62
Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk variabel pendeteksian fraud adalah valid dan layak digunakan untuk penelitian.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,6. Pengujian dilakukan per variabel menggunakan pertanyaan yang ada
dalam kuesioner. Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbachs
Alpha Keterangan
Peranan Audit Internal 0,844
Reliabel Pencegahan Fraud
0,910 Reliabel
Pendeteksian Fraud 0,893
Reliabel
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.9 diatas, hasil pengujian variabel peranan audit internal, pencegahan fraud, dan pendeteksian fraud diperoleh nillai Cronbach’s Alpha lebih
besar dari 0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa jawaban seluruh butir pertanyaan reliable.
4.3 Analisis Data
4.3.1 Analisis Peranan Audit Internal
Untuk menganalisis sejauh mana peranan audit internal, maka cara yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan nilai rata-rata mean dari skor
perhiungan variabel X masing-masing responden yang kemudian dibandingkan dengan criteria yang telah penulis tetapkan di bab III.
63
Adapun hasil rata-rata mean untuk variabel X menurut perhitungan SPSS
versi 18 adalah sebagai berikut: Tabel 4.10
Rata-Rata Mean Variabel X Descriptive Statistics
N Mean
Std. Deviation Peranan Audit Internal 34
53,85 4,900
Valid N listwise 34
Sumber: Data primer diolah Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui nilai rata-rata dari variabel X
adalah sebesar 53,85. Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan kriteria yang telah penulis tetapkan di bab 3, maka nilai rata-rata variabel X tersebut termasuk dalam
kategori “BAIK” yaitu antara 46-56.
4.3.2 Analisis Pencegahan dan Pendeteksian Fraud
Untuk menganalisis sejauh mana pelaksanaan pencegahan dan pendeteksian fraud di PT Bank Sumut Kantor Cabang Medan, maka cara yang dilakukan penulis
adalah dengan menggunakan nilai rata-rata dari skor perhitungan variabel Y1 danY2 yang kemudian dibandingkan dengan criteria yang telah ditetapkan penulis pada bab
III. Adapun hasil rata-rata mean untuk variabel Y1 menurut perhitungan SPSS
versi 18 adalah sebagai berikut:
64
Tabel 4.11 Rata-Rata Mean Variabel Y1
Descriptive Statistics
N Mean
Std. Deviation Pencegahan Fraud
34 50,74
5,390 Valid N listwise
34 Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata dari variabel Y1 adalah sebesar 50,74. Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan kriteria yang telah
penulis tetapkan di bab III, maka nilai rata-rata variabel Y1 tersebut termasuk dalam kategori “BAIK” yaitu antara 42-51.
Adapun hasil rata-rata mean untuk variabel Y2 menurut perhitungan SPSS versi 18 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Rata-Rata Mean Variabel Y2
Descriptive Statistics
N Mean
Std. Deviation Pendeteksian Fraud
34 20,88
2,447 Valid N listwise
34 Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata dari variabel Y2 adalah sebesar 20,88. Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan kriteria yang telah
penulis tetapkan di bab III, maka nilai rata-rata variabel Y2 tersebut termasuk dalam kategori “BAIK” yaitu antara 17-20.
65
4.3.3 Analisis Korelasi
Untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antar variabel, maka pada penelitian ini teknik statistik korelasi yang digunakan adalah statistik nonparametris
yaitu dengan korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS, didapat nilai korelasi antara
Pengaruh Peranan Audit Internal terhadap Pencegahan Fraud sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.13 Korelasi Rank Spearman
Peranan Audit Internal terhadap Pencegahan Fraud Correlations
Peranan Audit Internal
Pencegahan Fraud
Spearmans rho Peranan Audit
Internal Correlation
Coefficient 1,000
,769 Sig. 2-tailed .
,000 N
34 34
Pencegahan Fraud
Correlation Coefficient
,769 1,000
Sig. 2-tailed ,000 .
N 34
34 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber: Data primer diolah
Hasil korelasi Rank Spearman, dengan menggunakan program SPSS sebesar 0,769 untuk variabel Xterhadap Y1. Nilai tersebut berada di antara 0,60 –0,799 yang
dapat dilihat pada tabel 3.2 pada bab3, yang menyatakan jika hasil perhitungan koefisien berada pada 0,60 –0,799 maka dapat dikatakan terdapat hubungan yangkuat
66
antara peranan audit internal dengan pencegahan fraud. Korelasi positif menunjukkan hubungan antara peranan audit internal dengan pencegahan fraud, dimana apabila
variabel X meningkat maka variabel Y1 juga akan meningkat. Tabel 4.14
Korelasi Rank Spearman Peranan Audit Internal terhadap Pendeteksian Fraud
Correlations
Peranan Audit Internal
Pendeteksian Fraud
Spearmans rho Peranan Audit
Internal Correlation
Coefficient 1,000
,687 Sig. 2-tailed
. ,000
N 34
34 Pendeteksian
Fraud Correlation
Coefficient ,687
1,000 Sig. 2-tailed
,000 . N
34 34
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: Data primer diolah
Hasil korelasi Rank Spearman, dengan menggunakan program SPSS sebesar 0,687 untuk variabel Xterhadap Y1. Nilai tersebut berada di antara 0,60 –0,799 yang
dapat dilihat pada tabel 3.2 pada bab3, yang menyatakan jika hasil perhitungan koefisien berada pada 0,60 –0,799 maka dapat dikatakan terdapat hubungan yangkuat
antara peranan audit internal dengan pendeteksian fraud. Korelasi positif menunjukkan hubungan antara peranan audit internal dengan pendeteksian fraud,
dimana apabila variabel X meningkat maka variabel Y2 juga akan meningkat.
67
4.4 Analisis Regresi Linear Sederhana