monitor intake dan output cairan - Beri terapi inhalasi - Batasi pengunjung - Beri posisi fowlersemi fowler - Pendkes tentang nafas dalam, latihan bernafas, mobilisasi, kebutuhan istirahat, efek merokok dan alkohol - Meningkatkan pertukaran gas - Menjaga keseimbangan cairan - Melonggarkan saluran pernafasan - Mengurangi kecemasan - Meningkatkan pengembangan paru - Membantu menghemat energi Universitas Sumatera Utara 2.3. Asuhan Keperawatan Kasus 2.3.1. Pengkajian