• Rekomendasi yang ditujukan kepada pejabat yang berwewenang
melaksanakan rekomendasi. Dalam hal rekomendasi harus dilaksanakan hendaknya digunakan kalimat yang mengingatkan akibat yang timbul bila
tindal lanjutnya tertunda d.
Lampiran Daftar-daftar yang perlu dilampirkan:
• Data penyelesaian suatu masalah
• Tanggung jawab pemeriksaan intern hanya sampai pada pemberian usul
atau saran kepada pemimpin •
Penyeleksian selanjutnya merupakan tanggung jawab pimpinan
H. Independensi Internal auditor
Untuk menjamin independensi internal auditor dalam suatu perusahaan perlu diperhatikan posisi dan kedudukan internal auditor dan obyektivitas
pemeriksaannya. Masalah independensi bukan hanya berkaitan dengan dewan komisaris atau para manajer perusahaan yang bersangkutan tetapi tentang kegiatan
yang dilakukan internal auditor. Secara teoritis telah dikemukakan bahwa semakin tinggi kedudukan pejabat yang membawahi bagian internal auditor maka ruang
lingkup pemeriksaan yang akan dilaksanakan akan semakin luas. Dengan semakin luasnya bagian kegiatan yang diperiksa akan lebih
memungkinkan internal auditor untuk bersikap independen dalam melakukan tanggung jawabnya. Hal ini berarti bahwa internal auditor dalam melakukan tugas
Tugas yang dilimpahkan kepadanya serta bertanggung jawab yang ada dalam bagian internal auditor harus dipertanggungjawabkan kepada pemimpin yang
membawahinya.
Universitas Sumatera Utara
Apabila auditor menerima penugasan wewenang serta tanggung jawab dari direksi, maka wewenang yang dimiliki oleh internal auditor untuk memeriksa atau
meminta informasi yang dibutuhkan langsung terhadap objek yang diperiksanya cukup kompeten, sehingga internal auditor dapat bertindak dengan tegas dalam
melaksanakan pemeriksaan. Internal auditor tidak perlu khawatir atas sanksi administrative akibat objek yang diperiksannya, sebab internal auditor telah diberi
mandate oleh direksi. Namun hal ini bukan berarti bahwa internal auditor bebas dari tindakan penertiban, atau internal auditor boleh melakukan kecurangan atau
kesalahan secara sengaja dalam pemeriksaannya. Jika internal auditor bertindak di luar wewenangnya ia harus mempertanggung jawabkannya kepada direksi selaku
pimpinan yang membawahinya. Internal auditor juga tidak terlepas dari eksistensi dan ketergantungannya pada
perusahaan, sebab internal auditor sekaligus merupakan karyawan pegawai perusahaan, oleh karena itu maka bagian internal auditor harus tetap menjaga
hubungan yang baik dengan sesame karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kedudukan internal auditor yaitu berda langsung di bawah direksi selaku
pimpinan utama perusahaan yang bertanggungjawab atas pencapaian tujuan perusahaan, tak lepas dari suat kelemahan. Di sisi lain perusahaan mempunyai
kegiatan serta jaringan operasi usaha yang cukup luas memungkinkan direksi diperhadapkan pada keterbatasan waktu.
Dengan demikian saran serta rekomendasi yang disampaikan dan dilaporkan internal auditor bisa saja tidak dapat dilaksanakan dengan segera. Akibat bobot
perhatiaan yang kurang menyebabkan tindakan penyempurnaan yang dilksanakan sering terlambat dan akhirnya dapat menurunkan efektivitas kinerja perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
I. Standar Profesi Internal Auditor
Standar Profesi Internal Auditor merupakan ketentuan yang harus dipenuhi untuk menjaga kualitas kinerja Internal Auditor dan hasil audit. Standar audit
sangat menekankan kualitas profesional auditor serta cara auditor mengambil pertimbangan dan keputusan sewaktu melakukan pemeriksaan dan pelaporan.
Hasil audit yang memenuhi standar akan sangat membantu pelaksanaan tugas Board of directions BOD, Board of Commissioner dan Unit Bisnis serta Unit
kerja yang diaudit. Hasil kerja Internal Auditor sangat bermanfaat bagi Pimpinan dan Unit Kerja
untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hasil audit akan dapat dipakai dengan penuh keyakinan, jika pemakai jasa mengetahui dan
mengakui tingkat profesionalisme Internal Auditor. sehingga diperlukan syarat yang diberlakukan dan dipatuhi oleh Internal Auditor sebagai standar perilaku
yang menuntut disiplin diri Internal Auditor. Kode Etik mengatur prinsip dasar perilaku Internal Auditor, yang dalam
pelaksanaannya memerlukan pertimbangan yang seksama dari masing-masing Internal Auditor. Pelanggaran terhadap Kode Etik merupakan pelanggaran
terhadap disiplin Perusahaan yang dapat mengakibatkan Internal Auditor diberi peringatan, diberhentikan dari tugas di lingkungan Internal Audit dan atau
dikenakan hukuman disiplin sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Standar Profesi Internal Audit mempunyai tujuan:
1. Memberikan kerangka dasar yang konsisten dalam mengevaluasi kegiatan
dan kinerja unit internal audit maupun individu auditor. 2.
Sebagai sarana bagi perusahaan dalam memahami peran, ruang lingkup, dan tujuan internal audit.
Universitas Sumatera Utara
3. Mendorong peningkatan praktik audit internal dalam organisasi.
4. Memberikan kerangka untuk melaksanakan dan mengembangkan kegiatan
internal audit dalam meningkatkan kinerja kegiatan organisasi. 5.
Menggambarkan prinsip-prinsip dasar praktik audit internal yang seharusnya international best pratices.
Standar audit berikut ini merupakan ketentuan yang harus dipatuhi oleh Internal Auditor, yang memuat :
1. Standar Umum Internal Auditor dan Unit Internal Audit
Internal Auditor harus melaksanakan tugas secara bebas dan obyektif. Unit Internal Audit dan Internal Auditor harus independen secara organisasi
dan independen secara pribadi dalam sikap perilaku kenyataan dan penampilan. Internal Auditor dapat memberikan pendapat penting yang tidak
tendensius, tidak memihak kepada dipengaruhi oleh pihak manapun. Independensi harus dicapai melalui status organisasi dalam Perusahaan dan
obyektivitas Internal Auditor. Internal Auditor tidak dibenarkan melakukan pemeriksaan atau evaluasi atas kegiatan-kegiatan dimana Internal Auditor ikut
berperan sebagai pelaksana kegiatan tersebut. a.
Status Organisasi Untuk mencapai tanggung jawab yang memadai, Unit Internal Audit
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama serta berkoordinasi dengan Komite Audit melalui kegiatan berkala. Unit
Internal Audit harus berada pada level serendah-rendahnya sama dengan level tertinggi dalam organisasi diluar level Direktorat. Head of Internal
Audit HOIA adalah jabatan dengan posisi kepangkatan tertinggi didalam struktur kepangkatan kepegawaian di Perusahaan. Sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan, di wilayah-wilayah tertentu dapat dibentuk unit Representative Office RO yang bertanggung jawab langsung kepada HOIA.
b. Pengangkatan dan Pemberhentian HOIA
Pengangkatan dan pemberhentian HOIA dilakukan dengan Surat Keputusan Direktur Utama setelah mendapat persetujuan Komisaris
Utama. c.
Obyektivitas •
Dalam menjalankan tugas, setiap Internal Auditor harus memiliki sifat sifat :
Sikap mental independen, setiap individu Internal Auditor
dalam menjalankan tugas harus mampu dan berani menolak segala pengaruh intervensi dari pihak manapun,
Objektif dalam menjalankan tugas, setiap individu Internal
Auditor harus hasil kerjanya handal, dapat dipercaya. Oleh karena itu dalam pelaksanaan tugas, Internal Auditor harus
berada dalam posisi dapat mengambil keputusan profesional secara bebas dan obyektif.
• Untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme dari setiap
individu Internal Auditor, diperlukan program usaha yang sungguh-sungguh dan berkesinambungan dari Unit Internal Audit
maupun individu Internal Auditor. •
Program usaha yang diperlukan oleh Unit Internal Audit dalam meningkatkan kemampuan profesionalisme Internal Auditor antara
lain :
Universitas Sumatera Utara
Pemenuhan kebutuhan Unit Internal Audit untuk memiliki
individu yang secara kolektif mempunyai pengetahuan, kecakapan dan disiplin ilmu yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas.
Susunan Tim yang akan diberi penugasan untuk melaksanakan audit, yang memenuhi syarat kemampuan teknis dan
pendidikan tertentu menurut jenis, luas, dan kompleksitas penugasan.
Supervisi secara seksama, terdokumentasi dan dapat diuji
keefektifannya atas pelaksanaan tugas secara berkelanjutan mulai dari perencanaan, penyusunan program kerja,
pelaksanaan tugas di lapangan, pelaporan, dan pemantauan tindak lanjut.
Pemberian kesempatan yang seluas-luasnya bagi Internal
Auditor untuk mendapatkan pendidikan berkelanjutan berupa training, seminar, studi banding dan sebagainya, sehingga tetap
dapat mengikuti dan memahami perkembangan terakhir mengenai standar, prosedur, dan teknik audit serta dunia usaha
Perusahaan,
Bila pengetahuan, keterampilan dan kompetensi dari Internal Auditor tidak memadai untuk pelaksanaan tugasnya maka
pimpinan Unit Internal Audit berwenang memperoleh saran dan asistensi dari pihak yang kompeten.
• Programusaha individu Internal Auditor dalam meningkatkan
kecakapan profesionalismenya, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
Kepatuhan kepada Standar Profesional Internal Audit dan
Kode Etik Internal Audit.
Penguasaan atas pengetahuan, kecakapan, dan disiplin ilmu tertentu yang berkaitan dengan tugasnya, termasuk
kemampuan menerapkan standar, kemampuan menerapkan pendekatan risk-based audit, prosedur dan teknik audit,
praktek bisnis yang sehat, pemahaman prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Keharusan memiliki pengetahuan tentang resiko dan
pengendalian yang penting dalam bidang teknologi informasi dan teknik-teknik audit berbasis teknologi informasi.
Kemampuan berkomunikasi lisan dan tertulis secara efektif
dan baik dengan manajemen Perusahaan maupun pihak terkait lainnya.
Keharusan memelihara kemampuan teknis audit melalui
pendidikan berkelanjutan berupa training, seminar dan sebagainya, sehingga tetap mengikuti dan paham tentang
perkembangan terakhir standar, prosedur, dan teknik audit serta dunia usaha Perusahaan.
Keharusan menjaga tingkat kecermatan dan kewaspadaan
terhadap kemungkinan penyimpangan, ketidakhematan, ketidakefektifan dan kelemahan pengendalian internal dengan
melakukan pengujian dan verifikasi yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan.
Universitas Sumatera Utara
Keharusan menggunakan kemahiran dan kecermatan
profesional Internal Auditor dengan memperhatikan :
Lingkup penugasan.
Tingkat materialitas atau signifikansi masalah,
Tingkat keandalan dan efektivitas pengendalian internal.
Biaya penugasan dibandingkan dengan potensi manfaat yang diperoleh.
Standar operasi yang ada.
Penggunaan teknik-teknik bantuan komputer dan teknik-
teknik analisis lainnya.
2. Standar Pelaksanaan Penugasan
Pelaksanaan penugasan harus meliputi perencanaan, pelaksanaan pekerjaan lapangan dan pengevaluasian informasi serta pengkomunikasian
hasil. a.
