Analisis Asam Lemak TINJAUAN PUSTAKA

14

2.3 Analisis Asam Lemak

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui jumlah asam lemak di dalam ASI menggunakan metode kromatografi gas. Menurut Harzer, et al 1983 menganalisis asam lemak pada ASI dapat dilakukan menggunakan alat kromatografi gas dengan metilasi asam lemak oleh BF 3 -metanol. Kesuksesan pemisahan komposisi asam lemak dalam bentuk Fatty Acid Methyl Ester, FAME dengan kromatografi gas bergantung pada kondisi percobaan dari metode yang digunakan. Menurut American Oil Chemists’ Society AOCS 1997 bahwa kebanyakan metode kromatografi gas untuk mendeteksi asam lemak menggunakan kolom kapiler. Kolom yang digunakan bisa pendek 50-60 m atau panjang 100-120 m dengan fase diam berupa senyawa yang kepolarannya tinggi. Selain itu, detektor yang dapat digunakan yaitu detektor ion nyala Flame Ionization Detector, FID dengan suhu pengoperasian 250 °C. Gas pembawa yang dapat digunakan yaitu helium, nitrogen, atau hidrogen. Metode boron triflorida merupakan metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan FAME dari trigliserol minyak atau lemak Karo-karo, 2012. Metil ester asam lemak dari ASI dibuat dengan mereaksikan sampel dengan natrium hidroksida yang akan membentuk garam natrium asam lemak, reaksi akan terus berlangsung sampai seluruh asam lemak lepas dari lemak. Kemudian, kedalam garam natrium asam lemak ditambahkan boron trifluorida dalam metanol, maka akan terbentuk FAME. Pembuatan FAME menggunakan natrium hidroksida berguna untuk membentuk metoksida yang bersifat basa kuat, sehingga pembentukan FAME menjadi lebih baik. Boron triflourida adalah asam 15 lewis sebagai katalisator yang dapat menerima sepasang elektron sehingga pembentukan metanoat lebih cepat dan sempurna. Natrium klorida jenuh berguna untuk memisahkan koloid berwarna putih yang tersebar di dalam larutan akibat dari komponen asam lemak yang tidak tersabunkan Haryati, 1999; Solomon, 1994. Penentuan asam lemak yang terdapat dalam ASI ditentukan dengan preparasi ASI menjadi bentuk metil ester asam lemak. Analisis metil ester asam lemak adalah berdasarkan waktu tambat metil ester asam lemak yang tertahan dalam kolom. Waktu tambat metil ester asam lemak kromatogram standar dan sampel relatif sama, sehingga detektor dapat menganalisis puncak-puncak asam lemak pada sampel. Metil ester asam lemak jenuh yang lebih pendek dan asam lemak tak jenuh trans akan lebih mudah menguap dibandingkan metil ester asam jenuh yang lebih panjang dan asam lemak tak jenuh cis lalu masuk ke detektor untuk dideteksi tinggi puncak asam lemaknya Karo-karo, 2012. 2.4 Kromatografi Gas 2.4.1 Teori Dasar