Analisis Penelitian HASIL PENELITIAN

BAB 5 PEMBAHASAN

Pengukuran kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi panas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan serat kaca dengan kuantitas 1 berat karena menurut hasil penilitian Sitorus 2012, apabila menggunakan serat kaca bentuk potongan kaca sebanyak 1 berat akan menghasilkan kekuatan resin akrilik yang paling maksimal dibanding dengan menggunakan kuantitas yang lebih besar dari 1 berat. Pada kelompok kontrol diperoleh nilai kekuatan tekan terkecil yaitu 98,37 MPa dan nilai yang terbesar adalah 108.75 MPa dengan rerata ± SD adalah 103 ± 3,25 MPa. Pada kelompok resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca 1 berat dengan metode perendaman metode 1 diperoleh kekuatan tekan terkecil yaitu 107,68 MPa dan nilai yang terbesar adalah 114.68 MPa. Nilai kekuatan tekan terkecil dari resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca 1 berat dengan metode tanpa perendaman metode 2 adalah 107,63 MPa dan nilai yang terbesar adalah 114,62 MPa. Terdapat nilai kekuatan tekan yang bervariasi pada setiap sampel hal ini mungkin disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi seperti teknik pengadukan, monomer sisa, dan distribusi serat kaca yang tidak dapat dikendalikan selama penelitian berlangsung. Pada penelitian ini terlihat bahwa penambahan serat kaca dapat meningkatkan kekuatan tekan resin akrilik polimerisasai panas. Hal ini sesuai dengan penilitian Sitorus Z, dkk 2012 yang memperoleh peningkatan nilai rerata kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca potongan kecil berukuran 6 mm yaitu 76,623 Mpa setelah dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu 69.886 MPa 10,17 Hasil penelitian yang sama juga di peroleh Kurniawan C,dkk 2011 yaitu peningkatan kekuatan mekanis resin akrilik polimerisasi panas setelah penambahan serat kaca yaitu 88.90 MPa dibanding dengan kelompok kontrol yaitu 70,74 MPa. 12 Serat kaca mampu menaikan kekuatan tekan di sebabkan komposisi alumina-lime-borosilikat yang merupakan penguatan dominan untuk matriks polimer karena sifat mekanik yang tinggi seperti kekuatan dan ketahanan fraktur, kerentanan rendah terhadap kelembaban, ketahanan terhadap bahan kimia, stabilitas suhu, dan titik didih tinggi. . Penambahan serat juga menyebabkan transfer beban dari polimer resin akrilik polimerisasi panas ke serat kaca untuk memperbaiki sifat mekanis resin akrilik polimerisasi panas sehingga nilai kekuatan tekan resin akrilik tersebut meningkat. 33 Pada kelompok metode 1 serat kaca sebelumnya direndam dalam metil metakrilat monomer selama 15 menit, hal tersebut menyebabkan adhesi antara serat dan matrik polimer menjadi baik. Menyatunya serat dengan resin akrilik menyebabkan serat melekat pada matrik polimer. Nirwana I 2005 menyatakan meresapnya monomer dalam serat kaca menyebabkan serat tersebut melekat dengan baik pada matrik polimer sehingga meningkatkan kekuatan resin akrilik. Demikian juga pada metode 2 yaitu penambahan serat kaca langsung diaduk dengan bubuk dan cairan resin akrilik, Nirwana I 2005 menyatakan kondisi campuran masih cair viskositas rendah yang menyebabkan semua fiber dapat seluruhnya dibasahi. Dengan demikian adhesi antara serat kaca dan matrik polimer juga menjadi baik yang meningkatkan kekuatan tekan. 12,15 Dari penelitian ini terlihat bahwa resin akrilik polimerisasi panas penambahan serat kaca dengan metode perendaman memiliki nilai rerata 111,41 ± 2,46 MPa sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan metode tanpa perendaman dalam monomer yang memiliki nilai rerata 110,78 ± 2,28 MPa walaupun tidak ada perbedaan yang signifikan. Nilai rerata kekuatan tekan metode perendaman sedikit lebih tinggi kemungkinan disebabkan karena monomer yang ada pada serat kaca yang telah di rendam lebih mudah melekat dengan monomer yang ada pada resin akrilik. Adhesi serat kaca yang lebih baik pada metode perendaman menyebabkan kekuatan tekan lebih tinggi. 33

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakuan dapat disimpulkan bahwa : 1. Ada pengaruh penambahan serat kaca 1 berat terhadap kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi panas 2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca 1 berat menggunakan metode perendaman dan metode tanpa perendaman

6.2 Saran

Saran penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Perlu dilakukannya lebih lanjut untuk melihat distribusi serat kaca pada resin akrilik polimerisasi panas 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji perbedaan sifat-sifat mekanis resin akrilik polimerisasi panas lainnya antara penambahan serat kaca dengan metode perendaman dan metode tanpa perendaman DAFTAR PUSTAKA 1. Anusavice KJ. Philips’ science of dental materials.12 th ed.Missouri: Elsevier, 2013: 91-4, 164-9, 722-49. 2. Mahalistiyani R, Ratwati DF. Pengaruh bahan penguat serat gelas terhadap kekuatan transversal lempeng akrilik . Majalah ilmiah kedokteran gigi. 2006;21 4: 140-5. 3. Sitorus Z, Dahar E. Perbaikan sifat fisis dan mekanisme resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca. Dentika Dental Journal 2012; 17: 24-9. 4. Uzun G. Effect of five woven fiber reinforcements on the impact and transverse strengthof a denture base resin.The Journal of Prosthetic Dentistry 1999; 81: 161-20. 5. Manappallil JJ. Basic dental material . 2 nd Ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher, 2003: 98-108. 6. Tacir IH, Kama JD, Zortuk M, Eskimez S. Flexural properties of glass fibre reinforced acrylic resin polymers.J Australion Dent 2006; 511: 52-6. 7. Van Noort R. Introduction to dental materials. 3 th ed. Philadelphia: Elsevier, 2007: 217-22. 8. Lee SI, Kim CW, Lim YJ, Kim MJ, Yun SD. Stength of glass fiber reinforced PMMA resin and surface roughness change after abrasion test.J Korean Acad Prosthodont 2007; 453: 310-20. 9. Marei MK, El-Sabrooty A, Ragab AY, El-Osairy MA. A study of some physical properties of metal-filled acrylic resin. The Saudi Dental Journal 1994; 62: 69-77. 10. Sitorus Z, Maghfirah A, Romania Y, Humaidini S. Sifat mekanik gigi tiruan akrilik dengan penguat serat kaca. Indonesian Journal of Applied Physics 2014; 42:183- 91. 11. Siswomihardjo W, Sunarintyas S, Khan AFOK, Sahidu NSI, Matinlinna JP. Effect of water immersion on monomer and strength of FRC. Dental Material 2014; 30 1: 7- 15. 12. Kurniawan C, Sebayang P, Muljadi, Hasibuan SR. Peningkatan sifat fisis dan mekanik bahan gusi tiruan berbasis komposit resin akrilik dengan penambahan variasi ukuran serat kaca. Seminar Material MetalurgiIndonesia. Tanggerang, 2011: 365-72.