operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor, apakah sehat atau tidak, apakah cukup menguntungkan atau tidak, dan sebagainya
karena biasanya nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja dari perusahaan yang bersangkutan. Data yang dipakai dalam analisis fundamental
menyangkut data-data historis. Di dalamnya menyangkut analisis tentang kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, bagaimana kegiatan operasionalnya
dan juga bagaimana prospeknya di masa yang akan datang.
2 Analisis Teknikal.
Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor dan biasanya data yang digunakan dalam analisis ini berupa grafik atau program komputer. Dari
grafik atau program komputer dapat diketahui bagaimana kecenderungan pasar, sekuritas atau future komoditas yang akan dipilih dalam berinvestasi.
Meskipun biasanya analisis ini digunakan untuk analisis jangka pendek dan jangka menengah tetapi sering juga digunakan untuk menganalisis dalam
jangka panjang, dengan didukung dengan data-data lain. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan.
3 Analisis Ekonomi.
Analisis ini cukup penting karena seringkali sangat berpengaruh terhadap analisis efek secara keseluruhan. Untuk melakukan analisis ini digunakan
berbagai indikator yang biasanya juga digunakan oleh pengambil kebijakan dalam bidang perekonomian. Salah satu indikator yang banyak digunakan
adalah tingkat GDP Gross Domestic Product. Pertumbuhan ekonomi yang baik secara umum menunjukkan tingkat perbaikan kesejahteraan masyarakat
dan hal ini biasanya diikuti dengan kegiatan pasar modal yang semakin bergairah. Sebaliknya, kondisi ekonomi yang lesu akan ditunjukkan juga dari
kegiatan pasar modal yang melemah.
4 Analisis Rasio Keuangan.
Analisis ini banyak digunakan oleh calon investor. Sebenarnya analisis ini didasarkan pada hubungan antar pos dalam laporan keuangan perusahaan
yang akan mencerminkan keadaan keuangan serta hasil dari operasional perusahaan. Rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis
berdasarkan ruang lingkupnya yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, rentabilitas dan rasio pasar.
5. Hipotesis Efisiensi Pasar Efficient Market Hypothesis
Pergerakan suatu saham tidak dapat diperkirakan secara pasti. Harga suatu saham dapat ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran kekuatan
tawar-menawar. Semakin banyak orang yang membeli suatu saham, maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak naik. Demikian pula sebaliknya, semakin
banyak orang yang menjual saham suatu perusahaan, maka harga saham tersebut
Universitas Sumatera Utara
cenderung akan bergerak turun. Sehubungan dengan hal itu, hipotesis pasar efisien efficient market hypothesisEMH menyatakan reaksi harga pasar terhadap
informasi keuangan dan informasi lainnya. Berdasarkan hipotesis efisiensi pasar, informasi direfleksikan ke dalam harga sekuritas dengan kecepatan sedemikian
rupa sehingga tidak ada kesempatan atau peluang bagi investor untuk mendapatkan keunutungan dari informasi-informasi yang tersedia untuk publik.
Wild, et al 2005:49 menyatakan bahwa ada tiga bentuk EMH, yaitu:
• bentuk lemah weak form EMH, menyatakan bahwa harga mencerminkan
sepenuhnya informasi yang terkandung dalam pergerakan harga historis, •
bentuk semi kuat semistrong form EMH, menyatakan bahwa harga mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik,
• bentuk kuat strong form EMH, menyatakan bahwa harga mencerminkan
seluruh informasi, termasuk informasi dari dalam.
Tandelilin 2001:114 mengklasifikasikan pasar yang efisien ke dalam tiga
bentuk, yaitu:
• efisien dalam bentuk lemah weak form,
• efisien dalam bentuk setengah kuat semistrong form,
• efisien dalam bentuk kuat strong form.
Pasar efisien dalam bentuk lemah berarti semua informasi di masa lalu historis akan tercermin dalam harga yang terbentuk sekarang. Oleh karena itu,
informasi historis tersebut seperti harga dan volume perdagangan di masa lalu tidak bisa lagi digunakan untuk memprediksi perubahan harga di masa yang akan
datang, karena sudah tercermin pada harga saat ini. Implikasinya adalah bahwa investor tidak akan bisa memprediksi nilai pasar saham di masa datang dengan
menggunakan data historis.
Universitas Sumatera Utara
Efisien pasar dalam bentuk setengah kuat merupakan bentuk efisiensi pasar yang lebih komprehensif karena dalam bentuk ini harga saham di samping
dipengaruhi oleh data pasar harga saham dan volume perdagangan masa lalu juga dipengaruhi oleh semua informasi yang dipublikasikan seperti earnings,
dividen, pengumuman stock split, penerbitan saham baru, dan kesulitan keuangan yang dialami perusahaan. Pada pasar yang efisien dalam bentuk setengah kuat
ini, investor tidak dapat berharap mendapatkan return abnormal jika strategi perdagangan yang dilakukan hanya didasari oleh informasi yang telah
dipublikasikan. Sebaliknya, jika pasar tidak efisien maka akan ada lag ketinggalankelambatan proses penyesuaian harga terhadap informasi baru, dan
ini dapat digunakan investor untuk mendapatkan return abnormal. Pasar efisien dalam bentuk kuat merupakan bentuk efisiensi pasar dimana
semua informasi baik yang terpublikasikan atau tidak dipublikasikan, sudah tercermin dalam harga sekuritas saat ini. Dalam bentuk efisien kuat seperti ini
tidak akan ada seorang investor pun yang bisa memperoleh return abnormal. Pasar modal di Indonesia termasuk dalam kategori bentuk lemah weak form.
Oleh karena itu, harga saham mencerminkan informasi historis, merupakan cermin dari pergerakan harga saham yang bersangkutan di masa lalu.
6. Teori Struktur Modal Capital Structure Theory