Internal Auditor harus merencanakan setiap kegiatan penugasan dan mendokumentasikan rencana penugasan tersebut.
b. Internal Auditor harus mempelajari dengan seksama seluruh bisnis proses
dan pengendalian internal yang berhubungan dengan penugasan, sehingga diperoleh dasar yang memadai untuk penentuan sifat, saat dan
luas pengujian atau penelitian yang harus dilakukan serta sumber-sumber pembuktian yang kompeten dan relevan.
c. Internal Auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup, kompeten,
dan relevan melalui observasi, inspeksi, konfirmasi dan tanya jawab serta
Universitas Sumatera Utara
menganalisa, menafsirkan dan mendokumentasikan bukti-bukti yang diperoleh untuk mendukung hasil penugasan.
d. Ketua Tim mengkoordinasikan dan mereview pelaksanaan penugasan di
lapangan untuk memperoleh kepastian bahwa proses penugasan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan tujuan penugasan.
e. Pengawas Tim melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan dilapangan,
menelaah kertas kerja penugasan, dan draft laporan hasil penugasan. f.
Sebelum dituangkan ke dalam laporan, matrik temuan penugasan harus diklarifikasi terlebih dahulu dengan pihak obyek penugasan dan harus
diteguhkan oleh penanggung jawab bidang yang menjadi obyek penugasan.
g. Bila dalam pelaksanaan penugasan, terutama penelaahan review, evaluasi
ataupun audit diperoleh indikasi kuat bahwa diperlukan tindakan yang lebih mendalam ataupun diperlukan suatu investigasi tertentu, maka hal itu
harus segera dikomunikasikan oleh ketua tim kepada HOIA. Bilamana menurut pertimbangan HOIA temuan itu cukup beralasan untuk ditindak
lanjuti dengan penugasan khusus, maka laporan Tim harus diteruskan sebagai laporan Interim HOIA kepada Direktur Utama, dan Direktur Utama dapat
menerbitkan Surat Perintah Kerja tersendiri untuk penugasan temuan tersebut.
h. Dalam setiap temuan penugasan khusus yang berisi indikasi kemungkinan
adanya kerugian keuangan Perusahaan ataupun menyangkut pelanggaran terhadap ketentuan perundangan tertentu, Internal Audit dapat meminta
Internal Legal Opinion.
Universitas Sumatera Utara
3. Standar Pelaporan dan Tindak Lanjut
Internal Auditor harus membuat laporan hasil pelaksanaan penugasan. HOIA harus mengkomunikasikan laporan tersebut kepada Direktur Utama.
a. Laporan hasil pelaksanaan penugasan harus dibuat secara tertulis dan
harus memuat Intisari Abstrak, Badan Laporan yang berisi : Pendahuluan, Uraian Hasil Audit, Kesimpulan dan SaranRekomendasi
dan Lampiran-lampiran. b.
Laporan Hasil Penugasan harus disampaikan oleh HOIA kepada Direktur Utama dan Komite Audit serta tembusannya disampaikan kepada Direktur
terkait. c.
Laporan hasil pelaksanaan penugasan harus diperlakukan sebagai dokumen rahasia baik oleh penyusunnya, maupun penerimanya.
d. Internal Audit harus berkoordinasi dengan Komite Audit mengenai
Laporan Hasil Penugasan yang telah disampaikan kepada Komite Audit untuk:
• Membahas temuan audit guna mengidentifikasi kemungkinan adanya
kelemahan pengendalian internal; •
Jika diperlukan, memperluas review untuk menilai sifat, lingkup, besaran dan dampak kelemahan signifikan pengendalian internal yang ikut
berpengaruh pada laporan keuangan. e.
Internal Auditor harus membuat laporan periodik mengenai aktivitas penugasan yang dilakukan. Dalam laporan tersebut Unit Internal Audit
harus memberikan pernyataan bahwa aktivitas penugasan telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Profesi Internal Audit serta didukung
oleh hasil penilaian program pengendalian kualitas Quality Assurance.
