µ = Nilai rataan τ = pengaruh perlakuan crystal soil ke-i
€ij = Galat percobaan pada ulangan ke-j dalam perlakuan crystal soil ke-i Apabila ANOVA berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan ujin lanjutan
berdasarkan uji
jarak DMRT
Duncan’s Multiple
Range Test
Gomez dan Gomez, 1995.
Prosedur Penelitian 1. Penyediaan bibit
Bibit sukun yang digunakan bersal dari lokasi pembibitan di desa Nogarejo Kecamatan Tanjung Morawa dengan umur bibit sukun ± 3 bulan.
2. Penyiapan media tanam
Media yang digunakan adalah top soil yang diayak terlebih dahulu agar kotoran tidak terikut. Selanjutnya, dilakukan penghomogenan pencampuran. Hal
ini dilakukan dengan asumsi agar setiap polibag menampung top soil yang tidak berbeda dalam segi kandungan unsur haranya yang akan berpengaruh pada
pertumbuhan bibit sukun nantinya.
3. Penyiapan media campuran
Crystal soil yang akan digunakan dapat diperoleh dari toko tanaman. Crystal soil direndam di dalam air selama ± 8 jam hingga crystal soil tersebut
mengembang kira-kira sebesar biji kelereng. Setelah mengembang, buang airnya dan tiriskan.
4. Penggantian polibag
Bibit sukun yang telah disiapkan diganti polibagnya dengan ukuran yang lebih besar yang telah siap dengan top soil. Polibag awal dibuka dengan merobek
Universitas Sumatera Utara
bagian pinggir sampai kebawah perlahan agar akar tidak terganggu. Kenudian ditanam dalam polibag yang baru.
5. Aklimatisasi
Akilmatisasi yang dimaksud adalah penyesuaian bibit terhadap lokasi baru yang hampir sama dengan lokasi penelitian. Tanaman diletakkan pada tempat
yang tidak langsung terkena sinar matahari kemudian disiram dengan perlakuan normal. Kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih satu minggu dan setelah itu
dipindahkan dalam rumah kaca untuk dilakukan kegiatan penelitian.
6. Pemberian crystal soil
Setelah satu minggu bibit ditanam di polibag di dalam rumah kaca, diberi perlakuan crystal soil sesuai dosis yang telah ditentukan, yang ditanam ke dalam
tanah kira-kira 3 cm dari perakaran tanah.
7. Penyiraman
Dilakukan penyiraman pada bibit sukun selama satu minggu setelah penanaman dan penyiraman dilakukan hingga air jenuh. Kemudian, bibit sukun
tidak akan disiram lagi.
Parameter Penelitian Tinggi bibit
Tinggi tanaman diukur dari pangkal munculnya batang sampai pucuk tanaman tertinggi dengan menggunakan penggaris. Pengamatan dilakukan setiap
seminggu sekali.
Universitas Sumatera Utara
Diameter bibit
Diameter tanaman diukur dengan mengggunakan jangka sorong yang diambil pada suatu titik yang telah ditentukan. Pengukuran diameter dilakukan
setiap seminggu sekali. Persentase kadar air tanah
Pengukuran kadar air tanah dilakukan setiap hari. Prosedur pengukuran kadar air tanah yaitu:
- Ditimbang sebanyak 10 g tanah dan dimasukkan ke dalam cawan timbang
yang telah diketahui beratnya -
Dimasukkan cawan timbang ke dalam oven selama 24 jam pada suhu 105
C -
Setelah 24 jam dikeluarkan cawan yang berisi tanah dari oven lalu dimasukkan kedalam desikator sebentar kemudian dihitung dengan rumus
Penurunan bobot crystal soil
Pengukuran bobot basah crystal soil dilakukan setiap harinya yaitu dengan mengambil crystal soil dari dalam polibag tersebut lalu ditimbang beratnya.
Persentase kematian bibit
Persentase kematian bibit dapat dihitung dengan membandingkan antar jumlah bibit yang mati dengan jumlah bibit yang ditanam. Pengamatan data
dilakukan setiap hari.
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil penelitian diperoleh dari pengamatan selama 4 minggu dengan parameter yang telah diamati yaitu tinggi bibit, diameter bibit, persentase kadar air
tanah, penurunan bobot crystal soil, dan persentase kematian tanaman.
1. Tinggi bibit sukun