BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi vitamin secara umum berhubungan sangat erat dengan fungsi enzim. Vitamin merupakan bahan makanan organik yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan
kesehatan tubuh. Penelitian telah membuktikan bahwa beberapa vitamin merupakan bahan esensial pada sistem oksidasi karbohidrat, protein, dan lemak. Vitamin
diperkirakan berperan sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh. Vitamin ini terbagi dua golongan vitamin larut lemak vitamin A, D, E dan K dan vitamin larut air
vitamin B komplek. Seperti diketahui, vitamin K diberikan guna mencegah terjadinya Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K Kosim, 2003, hlm 19
Kekurangan vitamin K bisa mengakibatkan komplikasi perdarahan dalam otak sang bayi. Gejala yang sering ditemukan pada bayi-bayi yang menderita kekurangan vitamin
K, adalah perdarahan dalam otak sakit kepala, muntah, ubun-ubun menonjol, pucat hingga kejang, dan pembesaran liver ringan, Perdarahan bisa terjadi spontan akibat
trauma proses kelahiran, Utami, 2006, hlm 20. Di Amerika Serikat, frekuensi Perdarahan Defisiensi Vitamin K PDVK dilaporkan
antara 0,25 sampai 1,7 , di Inggris 10 kasus dari 27 penderita atau sebesar 37 , dan di beberapa Negara Asia angka kesakitan bayi karena Perdarahan Akibat Defisiensi
Vitamin K berkisar 1:1.200 sampai 1:1.400 kelahiran hidup. Sedangkan di Thailand dilaporkan sebanyak 82 atau 524 kasus dari 641 penderita PDVK, dan di Jepang
1
Universitas Sumatera Utara
menemukan kasus ini pada 1:4.500 bayi 81 di antaranya ditemukan komplikasi perdarahan dalam otak. Kejadian pada dua negara ini menurun setelah diperkenalkannya
pemberian vitamin K profilaksis pada semua bayi baru lahir untuk mencegah perdarahan dalam otak, di India angka kejadian PDVK dilaporkan sebanyak 1 kasus tiap 14.000
bayi yang tidak mendapat vitamin K profilaksis saat lahir, Angka kejadian Perdarahan Defisiensi Vitamin K PDVK ditemukan lebih tinggi pada daerah-daerah yang tidak
memberikan profilaksis vitamin K secara rutin pada bayi baru lahir. Angka kematian penderita akibat perdarahan dalam otak, sekitar 10 sampai 50 . umumnya terjadi pada
bayi dalam rentang usia 2 minggu sampai 6 bulan. Sedangkan angka kecacatan sekitar 30 sampai 50 . Data dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 1990 sampai 2000 terdapat 21 kasus 81 diantaranya mengalami komplikasi perdarahan intrakranial
catatan edik RSCM, 2000. Midwifery, 2009. ¶ 2, http:yanmedik-depkes.com
, diperoleh 1 Januari 2010
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategi terutama dalam menurunkan angka kematian bayi. Salah satu faktor penting
dalam upaya penurunan angka kematian bayi adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan pencegahan timbulnya permasalahan dengan mengatasinya lebih
dini, dan penyediyaan pelayanan maternal dan neonatal yang berkualitas, setiap persalinan di tolong oleh bidan terlatih atau tenaga kesehatan terlatih. Sehingga
komplikasi neonatal mendapat pelayanan yang adekuat oleh sebab itu, bidan harus terampil dangan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai Ikatan Bidan
Indonesia, 2007, hlm 12.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan latar belakang diatas, menunjukkan pentingnya diberikan injeksi vitamin K pada bayi baru lahir untuk mencegah perdarahan otak akibat defisiensi
vitamin K. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti ”Pelaksanaan Pemberian Vitamin K oleh Bidan pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Kecamatan Medan Marelan
Tahun 2010”.
B. Perumusan Masalah