Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komposisi ASI

8 rendah tetapi cukup untuk bayi sampai 6 bulan. Kadar vitamin di dalam ASI diperoleh dari asupan makanan ibu yang harus cukup dan seimbang. Komposisi vitamin A dan C di dalam ASI cukup tinggi, vitamin K dan E dalam jumlah yang cukup, dan vitamin D dalam jumlah yang sedikit, sehingga bayi yang prematur atau bayi yang kurang mendapatkan sinar matahari, dianjurkan untuk diberi suplementasi vitamin D Soetjiningsih, 1997.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komposisi ASI

Berbagai faktor mempengaruhi komposisi asam lemak di dalam ASI diantaranya dipengaruhi oleh diet makan ibu. Salah satu asam lemak yang memberikan manfaat bagi bayi adalah asam lemak jenuh rantai sedang. Untuk itu penting bagi ibu untuk memasukkan asam lemak jenuh rantai sedang diantaranya asam kaprilat, kaprat dan laurat yang banyak terdapat di dalam VCO dapat memberikan efek positif terhadap kesehatan tubuh dan bayi Haug, et al., 2007. Selain itu, masa laktasi juga mempengaruhi komposisi asam lemak. Menurut Wu, et al 2010 melaporkan bahwa jumlah asam lemak bervariasi selama masa laktasi. Asam lemak jenuh yaitu asam kaprat, laurat dan palmitat mengalami peningkatan jumlah kandungan dengan meningkatnya masa laktasi. Komposisi asam lemak pada ASI sangat dipengaruhi oleh diet makan ibu. Kandungan asam lemak yang berbeda pada dua populasi ibu-ibu menyusui di wilayah Israel menunjukkan bahwa asam lemak tersebut merupakan hasil dari diet makan ibu itu tersebut Silberstein, et al., 2013. Faktor psikologis, fisiologis, sosiologis dan tingkat konsumsi zat gizi dapat mempengaruhi sintesis, sekresi dan komposisi ASI. Supaya ASI yang 9 diberikan dapat dikonsumsi bayi secara optimal maka dibutuhkan kerjasama yang baik keeratan hubungan emosional antara ibu dengan bayinya. Faktor psikologis diantaranya, ibu dengan perasaan resah, gelisah dan emosi yang labil sering menemui kesukaran dalam menyusui, syok karena berita buruk secara psikologis juga dapat menyebabkan ASI berhenti secara cepat. Faktor fisiologis yang mempengaruhi volume ASI mencakup kapasitas ibu untuk mensekresi ASI dan kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI frekuensi, durasi menyusui, berat badan lahir bayi dan kekuatan isapan bayi. Volume ASI yang disekresikan bervariasi terhadap periode laktasi. Volume ASI cenderung meningkat pada minggu kedua dan ketiga, kemudian berkurang kembali pada minggu keempat. Kapasitas ibu untuk menghasilkan ASI dan kemampuannya untuk mensekresikan sangat bergantung pada anatomi kelenjar mammae, faktor hormonal dan makanan ibu. Faktor sosiologis mempengaruhi kuantitas ASI melalui mekanisme psikologis dan fisiologis, misalnya pendapat umum bahwa menyusui adalah hal yang tidak disukai menyebabkan ibu tidak nyaman untuk menyusui bayinya sehingga menyebabkan penghambatan sekresi ASI. Dalam masyarakat dimana ibu harus bekerja jauh dari rumah, menyebabkan kesempatan menyusui berkurang dan bayi diberikan pengganti ASI juga akan mempengaruhi kuantitas ASI yang dikonsumsi bayi Soetjinigsih, 1997; Siregar, M.A., 2004 .

2.1.3 Manfaat ASI