c. sistem hubungan Sistem pendukung individu seperti keluarga dan pihak yang berkepentingan
lain, identitas kultural, peran dalam komunitas, dan interaksi individu dengan orang sekitarnya akan berdampak pada motivasi yang dirasakan
d. persepsi Seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung
pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak Robbins, 2008
2.5 Konsep Persepsi
2.5.1 Pengertian Persepsi Menurut Robbins 2002, persepsi ialah suatu proses dimana individu
mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan mereka. Meurut Walgito 2004 persepsi adalah proses
pengoraganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas integrate
dalam diri individu. Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsang dari luar lingkungan, dan
proses tersebut mempengaruhi perilaku seseorang Mulyana, 2004.
2.5.2 Syarat Terjadinya Persepsi Menurut Sunaryo 2004, persepsi merupakan suatu proses yang didahului
oleh pengindraan yaitu dengan diterimanya stimulus oleh reseptor, berikutnya
diteruskan ke otak atau pusat saraf kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan sebagai proses psikologis. Dimana pada akhirnya individu
menyadari tentang apa yang dilihat dan didengar. Adapun syarat-syarat terjadinya persepsi adalah sebagai berikut:
a. adanya objek yang dipersepsi; b. adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan
dalam mengadakan persepsi; c. adanya alat indera atau reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus;
d. saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak, yang kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon.
Menurut Walgito 2004, faktor-faktor yang berperan dalam persepsi diantaranya yaitu:
a. objek yang dipersepsikan Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.
Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsikan, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung
mengenai saraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. b. alat indera, saraf, dan pusat susunan saraf
Alat indera atau reseptor merupaka alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada saraf sensoris sebagai alta untuk meneruskan stimulus yang
diterima reseptor ke pusat susunan saraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
c. perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya
perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi.
2.5.3 Proses Terjadinya Persepsi Menurut Sunaryo 2004, proses terjadinya persepsi melalui tiga proses
yaitu proses fisik, proses fisiologis dan proses psikologis. Proses fisik berupa objek menimbulkan stimulus, lalu stimulus mengenai alat indera atau reseptor.
Proses fisiologis berupa stimulus yang diterima oleh indera diteruskan oleh saraf sensoris ke otak. Sedangkan proses psikologis berupa proses dalam otak sehingga
individu menyadari stimulus yang diterima. Sedangkan menurut Walgito 2004, proses terjadinya persepsi dimulai dari adanya objek yang menimbulkan stimulus
dan stimulus mengenai alta indera. Stimulus yang diterima alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat
kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh
individu dalam berbagai macam bentuk.
2.5.4 Macam-Macam Persepsi Menurut Sunaryo 2004 , terdapat dua macam persepsi, yaitu:
a. external perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar diri individu.
b. self perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah
dirinya sendiri.
2.5.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Robbins 2008, persepsi seseorang dapat dipengaruhi beberapa
faktor yaitu: a faktor dalam diri si pengarti: sikap, motif, minat, pengalaman, dan harapan; b faktor dalam diri target: sesuatu yang baru, gerakan, suara, ukuran,
latar belakang, kedekatan dan kemiripan; c faktor dalam situasi: waktu, keadaan kerja, dan keadaan sosial. Menurut Rahman 2013, terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi persepsi seseorang, diantaranya yaitu: a kualitas fungsi indera; b karakteristik stimulus; c pengalaman masa lalu; d paradigma; e
mood atau suasana hati; f motivasi. Menurut Saleh dan Wahab 2004, faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi adalah sebagai berikut: a. perhatian yang selektif
Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsangan dari lingkungannya, meskipun demikian seseorang tidak harus
menghadapi semua rangsangan yang diterimanya, untuk itu individu harus memusatkan perhatiannya pada rangsangan-rangsang tertentu saja.
b. ciri-ciri rangsang Rangsangan yang bergerak diantara yang diam akan lebih menarik perhatian,
demikian juga rangsang yang paling besar diantaranya yang kecil yang latar
belakangnya kontras dan intensitas rangsangannya paling kuat yang akan menarik perhatian.
c. pengalaman dahulu Pengalaman terdahulu merupakan hal yang sangat mempengaruhi bagaimana
seseorag mempersepsikan sesuatu. d. sikap dan pendidikan pengetahuan
Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak, berpersepsi, berfikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap akan
menentukan apakah seseorang akan pro atau kontra terhadap sesuatu; menentukan
apa yang
disukai, diharapkan,
dan diinginkan;
mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari. Sedangkan pendidikan pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat
membentuk kepercayaan dari individu tersebut Rakhmat, 2000. e. lingkungan
Persepsi kita tentang sejauh mana lingkungan memuaskan atau mengecewakan kita, akan mempengaruhi perilaku kita dalam lingkungan itu
Rakhmat, 2000.
2.6 Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Keperawatan Dengan