Pemustaka Potensial Pemustaka Aktual

22 sivitas akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengguna aktual terbagi menjadi dua, yaitu : a Aktual Aktif Pengguna dengan kesadaran sendiri datang ke perpustakaan untuk mencari informasi yang ia butuhkan. b Aktual Pasif Pengguna tidak dengan kesadaran sendiri datang ke perpustakaan.

6. Vandalisme atau Perusakan

Pertambahan koleksi perpustakaan harus diiringi oleh pertambahan alat pengamanan bagi koleksi perpustakaan. Selain itu berbagai aturan dan larangan yang diberlakukan perpustakaan harus dijalankan dengan seoptimal mungkin sehingga dapat meminimalisir perilaku pemustaka yang menyimpang. Perilaku menyimpang tersebut diantaranya dengan menyalahgunakan koleksi perpustakaan hingga pencurian yang mengakibatkan berkurangnya koleksi perpustakaan. Perilaku ini tentunya dapat merugikan pihak perpustakaan dan juga pemustaka lain dan bahkan diri sendiri. Perilaku meyimpang ini salah satunya adalah tindakan vandalisme atau perusakan koleksi. Vandalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1. Perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya keindahan alam dsb. 2. Perusakan penghancuran secara kasar dan ganas. 22 Sedangkan menurut Dictionary for Library and Information Science, yang 22 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka 2007 h. 1258. 23 dikutip oleh Marlini dalam penelitiannya, “Vandalisme adalah kerusakan pada koleksi perpustakaan, perabot, atau fasilitas perpustakaan yang dilakukan dengan sengaja, dan biasanya dimotivasi oleh kemarahan atau kebencian dari pelaku”. 23 Vandalisme pada koleksi tercetak perpustakaan biasanya dalam bentuk mencoret-coret pada kalimat-kalimat penting, penandaan dengan stabillo berwarna, catatan pendek pada sisi kalimat, membuat komentar pada bagian margin kalimat atau kutipan tertentu. Selain itu membuat gambar-gambar tidak bermakna, melipat lembar buku untuk menandai halaman, merobek halaman tertentu, hilangnya gambar atau ilustrasi, terdapat sobekan pada grafi-grafik data. Hal yang lebih serius adalah hilangnya buku perpustakaan secara sengaja oleh pemustaka. Kegiatan - kegiatan tersebut dapat menimbulkan masalah serius di perpustakaan. Menurut studi yang dilakukan Samuel, alasan mengapa pemustaka memiliki kecenderuangan melakukan pencurian maupun vandalisme adalah karena perilaku vandalisme ini merupakan sifat bawaan dari individu tersebut. Kemudian alasan lain yang disebutkan adalah meningkatnya keinginan dalam memperoleh pendidikan yang lebih tinggi sehingga membutuhkan buku-buku. Sedangkan harga buku sangat mahal. Sehingga perilaku vandalisme terjadi di perpustakaan. Biasanyanya tindakan vandalisme ini dilakukan karena pemustaka tersebut tidak menghormati koleksi perpustakaan tersebut adalah milik umum. 23 Marlini, “ Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Vandalisme di Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang”, Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan Seri A, Padang: Fakultas Budaya dan Sastra Universitas Negeri Padang, 2013 h.28