Rumusan Masalah Maksud dan Tujuan Arsitektur

MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS SENI TEMBAKAU DELI 6

BAB II ISU KAWASAN

II.1 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam perencanaan proyek Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli Medan Sumatera Utara ini adalah : 1. Bagaimana merancang suatu kawasan agar terbentuk satu kesatuan. 2. Bagaimana menentukan lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan yang diinginkan. 3. Bagaimana pengolahan ruang dalam satu kawasan yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda. 4. Bagaimana menerapkan tema arsitektur kontekstual dalam rancangan master plan kawasan lokasi proyek. 5. Bagaimana merencanakan sirkulasi pencapaianaksebilitas yang mudah untuk dilalui berbagai transportasi dan pejalan kaki.

II.2 Maksud dan Tujuan

 Menyediakan Kawasan Wisata Edukasi bagi Masyarakat Kota Medan, dalam bidang Pengelohan dan Sejarah Tembakau Deli.  Merancang dan Mengembangkan Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli. Universitas Sumatera Utara MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS SENI TEMBAKAU DELI 7 II.3 Metode II.3.1 Pendekatan Masalah Adapun pendekatan perancangan yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah perancangan ini adalah :  Studi banding Literatur dengan melakukan pendekatan permasalahan dan kasus yang memiliki kesamaan dalam proyek sejenis maupun tema dalam judul proyek ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak dan lainnya dan sumber-sumber yang dianggap penting.  Survey lapangan, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data-data yang akurat dari data-data yang didapat di lokasi tersebut.

II.3.2 Asumsi

Lingkup dan batasan digunakan dalam menentukan sejauh mana kajian yang akan dilakukan. Lingkup dan batasan dalam perancangan ini adalah :  Kawasan difungsikan sebagai Kawasan Wisata Buatan.  Salah satu Kawasan yang menjadi titik revitalisasi oleh Pemerintah  Lokasi yang menjadi lingkup pembahasan dalam Perancangan Arsitektur VI ini adalah Kecamatan Labuhan Deli, Medan, Sumatera Utara dengan batasan wilayah ± 8,2 Ha. Universitas Sumatera Utara MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS SENI TEMBAKAU DELI 8  Faktor pembiayaan, terkait dengan faktor kepemilikan. Dalam hal ini, pemilik proyek diasumsikan pihak pemerintah daerah Kota Medan yang telah dijual kepada pihak swasta.  Masalah sosial, budaya dan ekonomi dalam kasus ini tidak dibahas secara mendalam.  Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah yang berada dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur, sedangkan hal-hal diluar pemikiran arsitektur apabila dianggap berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan akan diusahakan untuk membahasnya dengan asumsi- asumsi, pemikiran-pemikiran, studi banding pada bangunan sejenis dengan melihat perkembangan teknologi serta menggunakan logika sederhana sesuai dengan kemampuan yang ada. Asumsi Fisik  Lahan milik Pemerintah, dan dikelola oleh Pihak Swasta.  Pelebaran jalan pada Gang Melati menjadi 12 Meter  Kondisi fisik sungai Deli dalam keadaan baik, bersih dan jernih  Zona tengah Kawasan adalah Plaza

II.3.3 Lingkup dan Batasan Perancangan

Adapun pendekatan perancangan yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah perancangan ini adalah :  Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih adalah kawasan pemeraman Tembakau Deli EKS.PTPN II Medan. Universitas Sumatera Utara MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS SENI TEMBAKAU DELI 9  Studi banding dengan melakukan pendekatan permasalahan dan kasus yang memiliki kesamaan dalam proyek sejenis maupun tema dalam judul proyek ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak dan lainnya dan sumber-sumber yang dianggap penting.  Survey lapangan, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data-data yang akurat dari data-data yang didapat di lokasi tersebut. Universitas Sumatera Utara MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS SENI TEMBAKAU DELI 10