Universitas Sumatera Utara
f. Apabila dalam pelaksanaan penugasan terdapat ketidakpatuhan terhadap
standar dan kode etik yang berpengaruh signifikan terhadap ruang lingkup dan aktivitas Internal Audit, maka dalam laporan hasil penugasan kepada
Direktur Utama dan Komite Audit perlu diungkapkan: •
Standar yang tidak dipatuhi, •
Alasan ketidakpatuhan, dan •
Dampak yang ditimbulkan dari ketidakpatuhan terhadap standar. g.
Internal Auditor harus memantau dan melaporkan kepada Direktur Utama Direktur terkait tentang tindak lanjut yang dilaksanakan oleh pihak yang
menjadi obyek penugasan atas saran-saran perbaikan yang telah dikemukakan oleh Internal Audit, untuk mendapatkan kepastian bahwa
langkah yang tepat atas temuan penugasan telah dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan kepada obyek penugasan.
h. Dalam hal Direktur Utama menginstruksikan kepada obyek penugasan
Auditee untuk menindak lanjuti saran-saran perbaikan, maka Internal Audit berkewajiban memantau pelaksanaan instruksi Direktur Utama
tersebut. i.
Apabila dikemudian hari ternyata laporan hasil penugasan mengandung kesalahan dan kealpaan, maka HOIA harus mengkomunikasikan kembali
laporan hasil penugasan yang telah dikoreksi kepada semua pihak yang telah menerima laporan hasil penugasan.
4. Standar Mutu Pengelolaan Unit Internal Audit
Universitas Sumatera Utara
a. HOIA harus menyusun rencana kerja pelaksanaan tugas kewajiban unitnya
dan harus mendapatkan pengesahan dari Direktur Utama, setelah direview Komite Audit. Untuk itu, hal berikut harus dipenuhi, yaitu :
• Penyusunan rencana kerja jangka panjang sejalan dengan Charter
Internal Audit dan tujuan perusahaan. •
Penyusunan rencana kerja tahunan yang prioritasnya telah disusun berdasarkan pendekatan risk-based, yang meliputi penetapan tujuan,
obyek penugasan, jadwal kerja penugasan, rencana pemakaian dan pengembangan sumber daya manusia, budget keuangan, dan sarana
pendukung lainnya Semua pelaksanaan kegiatan Unit Internal Audit harus mengikuti rencana
yang telah disahkan. Dalam hal ada instruksi Direktur Utama untuk melaksanakan sesuatu kegiatan yang belum tercakup dalam rencana kerja
dan menyebabkan tidak seluruh rencana kerja dapat dijalankan dengan sumber daya manusia yang ada, maka HOIA dapat tidak melaksanakan
atau menunda pelaksanaan rencana kerja yang telah disahkan yang menurut pertimbangannya memiliki prioritas yang paling rendah.
b. Program kegiatan yang sudah tercantum dalam rencana kerja, namun
tidak dapat dilaksanakan karena adanya tugas lain atas instruksi Direktur Utama, harus diberitahukan oleh HOIA kepada Direktur Utama.
c. Perubahan-perubahan atas rencana kerja yang tidak disebabkan oleh
pelaksanaan instruksi khusus dari Direktur Utama harus mendapatkan pengesahan Direktur Utama.
d. HOIA harus mempunyai dan melakukan program jaminan kualitas secara
menyeluruh dan berkesinambungan untuk mengevaluasi kinerja unitnya,
Universitas Sumatera Utara
dengan tujuan agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa kinerja Unit Internal Audit telah sesuai dengan Charter, rencana kerja dan
ketentuan lainnya. Untuk memastikan hal tersebut, HOIA harus melakukan:
• Supervisi yang terus menerus sejak tahap perencanaan, pelaksanaan
evaluasi, pelaporan, sampai tindak lanjut penugasan. •
Review internal secara periodik oleh pimpinan, staf atau tim internal yang mampu dan independen untuk menilai tingkat efektivitas penugasan dan
kepatuhan internal auditor terhadap standar profesional internal audit, kode etik, kebijakan dan ketentuan yang berlaku lainnya.
