Populasi dan Sampel Metode Analisis Data

46

3.5 Populasi dan Sampel

Sugiyono 2012:115 menyatakan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalahkaryawan yang bekerja di PT Bank Sumut Kantor Cabang Medan Kantor Cabang Utama Medan, Kantor Cabang Medan Iskandar Muda, Kantor Cabang Medan Sukaramai, Kantor Cabang Syariah Medan, Kantor Cabang Kwala Simpang, Kantor Cabang Kampung Lalang, dan para auditor internal. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2012:116. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangannya adalah sampel yang dipilih harus memahami internal audit organisasi, dan memiliki posisi dalam manajemen menengah dan atas untuk dapat menilai tentang internal audit organisasi. Sampel dalam penelitian ini adalah responden di setiap kantor cabang sebanyak 36 orang 6 orang setiap cabang dan responden di Divisi Pengawasan 12 orang 50 dari populasi 24 orang.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistic yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan software SPSS. 47

3.6.1 Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah di baca, dipahami, dan diinterpretasikan. Adapun data yang di analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis peranan audit internal di PT Bank Sumut Kantor Cabang Medan 2. Menganalisis bagaimana pencegahan fraud di PT Bank Sumut Kantor Cabang Medan. 3. Menganalisis bagaimana pendeteksian fraud di PT Bank Sumut Kantor Cabang Medan. 4. Menganalisis pengaruh peranan audit internal terhadap pencegahan dan pendeteksian fraud di PT Bank Sumut Kantor Cabang Medan. Selanjutnya berdasarkan indikator-indikator dari masing-masing variabel X dan Y, maka dibuatlah daftar pertanyaan kuesioner. Metode skala pengukuran yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social Sugiyono, 2012:132. Adapun pertanyaan dalam kuesioner sebagian dibuat sendiri oleh peneliti, dan sebagian diadaptasi dari kuesioner peneliti terdahulu Ratna Amalia 2013. Setiap item dari kuesioner memiliki 5 lima jawaban dengan masing-masing nilai yang berbeda. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor Sugiyono, 2012:133: 1. Sangat Setuju selalu sangat positif diberi skor : 5 48 2. Setuju sering positif diberi skor : 4 3. Ragu-ragu kadang-kadang netral diberi skor : 3 4. Tidak setuju hamper tidak pernah negative diberi skor : 2 5. Sangat tidak setuju tidak pernah diberi skor : 1 Untuk penilaian variabel X dan Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan rata- rata mean dari masing-masing variabel. Setelah mendapatkan rata-rata mean dari masing- masing variabel, kemudian dibandingkan dengan kriteria yang penulis tentukan berdasarkan nilai terendah dan tertinggi dari hasil kuesioner. Untuk variabel X terdapat 13 pertanyaan: Nilai terendah adalah 13, diperoleh dari 13 pertanyaan dikalikan dengan nilai terendah satu. Nilai tertinggi adalah 65, diperoleh dari 13 pertanyaan dikalikan dengan nilai tertinggi lima. Lalu diperoleh kelas intervalnya sebesar 11 65-13+15. Berdasarkan perhitungan di atas, maka criteria untuk menilai implementasi peranan audit internal variabel X penulis tentukan sebagai berikut: 1. Nilai 13-23 untuk kriteria “Tidak Baik” 2. Nilai 24-34 untuk kriteria “Kurang Baik” 3. Nilai 35-45 untuk kriteria “Cukup Baik” 4. Nilai 46-56 untuk kriteria “Baik” 5. Nilai 57-67 untuk kriteria “Sangat Baik” Untuk variabel Y1 terdapat 12 pertanyaan: 49 Nilai terendah adalah 12, diperoleh dari 13 pertanyaan dikalikan dengan nilai terendah satu. Nilai tertinggi adalah 60, diperoleh dari 12 pertanyaan dikalikan dengan nilai tertinggi lima. Lalu diperoleh kelas intervalnya sebesar 10 60-12+15. Berdasarkan perhitungan di atas, maka kriteria untuk menilai implementasi pencegahan fraud variabel Y1 penulis tentukan sebagai berikut: 1. Nilai 1-21 untuk kriteria “Tidak Baik” 2. Nilai 22-31 untuk kriteria “Kurang Baik” 3. Nilai 32-41 untuk kriteria “Cukup Baik” 4. Nilai 42-51 untuk kriteria “Baik” 5. Nilai 52-61 untuk kiteria “Sangat Baik” Untuk variabel Y2 terdapat 5 pertanyaan: Nilai terendah adalah 5, diperoleh dari 5 pertanyaan dikalikan dengan nilai terendah satu. Nilai tertinggi adalah 25, diperoleh dari 5 pertanyaan dikalikan dengan nilai tertinggi lima. Lalu diperoleh kelas intervalnya sebesar 4 25-5+15. Berdasarkan perhitungan di atas, maka kriteria untuk menilai implementasi pendeteksian fraud variabel Y2 penulis tentukan sebagai berikut: 1. Nilai 5-8 untuk kriteria “Tidak Baik” 2. Nilai 9-12 untuk kriteria “Kurang Baik” 3. Nilai 13-16 untuk kriteria “Cukup Baik” 4. Nilai 17-20 untuk kriteria “Baik” 5. Nilai 21-25 untuk kriteria “Sangat Baik” 50