BAB III DESKRIPSI PERANCANGAN KAWASAN

III.1 Judul Adapun judul dari kasus Perancangan Arsitektur VI ini adalah “Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli”.Berikut merupakan penjelasan terhadap judul kasus: • Kawasan wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 PW.102 MPPT-87. • Sejarah adalah bentuk penggambaran pengalaman kolektif di masa lalu, dan pengungkapannya dapat dilakukan melalui aktualisasi dan penetasan pengalaman masa lalu Sartono Kartodirjo. • Tembakau Deli adalah tembakau terbaik yang terkenal hingga tingkat mancanegara dengan masa kejayaan pada abad ke-19 Departemen Pertanian, 1994. Berdasarkan pengertian di atas maka Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli adalah suatu kawasan yang bertujuan untuk menghidupkan kembali sumber daya wisata berupa nilai historis Tembakau Deli dengan wujud kegiatan pariwisata yang rekreatif dan edukatif. Universitas Sumatera Utara MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS SENI TEMBAKAU DELI 11 III.2 Tema Tema yang digunakan dalam Perancangan Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli adalah Arsitektur Kontekstual. Arsitektur Kontekstual berasal dari kata “Arsitektur” dan “Kontekstual” yang memiliki pengertian sebagai berikut :

a. Arsitektur

“Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab.”Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni. mengutip Vitruvius, De Arhcitectura Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. b. Kontekstual Kontekstual berarti sebuah situasi yang tidak memungkinkan sebuah objek ada di satu tempat tanpa mengindahkan objek-objek yang sudah ada di tempat itu lebih dahulu. Perancangan kontekstual memusatkan perhatian Universitas Sumatera Utara MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS SENI TEMBAKAU DELI 12 utama pada karakteristik objek-objek yang sudah ada tersebut pada objek yang akan dibuat. menurut Agus Dharma Kontekstualisme dalam arsitektur dan perancangan kota merupakan salah satu reaksi yang melawan prinsip- prinsip modernisme. Kontekstualisme sering disalah-artikan hanya sebagai suatu pola pemikiran yang mempertimbangkan konteks sebagai unsur pendekatan disain baru. Sebenarnya kontekstualisme mempunyai arti lebih spesifik dari itu sehingga bisa dikatakan bangunan kontekstual tidak berdiri sendiri yang bisa berteriak Lihatlah aku Bob Cowherd, 1993. Kontekstual berarti sebuah situasi yang tidak memungkinkan sebuah objek ada di satu tempat tanpa mengindahkan objek-objek yang sudah ada di tempat itu lebih dahulu. Perancangan kontekstual memusatkan perhatian utama pada karakteristik objek-objek yang sudah ada tersebut pada objek yang akan dibuat. menurut Agus Dharma Kontekstualisme dalam arsitektur dan perancangan kota merupakan salah satu reaksi yang melawan prinsip- prinsip modernisme. Kontekstualisme sering disalah-artikan hanya sebagai suatu pola pemikiran yang mempertimbangkan konteks sebagai unsur pendekatan disain baru. Sebenarnya kontekstualisme mempunyai arti lebih spesifik dari itu sehingga bisa dikatakan bangunan kontekstual tidak berdiri sendiri yang bisa berteriak Lihatlah aku Bob Cowherd, 1993. Pendekatan desain arsitektur yang kontekstual dapat dilakukan dengan berbagai aspek.  Pendekatan kontekstualisme melalui komposisi. Universitas Sumatera Utara MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS SENI TEMBAKAU DELI 13  Pendekatan kontekstualisme melalui kelanggengan.  Pendekatan kontekstualisme melalui struktur formal internal  Pendekatan kontekstualisme melalui penjajaran reason dan memory  Pendekatan kontekstualisme melalui type-image.  Pendekatan kontekstualisme melalui style.  Pendekatan kontekstualisme melalui regionalism.

c. Penerapan kontektual dalam judul proyek