komposisi, proses manipulasi, absorpsi air.
10,12
Alat yang digunakan untuk menguji kuat tekan adalah
Microcomputer screen display hydraulic Universal Testing Machine, China
.
Kapasitas beban alat pengukuran
compressive strength
300 kN. Beban tekan N digerakaan dengan kecepatan 1.3 mmmin.
17
Nilai kekuatan tekan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan.
9-12
T
=
compressive strength
atau kekuatan tekan MPa
F
= beban maksimum N
A =
luas bidang permukaan mm
2
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris.
3.2 Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah
Post test control group Desain.
3.3 Tempat dan Waktu penelitian 3.3.1 Tempat Pembuatan Sampel
Departemen Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi USU
3.3.2 Tempat Pengujian Sampel
Laboratorium Fisika Terpadu FMIPA USU untuk uji
compressive strength.
3.3.3 Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan September 2014 – Desember 2015.
3.4 Sampel dan Besar Sampel 3.4.1 Sampel Penelitian
Sampel pada penelitian ini adalah resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca potongan kecil 1. Model logam berbentuk silinder dengan diameter 25 mm dan
tinggi 38 mm berdasarkan standar ASTM D 695-02a ISO 604.
17
r = jari-jari 12,5 mm t = tinggi 38 mm
Gambar 5. Ukuran Silinder Uji Kekuatan Tekan
Compressive Strength
3.4.2 Besar Sampel Penelitian
Pada penelitian ini besar sampel minimal diestimasi berdasarkan rumus
Frederer
sebagai berikut :
32
Keterangan : t : Jumlah Perlakuan
r : Jumlah ulangan Dalam penelitian ini akan digunakan t = 3 karena jumlah perlakuan sebanyak tiga
perlakuan yaitu resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat kaca, dengan penambahan serat kaca 1 yang di rendam dalam monomer dan tanpa perendaman. Jumlah
r tiap kelompok sampel dapat ditentukan sebagai berikut : t
– 1 r – 1 ≥ 15 3
– 1 r – 1 ≥ 15 r
– 1 ≥ 15 2 r
– 1 ≥ 7,5 r
≥ 8,5 r
≥ 9 t
– 1 r – 1≥15
Minimal besar sampel untuk masing – masing kelompok adalah 9 dalam penelitian ini
diambil besar sampel 10 buah untuk setiap perlakuan. Maka total sampel yang digunakan adalah 30 sampel.
Kriteria sampel yaitu : a. Kriteria inklusi
1. Sampel yang terpoles licin dan mengkilat.
2. Sampel yang berbentuk silinder berukuran dimater 25 mm dan tinggi 38 mm.
b. Kriteria eksklusi 1.
Sampel yang retak. 2.
Sampel yang poreus eksternal dan internal
3.5 Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel
3.5.1.1 Variabel Bebas
Metode penambahan serat kaca pada resin akrilik polimerisasi panas yang berbeda yaitu metode pertama merendam serat kaca yang akan digunakan ke dalam sejumlah monomer
selama 15 menit. Metode kedua adalah menambahkan serat kaca kedalam resin akrilik polimerisasi panas tanpa direndam dalam monomer.
3.5.1.2 Variabel Tergantung
Kekuatan tekan
compressive strength
resin akrilik polimerisasi panas.
3.5.1.3 Variabel Terkendali
1. Ukuran model logam
2. Perbandingan adonan gips putih
3. Bentuk, ukuran dan berat serat kaca.
4. Perbandingan bubuk dan cairan resin akrilik
5. Suhu dan waktu pada proses kuring.
6. Waktu perendaman serat kaca.
7. Waktu penirisan serat kaca
8. Kecepatan mikromotor untuk
polishing
9. Jumlah monomer perendaman serat kaca.
3.5.1.4 Variabel Tidak Terkendali
1. Kecepatan pengadukan gips.
2. Kecepatan pengadukan akrilik.
3.
Besar tekanan
press
4. Waktu pengadukan gips putih
5. Waktu pengadukan akrilik
3.5.2 Definisi Operasional
1. Resin akrilik polimerisasi panas adalah bahan basis gigi tiruan yang terbentuk melalui pencampuran bubuk yang mengandung polimer dengan cairan yang mengandung monomer
yang polimerisasinya melalui pemanasan. 2. Serat kaca potongan kecil adalah material mineral berbentuk serat yang mengandung
komponen kaca yang sangat halus yang berfungsi sebagai penguat dan ditambahkan ke dalam plat resin akrilik polimerisasi panas. Serat kaca yang digunakan adalah serat kaca potongan
kecil ukuran 6 mm dan dari 1 dari total berat polimer dan monomer. Polimer : monomer = 18 gr : 9ml untuk 1 sampel
Total berat = 18 gr + 9 ml 9ml 9gr
27 gr Berat serat kaca 1 = 1100 x 27 gr
0,27gr 3.
Compressive strength
atau kekuatan tekan suatu material didefinisikan sebagai kemampuan material dalam menahan beban atau gaya mekanis sampai terjadinya kegagalan
failure
.
Compressive strength
atau kekuatan tekan di uji menggunakan alat
Universal Testing Machines
UTM, dengan satuan kekuatan tekan adalah MPa.