3.6.2 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah instrument alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2012:172. Berikut adalah kriteria pengujian validitas berdasarkan metode korelasi Product Moment: − Jika r hitung positif dan r hitung r tabel maka pernyataan tersebut valid. − Jika r hitung negatif dan r hitung r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid. − r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total corelation

3.6.3 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran terhadap aspek yang sama pada alat ukur yang sama. Reliabilitas kuesioner menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur menunjukkan ketepatan, kemantapan suatu alat ukur yang baik, dalam hal ini kuesioner haruslah berisi pertanyaan-pertanyaan yang jelas sehingga hasilnya memang benar-benar sesuai kenyataan. Untuk menguji reliabilitas, peneliti menggunakan teknik pengujian Cronbach’s Alpha yang terdapat dalam SPSS versi 18. Jika Cronbach Alpha lebih besar dari 0.6 maka alat uji tersebut dikatakan reliabel. Harga koefisien berkisar antara 0 sampai dengan 1, semakin mendekati 1 maka semakin besar keandalan alat ukur tersebut dan menunjukkan konsistensi yang tinggi. 51

3.6.4 Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengukur tingkat kekuatan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Adapun jenis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi bivariat dengan teknik analisis korelasi Spearman. Korelasi Spearman ini digunakan untuk tipe data yang mempunyai skala ordinal sehingga objek yang diteliti dimungkinkan untuk diberi rangking atau jenjang. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono 2012:250

3.6.5 Uji Model Regresi

Untuk menguji hipotesis pengaruh peranan audit internal dalam pencegahan dan pendeteksian fraud digunakan model analisis regresi linear sederhana. Persamaan regresi linear sederhana dalam penelitian ini adalah: Y1 = a + bX Y2 = a + bX Dimana: 52 Y1 = pencegahan fraud Y2 = pendeteksian fraud a = konstanta b = angka koefisien regresi X = peranan audit internal

3.6.6 Uji Hipotesis

1. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui secara parsial apakah variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Adapun ketentuannya adalah: a. Jika nilai t hitung ≤ t tabel maka tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b. Jika nilai t hitung t tabel maka ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi digunakan untukmelihat seberapa besar persentase pengaruh variabel X Audit Internal terhadap variabel Y pencegahan dan pendeteksian fraud. Nilai koefisien ini antara 0 dan 1. Apabila nilai koefisien mendekati angka nol, maka kemampuan variabel independen di dalam mempengaruhi variabel dependen di dalam penelitian amat terbatas tidak berpengaruh. Kemudian, apabila nilai koefisien mendekati angka satu, maka kemampuan variabel independen memberikan hampir semua 53 informasi mengenai variabel dependen, artinya variabel independen berpengaruh secara sempurna terhadap variabel dependen. 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian