D. Pengertian Vitamin
Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran penyerapan zat gizi dan proses metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin dapat berakibat
terganggunya kesehatan, karena itu diperlukan asupan harian dalam jumlah tertentu yang idealnya bisa diperoleh dari makanan. Vitamin merupakan senyawa organik yang
berperan bagi fungsi fisiologis normal vitamin juga tergolong ada dua kelompok yaitu vitamin larut lemak dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak tegolong dalam vitamin K
Mutiara, 2008, hlm. 5.
E. Pengertian Vitamin K
Vitamin K adalah vitamin yang dapat di larutkan di dalam lemak dan terdapat pada umbuh-tumbuhan seperti wortel, bayam, kubis. Hati dan ikan juga mengandung vitamin
tersebut. vitamin K juga dapat disintis dalam usus manusia dalam berbagai kuman yang terdpat dalam usus besar seperti eschericha colli dan sebagainya, vitamin K diserap oleh
usus bersama-sama dengan lemak Pudjianti, 2005, hlm. 11. Vitammin K merupakan bahan pembentuk faktor pembekuan darah. Karena itu,
vitamin K sangat berperan penting dalam proses pembekuanan darah. Kekurangan vitamin K dapat memperpanjang proses pembekuan darah pada kulit, selaput lendir dan
organ lain dalam tubuh Utami, 2006, hlm. 28.
F. Macam–Macam Vitamin K
Ada tiga bentuk vitamin K yaitu: 1.
Vitamin K
1
phyloquninone = yang terdapat pada sayuran hijau.
Universitas Sumatera Utara
2. Vitamin K
2
menaquinones = yang disintesis oleh flora usus normal seperti bacteroodes fragilis.
3. Vitamin K
3
menodione = merupakan vitamin K sintetik tiruan yang terdapat di alam Savitri. 2006.hlm.18
G. Defisiensi Vitamin K
Defisiensi vitamin K menyebabkan pembekuan darah berlangsung lebih lama, sehingga mudah terkena homonorrhage, yakni keluarnya darah dari pembuluhnya.
Angka kecukupan vitamin K untuk bayi usia 0-6 bulan adalah 5 mg hari. Terjadi perdarahan pada tali pusat, hidung, mulut, telinga, salurang kemih, atau anus. Memar
tanpa sebab bukan karena terantuk benda. Terjadi perdarahan pada bekas pengambilan darah sampai lebih dari enam menit, padahal bagian tersebut sudah ditekan. Jika terjadi
perdarahan di otak, bayi tampak pucat, menangis melengking, muntah-muntah, demam, ubun-ubun tampak menonjol, kadang tampak kuning, dan akhirnya diikuti kejang
Dahlia, 2008, hlm. 6.
H. Fungsi Vitamin K
Fungsi fitamin K pada bayi baru lahir adalah mencegah terjadinya perdarahan pada otak, selain itu merupakan bahan pembentuk faktor pembekuan darah pada kulit, selaput
lendir, dan organ lain dalam tubuh bayi Utami, 2008, hlm. 28.
I. Profilaksis Perdarahan Bayi Baru Lahir
Semua bayi baru lahir harus di berikan vitamin K
1
injeksi I mg dosis tunggal Intramuskuler di paha kanan atau kiri sesegera mungkin untuk mencegah perdarahan
Universitas Sumatera Utara
pada bayi baru lahir perdarahan intrakranial akibat difisiensi vitamin K yang di alami oleh sebagian bayi baru lahir Ikatan Bidan Indonesi, 2007, hlm. 106.
J. Dosis Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir.
Dosis Vitamin K
1
phytomenadione pada bayi baru lahir adalah: 10 mgml dosis tunggal, suntik IM intra muskular, atau oral, 3 kali 2mg, diberikan pada waktu bayi
baru lahir, umur 3 sampai 7 hari, dan pada saat bayi berumur 1 - 2 bulan. Untuk bayi yang lahir ditolong oleh dukun maka diwajibkan pemberian profilaksis vitamin K
1
secara oral.
K. Peralatan dan Perlengkapan Dalam Pemberian Vitamin K
1. Vitamin K injeksi
2. Sarung tangan satu pasang
3. Sepuit seteril 1 cc sepuit kecil
4. Bak instrumen
5. Kom
6. Bengkok
7. Kapas basah DTT
8. Kapas kering
9. Waskom berisi larutan chlorin 0,5
10. Safety box
11. Wastafel tempat cucu tangan
12. Sabun biasa antiseptik
13. Handuk lap tangan
Universitas Sumatera Utara
L. Prosedur pelaksanaan pemberian vitamin K
1. Sapa ibu dan bayi dengan ramah dan menginformasikan bahwa bayinya akan di
suntik 2.
Cek kembali kepastian vitamin K injeksi. 3.
Jelaskan hal-hal yang berkaitan denngan ijeksi yang akan di berikan pada ibu: manfaat, efek samping, tempat injeksi, dan lain-lain.
4. Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, keringkan dengan handuk
5. Siapkan vitamin K injeksi yang akan diberikan dengan mendekatkan meja yang
tidak terkena matahari langsung. 6.
Pakai sarung tangan tidak perlu seteril hanya untuk melindungi petugas dari infeksi.
7. Ambil vitamin K injeksi kemudian buka patahkan tutupnya.
8. Lepaskan tutup sepuit dengan tidak menyentuh jarum sepuit.
9. Masukkan vitamin K injeksi ke dalam sepuit kecil 1cc.
10. Keluarkan gelembung udara, pegang sepit tegak lurus dan tarik penyumbatnya
kemudian masukan perlahan. 11.
Tentukan tempat injeksi di paha anterolateral di vastus lateralis. 12.
Desinfeksi tempat penyuntikan dengan kapas bukan kapas alkohol. 13.
Suntikkan vitamin K injeksi secara intramuskuler tegangkan kulit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri tangan yang tidak dominan tusukkan jarum
kedalam kulit membentuk sudut 90 . hapus darah dilokasi penyuntikan dengan
kapas kering. 14.
Masukan sepuit kedalam larutan kelorin, hisap larutan larutan kelori ke dalam sepuit.
Universitas Sumatera Utara
15. Buang sampah spuit ke dalam safety box.
16. Beritahu ibu tentang relaksasi lokal yang mungkin timbul rasa sakit atau
kemerahan dan pembengakan di sekitr tempat penyuntikan. Relaksasi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah dua hari.
17. Bereskan semua peralatan yang digunakan dan pisahkan sampah kering dan
sampah basah 18.
Cuci tangan di wadah larutan kelorin 0,5, bersihkan sarungtangan dan lepaskan secara terbalik
19. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk.
20. Amati reaksi pasca penyuntikan.
21. Ingatkan ibu untuk kunjungan ulang imunisasi
22. Pedokumentasian yuli. 2009. hal. 41-43.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep