Analisa Data Defenisi konseptual

4.6 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik Medan. Metode pengumpulan data yang digunakan terhadap responden dengan menggunakan kuesioner. Pengumpulan data dimulai setelah peneliti memperoleh surat izin pelaksanaan penelitian dari Fakultas Keperawatan USU dan direktur RSUP Haji Adam Malik Medan. Pada saat pengumpulan data peneliti menjelaskan waktu, tujuan, manfaat, dan prosedur pelaksanaan penelitian kepada calon responden dan yang bersedia berpartisipasi diminta untuk menandatangani lembar persetujuan. Responden yang bersedia diberi lembar kuesioner dan diberi kesempatan bertanya apabila ada pernyataan yang tidak dipahami. Responden yang tidak mampu mengisi sendiri dibantu oleh peneliti dengan cara membacakan kuesioner. Setelah selesai pengisian, peneliti mengambil lembar kuesioner kemudian memeriksa kelengkapan data dan jawaban. Jika ada data yang kurang lengkap dapat langsung dilengkapi. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisa

4.7 Analisa Data

Analisa data dilakukan melalui beberapa tahap yang dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan identitas dan memastikan semua jawaban telah diisi, kemudian dilanjutkan dengan memberi kode untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi data. Pengolahan data demografi meliputi alamat, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan keluarga yang memiliki riwayat diabetes. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi data tetapi tidak dianalisis Universitas Sumatera Utara Arikonto, 2006. Sedangkan pengolahan data komplikasi diabetes yang meliputi komplikasi akut dan kronis menggunakan teknik komputerisasi yang juga ditampilkan dalam bentuk frekuensi dan persentase. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi diabetes melitus di RSUP Haji Adam Malik. Penelitian ini dilaksanakan mulai 11 Februari sampai dengan 12 Maret 2010 di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan jumlah responden sebanyak 65 orang. Responden dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang melakukan rawat jalan di poliklinik RSUP Haji Adam Malik Medan. 1.Hasil Penelitian Hasil penelitian ini mencakup karakteristik demografi responden dan tingkat pengetahuan pasien diabetes tentang komplikasi diabetes melitus. 1.1 Data Demografi Data demografi responden dapat dilihat pada tabel 1 yang meliputi usia, lama menderita diabetes melitus, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Berdasarkan penelitian diperoleh data mayoritas responden berusia 46-60 tahun sebanyak 40 responden 61,70, mayoritas responden adalah laki-laki 56, mayoritas responden berpendidikan SMA 58,5, mayoritas memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta 41,5 Universitas Sumatera Utara Tabel.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Responden di RSUP Haji Adam Malik Medan n = 65 orang Data Demografi Responden Frekuensi Persentase Usia Mean 54 th 40-45 th 13 20,00 46-60 th 40 61,70 61-70 th 8 12,20 71-90 th 4 6,10 Lama Menderita Diabetes 0-5th 36 55,30 6-10th 19 29,30 10-15th 8 12,30 16-20th 2 3,10 Jenis Kelamin Laki-laki 37 56,90 Wanita 28 43,10 Pendidikan SD 5 7,70 SMP 14 21,50 SMU 38 58,50 Perguruan Tinggi 6 9,20 Tidak ada 2 3,10 Pekerjaan Wiraswata 27 41,50 buruh 4 6,20 PNS 22 33,80 Lain-lain 12 18,50 1.2 Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan gambaran tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi akut dan kronis diabetes mellitus diketahui bahwa mayoritas pengetahuan pasien dikategorikan cukup dengan 45 responden 69,23, kategori kurang 15 responden 23,07 dengan skor 12 dan baik 5 responden 