Kegiatan Perusahaan Sistem Pengawasan Penjualan pada PT.Pos Indonesia persero Medan

3 Membuat laporan bulanan Pendapatan kilat khusus, patas, expres mail service EMS. l. Manajer Giro mempunyai tugas seperti 1 Melakukan dan mengawasi terhadap kelancaran lalulintas giro. 2 Mengatur dan mengawasi serta memimpin kegiatan pegawai bawahannya dalam melaksanakan pekerjaan dibagian giro.

C. Kegiatan Perusahaan

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara BUMN khususnya PT.Pos Indonesia berfokus pada penjualan, baik itu penjualan jasa dan juga penjualan barang. Penjualan jasa berupa, pengantaran surat kealamat yang tertera, setelah surat diterima di kantor, pembayaran pensiun baik itu pembayaran yang dilakukan di kantor atau juga pembayaran yang diantarkan kerumah pensiunan. Kantor pos juga melayani pembayaran angsuran cicilan sepeda motor, dan alat-alat elektronik lainnya, serta tagihan PLN, TELPON, dan lain sebagainya. Penjualan tunai perusahaa PT.pos Indonesia persero Medan berupa Benda Pos dan Materai BPM, yaitu Perangko, Materai, Kartu Pos, Ger 5, Warkat Pos, dan Ger 8 yang penjualannya terletak di loket penjualan BPM.

D. Sistem Pengawasan Penjualan pada PT.Pos Indonesia persero Medan

Kegiatan penjualan secara kredit akan menyebabkan timbulnya perkiraan piutang bagi perusahaan, dengan demikian pengawasan intern yang perlu dilakukan internal auditor terhadap penjualan kredit adalah pengawasan intern terhadap piutang, yang dapat diuraikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Penilaian independen dan persetujuan atas kredit. Saat suatu pesanan diterima, persetujuan kredit harus diperoleh. Persetujuan ini diberikan oleh bagian tertentu yang bertugas dengan wewenang yang diberikan atas kebijakan perusahaan, dan berdasarkan informasi yang sepantasnya mengenai pelanggan dan keadaan hutang-hutangnya. Hal ini juga menyangkut data berdasarkan pengalaman perusahaan dengan pelanggan tersebut, dan juga mengenai posisi piutang perusahaan. Persetujuan ini dibuat oleh bagian yang berwewenang, berdasarkan jumlah kredit. 2. Jumlah barang yang dapat diperoleh. Ada kemungkinan bahwa barang yang dipesan tidak dapat diperoleh dikirimkan semuanya pada saat ini. barang yang dapat diperoleh dikirim lebih dulu, harus dirincikan dalam surat muat. Barang lain yang belum bisa diperoleh dikrimkan harus ditutupi dengan prosedur backorder untuk dipenuhi pada pengiriman berikutnya. 3. Otorisasi atas harga dan persyaratan. Harga dan syarat-syarat atas piutang mesti distandarisasi untuk seluruh pelanggan. Hal ini mungkin akan berbeda bagi kelompok langganan tertentu sesuai jumlah barang yang dijual. Penentuan khusus mesti mendapat persetujuan oleh bagian individu yang berwewenang. 4. Tembusan-tembusan yang mendukung Tembusan faktur atas penjualan ini perlu disiapkan dalam jumlah yang cukup. Tembusan dari faktur ini akan diotorisasi ke bagian pengiriman, pelanggan, bagian penjualan, dan bagian piutang untuk diposting.

E. Sistem Pengawasan Penagihan Pada PT.Pos Indonesia persero Medan