Arang Aktif Persyaratan Kimia

dan air menjadi keruh, pada pembentukan FeIII oksidasi terhidrat yang tidak larut akan menyebabkan air berubah menjadi abu-abu. Achmad.2004 Kadar besi pada perairan yang mendapat cukup aerasi aerob hampir tidak pernah lebih dari 0,3 mgliter, kadar besi pada perairan alami berkisar 0,05-0,2 mgliter. Pada air tanah dengan kadar oksigen yang rendah, kadar besi dapat mencapai 10-100 mgliter. Kadar besi 1,0 mgliter dianggap membahayakan kehidupan organisme akuatik. Air yang diperuntukkan untuk air minum sebaiknya memiliki kadar besi kurang dari 0,3 mgL. Hefni.2003 Besi dan mangan sering menjadi masalah dalam penyediaan air untuk kebutuhan rumah tangga terutama kalau sumbernya adalah air tanah. Dalam tanah, Fe terdapat sebagai Fe 2 O 3 atau sebagai FeS 2 yang sifatnya sukar larut dan adakalanya terdapat sebagai FeCO 3 yang juga sukar larut. Kekeruhan dan warna kuning yang terdapat di air terbentuk karena oksidasi Fe II menjadi Fe III berupa endapan koloid berwarna kuning. Dalam kisaran pH 6–9 kelarutan Fe II dipengaruhi oleh kelarutan senyawa karbonatnya, bukan oleh senyawa hidratnya. Senyawa FeIII terdapat dalam air sebagai FeOH 3 , FeOOH. Konstanta pembentukan senyawa- senyawa FeIII yang larut dalam air seperti FeOH 2+ , FeOH 2 + , Fe 2 OH 2 4+ dan FeOH 4- . Fair.1968

2.6 Arang Aktif

Arang aktif adalah karbon amorf yang telah mendapat perlakuan dengan uap dan panas sampai mempunyai afinitas yang kuat untuk menyerap berbagai bahan. Arang aktif mempunyai luas permukaan yang sangat besar, berkisar 300 sampai 2500 m 2 g dan dapat digunakan untuk menyerap hampir semua jenis pelarut organik pada suhu sekitar 35°C. Berbagai bahan berkarbon seperti kokas migas petroleum, serbuk gergaji, lignit batu bara, gambut, kayu, arang batok dan biji-bijian buah dapat digunakan untuk membuat arang aktif. Sifat-sifat bahan tidak hanya bergantung pada bahan baku yang digunakan tetapi juga pada cara aktivasi. Aktivasi adalah suatu perlakuan terhadap arang yang bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara Universitas Sumatera Utara memecahkan ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga arang mengalami perubahan sifat, baik fisika maupun kimia yaitu luas permukaan bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi. Bahan baku yang digunakan di rendam dengan bahan kimia, lalu dikeringkan dan dikarbonisasi pada suhu sampai 850°C. Aktivator yang digunakan antara lain hidroksida logam alkali, garam-garam karbonat, klorida, sulfat dan khususnya ZnCl 2 , asam-asam anorganik seperti H 2 SO 4 dan H 3 PO 4 . Austin.1996 Arang aktif adalah sejenis adsorben penyerap yang berwarna hitam dan berbentuk granula, bulat, pelet atau bubuk. Arang aktif dipakai dalam proses pemurnian udara, gas, larutan atau cairan, penyerap rasa dan bau dari air, menghilangkan senyawa-senyawa organik dalam air. Hanya dengan 1 g arang aktif akan didapatkan suatu material yang memiliki luas permukaan sekitar 500 m 2 . Dengan luas permukaan yang sangat besar, arang aktif memiliki kemampuan menyerap zat-zat yang terkandung dalam air dan sangat efektif dalam menyerap zat terlarut dalam air baik organik maupun anorganik. Kusnaedi.2010 Daya serap ditentukan oleh luas permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap arang dilakukan aktivasi dengan bahan-bahan kimia atau dengan pemanasan pada suhu tinggi sehingga akan mengalami perubahan sifat- sifat fisik dan kimia. Beberapa keuntungan arang aktif dibandingkan dengan adsorben – adsorben lain yaitu: a. Penyerapan yang dilakukan untuk proses pemisahan dan pemurnian umumnya tanpa terlebih dahulu melakukan penghilangan kelembapan. b. Karena luasnya untuk mencapai permukaan bagian dalam dapat menyerap dengan banyak molekul non polar dan menyerap dengan lemah molekul-molekul polar organik. c. Panas adsorpsi atau kekuatan ikatan, pada arang aktif lebih rendah dibandingkan penyerap yang lain karena kekuatan Vander Waals merupakan kekuatan utama dalam adsorpsi. Sehingga pelepasan molekul–molekul yang terserap relatif lebih Universitas Sumatera Utara mudah dan membutuhkan energi yang lebih rendah untuk regenerasi arang aktif. Ralph. 2003

2.7 Adsorpsi