Pengkajian Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kebutuhan oksigenasi

penggunaan O 2 tubuh atau mengeluarkan CO 2 dengan cukup. Biasanya terjadi pada atelektasis kolaps paru ketidakseimbangan elektrolit, kejang dan kardiak arrest 3. Hipoksia Kondisi tidak tercukupinya pemenuhan O 2 dalam tubuh akibat dari defisiensi O 2 yang diinspirasi atau meningkatnya penggunaan O 2 di sel Kelelahan, kecemasan, menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernafasan cepat dan dalam, sianosis, sesak nafas dan clubbing finger.

2.2. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kebutuhan oksigenasi

2.2.1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, komunikasi data tentang klien. Fase pengkajian keperawatan mencakup pengumpulan data dari sumber primer klien, sumber sekunder keluarga, tenaga kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang Potter Perry, 2005. 1. Riwayat Kesehatan Dalam Irman Somantri 2008 dijelaskan bahwa pada riwayat kesehatan yang perlu dikaji meliputi data saat ini dan yang telah lalu. Perawat juga mengkaji keadaan pasien dan keluarganya. Kajian tersebut berfokus pada keluhan utama, riwayat kesehatan masa lalu, riwayat kesehatan keluarga, riwayat pekerjaan. Tabel pengkajian riwayat kesehatan : No Riwayat Kesehatan Hal yang perlu di kaji 1. Keluhan Utama Keluhan yang biasa muncul pada klien dengan Universitas Sumatera Utara gangguan pernafasan yaitu batuk, peningkatan produksi sputum, dispneu, hemoptisis, nyeri dada. 2. Riwayat kesehatan masa lalu Penyakit yang pernah di alami, riwayat merokok, pengobatan saat ini dan masa lalu, riwayat alergi, kondisi tempat tinggal 3. Riwayat kesehatan keluarga Riwayat penyakit keturunan seperti riwayat adanya keluarga yang sesak nafas, batuk lama, batuk darah dari generasi sebelumnya 4. Riwayat pekerjaan Situasi tempat bekerja dan lingkungannya 2. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi Lakukan pemeriksaan dengan melihat keadaan umum klien dan nilai tanda-tanda abnormal seperti adanya tanda sianosis, pucat, kelelahan, sesak nafas, batuk, penilaian produksi sputum, dan lainnya. Penilaian bentuk dada secara inspeksi untuk melihat seberapa jauh kelainan yang terjadi pada klien. Bentuk dada normal pada orang dewasa adalah diameter anteroposterior dalam proporsi terhadap diameter lateral adalah 1:2. Jenis- jenis kelainan pada bentuk dada meliputi barrel chest, funnel chest, pigeon chest, kifoskoliosis. Observasi kesimetrisan pergerakan dada, gangguan pergerakan dada atau tidak adekuatnya ekspansi dada mengindikasikan penyakit paru atau pleura Muttaqin, 2010. b. Palpasi Palpasi dilakukan untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan dada dan mengetahui abnormalitas pada dinding thoraks seperti adanya nyeri tekan, Universitas Sumatera Utara massa, bengkak, mengidentifikasi keadaan kulit, dan mengetahui vocal tactil premitus vibrasi pada dinding dada Somantri, 2008. c. Perkusi Perkusi dilakukan untuk menentukan apakah jaringan dibawahnya terisi oleh udara, cairan, bahan padat atau tidak. Pemeriksa juga menggunakan perkusi untuk memperkirakan ukuran dan letak struktur tertentu di dalam thoraks contoh diafragma, jantung, hepar dan lain-lain. Suara perkusi paru normal adalah resonan atau sonor Muttaqin, 2010. d. Auskultasi Pengkajian auskultasi berguna untuk mendengarkan suara nafas normal dan suara tambahan abnormal. Suara nafas normal dihasilkan dari getaran udara ketika melalui jalan nafas dari laring ke alveoli dan bersifat bersih. Jenis suara nafas normal yaitu bronkhial, bronkovesikular, dan vesikular sedangkan jenis suara tambahan yaitu wheezing, mengi, ronchi, pleural friction rub, dan krekels Somantri, 2008. Dalam Tarwoto Wartonah 2006 disebutkan data hasil pemeriksaan fisik yang akan ditemukan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Berikut tabel penjelasannya : No Pemeriksaan Fisik Hasil pemeriksaan yang ditemukan 1. Mata - Konjunctiva pucat anemia - Kojunctiva sianosis hipoksemia 2. Kulit - Sianosis perifer - Sianosis secara umum - Edema - Edema periorbital 3. Jari dan Kuku - Sianosis Universitas Sumatera Utara - Clubbing finger 4. Mulut dan bibir - Membran mukosa sianosis - Bernafas dengan mengerutkan bibir

5. Hidung

- Pernafasan dengan cuping hidung 6. Vena Leher - Adanya distensibendungan 7. Dada - Retraksi otot bantu pernafasan - Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dada kanan - Suara nafas normal vesikuler, bronkovesikuler, bronchial - Suara nafas tidak normal crakles, ronchi, wheezing - Bunyi perkusi resonan, hiperesonan, dullness 8. Pola pernafasan - Pernafasan normal eupnea - Pernafasan cepat takipneu - Pernafasan lambat bradipneu 3. Pemeriksaan penunjang Tabel pemeriksaan penunjang pada pasien dengan gangguan kebutuhan oksigenasi : No Pemeriksaan penunjang 1. Tes untuk menentukan keadekuatan sistem konduksi jantung - EKG - Exercise stress test Universitas Sumatera Utara 2. Tes untuk menentukan kontraksi miokardium aliran darah - Echocardiolography - Kateterisasi jantung - Angiografi 3. Tes untuk mengukur ventilasi dan oksigenasi - Tes fungsi paru-paru dengan spirometri - Tes astrup - Oksimetri - Pemeriksaan darah lengkap 4. Melihat struktur sistem pernafasan - Foto thoraks - Bronkoskopi - CT Scan paru 5. Menentukan sel abnormal infeksi sistem pernafasan - Kultur apus tenggorokan - Sitologi - Specimen sputum BTA

2.2.2. Analisa Data