Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

2 kegiatan yang berlangsung di perguruan tinggi tersebut. Selain itu, perpustakaan perguruan tinggi haruslah menjadi jantung atau poros dari kegiatan akademika perguruan tinggi yang menaunginya. Secara garis besar Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang didirikan dalam lingkup sebuah perguruan tinggi. Tujuannya untuk ikut serta membantu terwujudnya tujuan atau misi dari perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian. Untuk memenuhi hal tersebut Perpustakaan Perguruan Tinggi diharapkan selalu memperbaharui informasi yang dimilikinya, baik informasi mengenai institusi yang menaunginya ataupun informasi yang menunjang aktifitas di dalam institusinya itu. Dalam sebuah perpustakaan terdapat dua kategori yang sangat berperan yaitu pustakawan dan pemustaka. Menurut undang-undang perpustakaan nomor 43 tahun 2007, “Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan danpelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengolahan dan pelayanan perpustakaan”. Sedangkan Pustakawan Perguruan Tinggi menurut standar nasional perpustakaan adalah “Pustakawan yang berpendidikan serendah-rendahnya sarjana di bidang ilmu perpustakaan dan informasi dan diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan di perpustakaan”. Pengguna perpustakaan yang disebut dengan pemustaka adalah perseorangan, kelompok yang terdiri dari beberapa orang, masyarakat atau sebuah institusi yang memanfaatkan layanan dan fasilitas yang disediakan oleh 3 perpustakaan. Sebagai pemustaka maka mereka berhak mendapatkan informasi yang relevan yang diperlukannya dan mendapatkan pelayanan yang sebaik-baiknya. Pelayanan tersebut dapat berupa koleksi perpustakaan yang layak, tempat yang nyaman serta pelayanan lain yang mendukung kelancaran aktifitas perpustakaan. Koleksi perpustakaan yang semakin hari semakin bertambah harus diimbangi oleh sistem keamanan yang baik. Bila tidak, maka yang terjadi adalah terjadinya penyimpangan-penyimpangan penggunaan koleksi perpustakaan oleh pemustaka. Setiap pemustaka memiliki karakter yang berbeda-beda yang menjadi ciri khasnya. Karakter pemustaka sangat berkaitan dengan perilaku dan sikap yang dilakukannya. Pemustaka yang memanfaatkan koleksi perpustakaan tidak semua bersikap dan berperilaku sesuai aturan. Terkadang masih ada saja tindakan- tindakan yang dapat merusak koleksi diantaranya mencoret-coret bacaan, melipat lembar buku, menyobek lembar halaman pada buku bahkan menghilangkan koleksi perpustakaan. Kegiatan tersebut dapat dikategorikan sebagai perilaku vandalisme atau perusakan, yang dilakukan pada koleksi perpustakaan. Perilaku vandalisme ini tentunya dapat merugikan perpustakaan, karena koleksi yang dimiliki perpustakaan tidak dalam keadaan utuh. Namun, jika dilihat lebih lanjut perilaku vandalisme ini dapat merugikan orang lain dan bahkan diri sendiri. Dana Weiss, dalam penelitiannya di Nigeria, menemukan 18 pemustaka yang menyelinapkan buku dari perpustakaan dan 9 yang merobek halaman dari buku atau majalah. 2 Selain itu perolehan data Isaac Olugbenga dan Samuel Adelo menemukan sebuah studi di Amerika yang menegaskan bahwa terdapat 250.000 2 Dana Weiss. College Research Libraries.Book Theft and Book Mutilation in Large Urge Urban University Library. New York:1981 h. 342 4 buku dicuri dari perpustakaan pertahun. 3 I. A. Alao juga menyebutkan dalam penelitiaanya bahwa 38,5 responden mengaku memutilasi buku referensi, 30,8 melakukan vandalisme pada buku teks, dan 30 sisanya telah melakukan vandalisme pada majalah. 4 Perilaku vandalisme pemustaka tidak hanya terjadi di perpustakaan luar negeri saja. Ternyata, terjadi pula di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah. Beberapa koleksi perpustakaan dirobek dan dicoret-coret lembar bukunya. Skripsi menjadi salah satu objek perilaku vandalisme ini. Terdapat beberapa koleksi skripsi hanya berupa sampulcovernya saja, sedangkan isi dari skripsi tersebut tidak ada. Perilaku vandalisme ini dapat terjadi di berbagai jenis perpustakaan. Baik perpustakaan yang sudah terintegrasi dengan teknologi maupun perpustakaan yang masih menggunakan sistem manual. Perpustakaan yang sudah terintegrasi dengan teknologi tentunya dapat melakukan pencegahan dan pengawasan terjadinya vandalisme dengan mudah. Tetapi bagi perpustakaan yang masih menggunakan sistem manual perilaku ini sulit untuk dicegah dan diawasi karena minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki. Dengan melihat fakta ini maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui secara pasti perilaku atau tindakan vandalisme yang dilakukan di perpustakaan. Berdasarkan penjelasan diatas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul: “PERILAKU VANDALISME PEMUSTAKA DI PUSAT PERPUSTAKAAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA” . 3 Isaac Olugbenga Ajala dan Samuel Adeolu.Library Archival Security. “Theft and Mutilation of Library Materials in Nigerian Academic Libraries”. Nigeria: 2008 h. 9 4 I. A.Alao. Library Archival Security.Theft and Mutilation of Library Materials by Student in a University. Nigeria; 2008 h. 67. 5

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar permasalahan yang akan dibahas lebih jelas dan fokus, maka penulis akan membatasi penelitian ini. Adapun pembatasan masalah penelitian ini adalah “Perilaku Vandalisme Pemustaka Terhadap Koleksi Umum Tercetak Di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perilaku vandalisme apa saja yang terjadi di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? 2. Bagaimana pendapat pemustaka mengenai perilaku vandalisme? 3. Apa alasan pemustaka melakukan tindakan vandalisme?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mendapat jawaban dari rumusan penelitian yaitu 1 Untuk mengetahui perilaku vandalisme di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2 Untuk mengetahui pendapat pemustaka mengenai tindakan vandalisme. 3 Untuk mengetahui alasan pemustaka melakukan tindakan vandalisme tersebut. 6

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis: Menjadi sumbangan bagi ilmu perpustakaan pada khususnya, sehingga dapat memperkaya khasanah keilmuan. b. Manfaat Praktis: Menjadi masukan bagi pihak terkait, yaitu Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga dapat digunakan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pemustakanya bila sedang di perpustakaan.

D. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. 5 Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana hasil dari penelitian didefinisikan sebagai sebuah proses observasi untuk memahami masalah sosial, berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik lengkap yang dibentuk dengan angka-angka.

2. Sumber Data

a. Data Primer: data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara atau langsung dari sumbernya. 6 Data ini diperoleh langsung di tempat penelitian dengan menggunakan kuesioner. 5 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, Pengantar teori dan panduan praktis mahasiswa dan peneliti pemula, Jakarta: STIA-LAN, 1999, h. 60