7,70 dengan skor 16-20. Universitas Sumatera Utara Tabel.2 Gambaran tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus berdasarkan komplikasi akut dan kronis Tingkat pengetahuan Skor Frekuensi Persentase Baik 16-20 5 7,70 Cukup 12-15 45 69,23 Kurang 12 15 23,07 Berdasarkan komplikasi akut tingkat pengetahuan pasien mayoritas kurang dengan jumlah responden sebanyak 34 responden 52,30 dengan tingkat pengetahuan cukup 26 responden 40 dan tingkat pengetahuan yang baik 5 responden 7,70. Tabel.3 Gambaran tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus berdasarkan komplikasi akut Tingkat pengetahuan Skor Frekuensi Persentase Baik 7-8 5 7,70 Cukup 5-6 26 40,00 Kurang 5 34 52,30 Berdasarkan komplikasi kronis tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus di RSUP Haji Adam Malik Medan mayoritas responden memilki pengetahuan dengan kategori cukup 28 responden 43,07, tingkat Pengetahuan kurang 26 responden 40 dan tingkat pengetahuan baik 11 responden 16,93. Universitas Sumatera Utara Tabel.4 Gambaran tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus berdasarkan komplikasi kronis Tingkat pengetahuan Skor Frekuensi Persentase Baik 10-12 11 16,93 Cukup 7-9 28 43,07 Kurang 7 26 40,00 Berdasarkan hasil penelitian di RSUP Haji Adam malik Medan diperoleh data lampiran7 tabel A distribusi frekuensi tentang komplikasi akut sebagai berikut sebanyak 50 responden 76,9 mengetahui bahwa penurunan kadar gula darah di bawah 50 mgdl adalah salah satu komplikasi diabetes melitus, sebanyak 48 responden 73,8 mengatakan bahwa diabetes melitus adalah penyakit mematikan bila tidak ditangani secara cepat dan tepat, sebanyak 37 responden 56,9 mengatakan bahwa tidak benar olah raga meningkatkan kadar gula darah penderita diabetes melitus, sebanyak 33 responden 50,8 pasien mengatakan bahwa efek dari alkohol pada penderita diabetes melitus adalah meningkatkan kadar gula darah, sebanyak 49 responden pasien 75,4 membenarkan bahwa kadar gula darah yang mencapai 600mgdl menyebabkan darah menjadi kental, sebanyak 48 responden 73,8 mengatakan bahwa penghentian obat secara tiba- tiba akan menyebabkan peningkatan kadar gula darah, sebanyak 38 responden 58,5 membenarkan bahwa benar rasa cemas menyebabkan kadar gula darah menurun dan sebanyak 39 responden 60 mengatakan tanda-tanda komplikasi diabetes adalah nafas cepat dan dalam, banyak kencing, haus berlebih dan mudah lelah. Universitas Sumatera Utara Distribusi dan frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan komplikasi kronis diperoleh data, mayoritas menjawab benar diabetes melitus dalam waktu yang lama akan menyebabkan kurang peka terhadap nyeri 78,5, diabetes melitus dapat menyebabkan luka dan infeksi 73,8, diabetes melitus dapat menyebabkan denyut jantung penderitanya lebih cepat pada saat tidur 67,7, menjawab benar bahwa pasien diabetes melitus memiliki resiko lebih besar terhadap penyakit jantung 83,1, menjawab benar bahwa pengosongan lambung merupakan komplikasi dari diabetes mellitus 61,5, pasien tidak setuju bahwa keringat pada pasien diabetes melitus sangat sedikit 55,4, membenarkan penurunan kemampuan seksual pada pasien diabetes melitus disebabkan oleh pembuluh darah yang rusak 78,5, mengatakan bahwa diabetes melitus tidak dapat menyebabkan kebutaan pada penderitanya 56,9, pasien tidak setuju bahwa kurangnya penglihatan hanya disebabkan oleh usia dan tidak terkait dengan diabetes mellitus 67,7, setuju bahwa kerusakan ginjal pada diabetes melitus dipengaruhi tekanan darah 73,8, tidak setuju bahwa komplikasi pada ginjal disebabkan minum obat dan tidak ada pengaruh kadar gula darah 69,2 .

2. Pembahasan