Komposisi Serat Kaca Bentuk Serat Kaca

f. Titanium Dioxide TiO 2 0-1,5 g. Sodium oxide Na 2 O 0-2 h. Ferric oxide Fe 2 O 3 0-0,8 i. Flourine F 2 0-1 Komposisi utama serat kaca adalah silikon oksida SiO 2 yang memiliki sifat kaku sehingga dapat berfungsi sebagai penguat. Konsentrasi serat kaca yang ditambahkan pada resin akrilk juga dapat mempengaruhi kekuatan resin tersebut. Konsentrasi serat kaca yang tinggi akan bertindak sebagai benda asing di dalam polimer dan mengganggu kehomogenan matriks resin sehingga dapat melemahkan resin akrilik. 15,29,30

2.3.2 Bentuk Serat Kaca

a. Bentuk Batang Serat kaca berbentuk batang terbuat dari serat kaca continuous unidirectional yang memiliki diameter 3- 25 μm. Beberapa penelitian menyatakan bahwa penggabungan serat kaca pada bahan basis gigitiruan resin akrilik akan menyebabkan perubahan dimensi yang signifikan karena penyerapan serat dengan resin akrilik tidak adekuat. 31 Gamabar 1. Serat kaca bentuk batang b. Bentuk Anyaman Serat kaca berbentuk anyaman sesuai sebagai bahan penguat karena bentuk ini memiliki ukuran yang bervariasi. Serat ini memiliki ketebalan 0,005 mm dan lebih mudah untuk dibasahi monomer. Serat kaca bentuk anyaman dapat digunakan untuk mereparasi basis gigitiruan. Hasil penelitian menyatakan bahwa serat kaca berbentuk anyaman yang ditambahkan pada bahan basis gigitiruan dapat meningkatkan kekuatan mekanik.Serat ini memiliki kekurangan yaitu penempatannya pada mould lebih sulit dan cenderung mengalami perubahan dimensi yang besar . 13,14 Gambar 2. Serat kaca bentuk anyaman 14 c. Bentuk Potongan Kecil Serat kaca bentuk potongan kecil terbuat dari serat kaca continuous unidirectional yang memiliki diameter 3- 25 μm. Serat kaca potongan kecil ini memiliki beberapa kelebihan dari serat bentuk lain yaitu mudah untuk dimanipulasi dalam memasukkan kedalam adonan akrilik, kemudahan penggunaannya dalam klinik dan mudah untuk dipoles. 8, 32 Gambar 3. Serat kaca bentuk potongan kecil 6

2.4 Metode Penambahan Serat Kaca

Salah satu cara penambahan serat kaca bentuk potongan kecil ke dalam resin akrilik polimerisasi panas adalah dengan merendam serat kaca yang akan digunakan ke dalam sejumlah monomer selama 15 menit untuk meningkatkan penyatuannya ke dalam resin akrilik. Serat kaca dikeluarkan dari monomer lalu ditiriskan selama 5 detik. Serat kaca kemudian dimasukkan ke dalam campuran resin akrilik dan diaduk sampai merata. Setelah mancapai fase dough campuran dimasukkan ke dalam mould . 6,15 Metode penambahan lain adalah dengan menambahkan serat kaca yang tidak direndam dalam monomer ke dalam campuran polimer dan monomer yang akan diaduk. 15 2.5 Compressive Strength Kekuatan Tekan Compressive strength atau kekuatan tekan suatu material didefinisikan sebagai kemampuan material dalam menahan beban atau gaya mekanis sampai terjadinya kegagalan failure. Ketika struktur dari material diberikan tekanan, kegagalan failure pada tubuh spesimen dapat terjadi sebagai akibat dari formasi stress yang kompleks pada tubuh spesimen. Ini diilustrasikan pada gambar 4 potongan melintang sebuah selinder yang diberi tekanan kompresi. Tekanan kompresi yang diaplikasikan pada bagian atas dan bawah spesimen menghasilkan gaya geser sepanjang area yang berbentuk kerucut pada daerah atas dan bawah spesimen. Hasil dari gaya geser pada kedua kerucut di ujung selinder menghasilkan gaya tensile pada tengah spesimen. 19 Gambar 4. Pola kompleks kekuatan tekan Compressive strength resin akrilik adalah 75 MPa ASTM D 638. Secara umum bahan resin ini memiliki strength yang rendah. Efek yang mempengaruhi kekuatan antara lain : komposisi, proses manipulasi, absorpsi air. 10,12 Alat yang digunakan untuk menguji kuat tekan adalah Microcomputer screen display hydraulic Universal Testing Machine, China . Kapasitas beban alat pengukuran compressive strength 300 kN. Beban tekan N digerakaan dengan kecepatan 1.3 mmmin. 17 Nilai kekuatan tekan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan. 9-12 T = compressive strength atau kekuatan tekan MPa F = beban maksimum N A = luas bidang permukaan mm 2