• Self Assessment. Penelaahan secara berkala seperti dimaksud butir 2 harus
dilakukan sendiri oleh Unit Internal Audit. Review eksternal oleh pihak atau individu yang mampu, independen
terhadap Perusahaan, dan tidak mempunyai konflik kepentingan untuk menilai dan memberikan opini tentang kepatuhan Unit Internal Audit
terhadap Charter, rencana kerja dan ketentuan yang berlaku lainnya. HOIA harus melaporkan hasil review dari pihak eksternal ini kepada Direktur
Utama dan Komite Audit. •
HOIA harus menetapkan kebijakan dan prosedur tertulis termasuk manual penugasan, untuk pedoman pelaksanaan tugas staf Unit
Internal Audit. •
HOIA harus mempunyai program pengembangan sumber daya manusia di unitnya, yang meliputi:
DJM Distinct Job Manual setiap jenjang petugas Internal Audit
Penetapan kualifikasi dan kemampuan individu auditor
Universitas Sumatera Utara
Kesempatan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan setiap auditor
Penilaian kinerja terhadap setiap auditor setiap tahun, dan
Pemberian kesempatan berkonsultansi kepada auditor tentang kinerja
dan pengembangan profesionalisme mereka. •
HOIA harus berkoordinasi dengan Komite Audit secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil penugasan yang berkualitas. Untuk itu harus ada
rapat berkala dengan Komite Audit membahas masalah kepentingan bersama seperti laporan hasil penugasan.
• Untuk memudahkan pengelolaan penugasan, diperlukan penggunaan data
base guna menyimpan seluruh aspek penugasan termasuk monitoring atas rekomendasi.
Para Internal Auditor harus memegang teguh dan mematuhi Kode Etik – Standar Perilaku berikut, yaitu :
1. Berperilaku dan bersikap jujur, obyektif, cermat dan sungguh-sungguh serta
selalu mempergunakan kemahiran jabatan Due Professional Care dalam melaksanakan tugas.
2. Memiliki integritas dan loyalitas tinggi terhadap profesi, perusahaan dan Unit
Internal Audit. 3.
Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan Internal Auditor senantiasa harus mempertahankan sikap bebas Independent.
4. Menghindari kegiatan atau perbuatan yang merugikan atau patut diduga dapat
merugikan profesi Internal Audit atau Perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
5. Menghindari aktivitas yang bertentangan dengan kepentingan perusahaan
Conflict Of Interest atau yang mengakibatkan tidak dapat melakukan tugas kewajiban secara obyektif.
6. Tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun dan dari siapapun, baik
langsung maupun tidak langsung, termasuk dari obyek penugasan, klien, kastamer, pemasok, rekanan dan atau pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan yang mengganggu atau patut diduga dapat mengganggu pertimbangan profesional auditor.
7. Mematuhi sepenuhnya standar profesional Internal Audit, kebijakan
perusahaan dan peraturan perundangan. 8.
Memelihara dan mempertahankan moral, dan martabat Internal Auditor. 9.
Tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan atau keuntungan pribadi atau hal lain dengan alasan apapun yang dapat
menimbulkan atau patut diduga dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan baik dari sisi finansial maupun dari sisi Citra Perusahaan.
10. Tidak dibenarkan mengungkapkan informasi apapun yang diketahuinya karena
menjalankan tugas Internal Audit kepada siapapun, kecuali melalui ketentuanprosedur yang berlaku.
11. Melaporkan semua hasil penugasan yang material dengan mengungkapkan
kebenaran sesuai fakta yang ada dan tidak menyembunyikan hal yang dapat merugikan Perusahaan dan atau dapat merupakan pelanggaran hukum.
J. Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pembuatan Laporan