Analisa Tekanan Pada Bantalan Menggunakan Persamaan

Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009

4.5 Analisa Tekanan Pada Bantalan Menggunakan Persamaan

Tekanan Sommerfeld Hasil percobaan dianalisa menggunakan persamaan tekanan Sommerfeld. Persamaan tekanan Sommerfeld untuk bantalan luncur adalah sebagai berikut persamaan 2.26 :       + + + = − 2 2 2 2 cos 1 2 cos 2 sin 6 θ ε ε θ ε θ ε δ ω µ r p p Jika nilai 2 2 2 6 δ ε ω εµ + r diganti dengan k , maka persamaan menjadi:       + + = − 2 cos 1 cos 2 sin θ ε θ ε θ k p p Analisa tekanan Sommerfeld memerlukan penggambaran kurva tekanan teoritis terhadap pengujian pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas multigrade dengan dan tanpa penambahan aditif. Pertama ditentukan kurva tekanan hasil pengujian, misalnya pada pengujian menggunakan minyak pelumas multigrade SAE 15W50 tanpa aditif, pada putaran 1000 rpm. Kemudian dipilih dua titik A dan B pada kurva tekanan hasil pengujian pada tekanan yang sama sepanjang 180° hanya ada satu pasang titik pada setiap kurva yang memungkinkan. Kedua titik A dan B dihubungkan dan membentuk sumbu axis P-Po = 0 untuk kurva Sommerfeld. Tanda minus pada nilai k adalah karena pergeseranpengambilan posisi angular yang arahnya ke kiri Prosedur penggambaran kurva teoritis Sommerfeld adalah sebagai berikut: Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 atau berlawanan arah jarum jam . Dari grafik kemudian dapat ditentukan titik tekanan maksimum p-p o maks . Lalu dari titik B yang merupakan titik yang terdekat dengan lapisan minyak pelumas maksimum ditarik garis sejajar sumbu P-P sampai menyentuh garis P maks , maka nilai jarak tersebut adalah m . Kemudian dilakukan penggambaran kurva tekanan Sommerfeld, dimana titik awalnya adalah titik B kemudian dilanjutkan ke arah kiri. Berikut gambar 4.10 adalah prosedur penggambaran kurva Sommerfeld, dimana tahap awal adalah penentuan m , nilai p-p max dan titik A dan B yang berjarak 180°. Kemmudian nilai tekanan Sommerfeld pada setiap titik di plot sedemikian, titik pertama 1, atau titik yang berada pada posisi 0° berada pada titik B, selanjutnya titik kedua, ketiga dan seterusnya digambar ke arah kiri kurva. Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 -4000 -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 5000 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Posisi Angular T ekan an P a 1000 rpm p-po B A m = 225° 3705,8 180° Gambar 4.10 Prosedur penggambaran kurva teoritis Sommerfeld pada putaran 1000 rpm. Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Dari grafik ditentukan titik tekanan maksimum P-Po max ; pada kasus ini adalah m = 225° pada P-Po max = 3705,88 Pa. Oleh karena itu: cos 225 = 2 2 3 ε ε + −       + + + = − 2 2 2 2 cos 1 2 cos 2 sin 6 θ ε ε θ ε θ ε δ ω µ r p p Dari kurva pengujian bantalan luncur menggunakan minyak pelumas SAE 15W50 tanpa aditif pada putaran 1000 rpm: m = 225° P-Po maks = 3705,88 Pa dimana: cos m = 2 2 3 ε ε + − cos 225° = 2 2 3 ε ε + − 0,707 = 2 2 3 ε ε + − 0,707 ε 2 – 3 ε + 1,414 = 0 ε 1 = 3,70 ε 2 = 0,54 Untuk mendapatkan nilai yang memenuhi, masing-masing harga ε tersebut dimasukkan ke dalam persamaan di bawah ini: Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009       + + = − 2 cos 1 cos 2 sin θ ε θ ε θ k p p Maka harga ε yang memenuhi pada 1000 rpm adalah 0,54 ε = 0,54 k = 1237.63 Pa Dengan cara yang sama nilai ε dan k dapat diperoleh untuk masing-masing pengujian, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8 Nilai ε dan k terhadap minyak pelumas multigrade SAE 15W50 tanpa aditif. Putaran poros rpm m ° P-Po max Pa ε k Pa 1000 225 3705,88 0,54 1237,63 1250 227,64 3476,47 0,506 1231,77 1500 229,41 3402,47 0,484 1147,969 1750 229,85 3245,32 0,474 1208,184 2000 229,41 3023,53 0,484 1108,981 Tabel 4.9 Nilai ε dan k terhadap minyak pelumas multigrade SAE 15W50 dengan penambahan aditif. Putaran poros rpm m ° P-Po max Pa ε k Pa 1000 227,2 3501,35 0.512 1228,39 1250 229,88 3305,88 0.479 1221,93 1500 231.20 3229,41 0.462 1223,02 1750 233.00 3023,53 0.440 1209,58 2000 231.10 2941.18 0.440 1147,34 Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Dengan memasukkan nilai ε dan k ke dalam persamaan tekanan Sommerfeld untuk bantalan luncur maka dapat diperoleh distribusi tekanan teori Sommerfeld. Distribusi tekanan teori Sommerfeld terhadap minyak pelumas multigrade SAE 15W50 tanpa aditif, pada 1000 rpm adalah : ε = 0,54 k = -1237,63 Pa       + + = − 2 cos 1 cos 2 sin θ ε θ ε θ k p p Untuk = 0° P-Po = 0 Untuk = 30° P-Po = - 708,921 Pa Untuk = 60° P-Po = -1508,48 Pa Untuk = 90° P-Po = -247,.26 Pa Untuk = 120° P-Po = -3479,54 Pa Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Untuk = 150° P-Po = -3346,03 Pa Untuk = 180° P-Po = 0 Untuk = 210° P-Po = 3346,026 Pa Untuk = 240° P-Po = 3479,54 Pa Untuk = 270° P-Po = 2475,26 Pa Untuk = 300° P-Po = 1508,481 Pa Untuk = 330° P-Po = 708,921 Pa Untuk = 360° P-Po = 0 Dengan cara yang sama didapat nilai tekanan teoritis Sommerfeld untuk tiap-tiap putaran, dan grafiknya perbandingannya dapat dilihat pada gambar berikut: Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Putaran 1000 rpm -4000 -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 5000 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Posisi Angular T ekan an P a Tekanan Eksperimen Tekanan Teoritis p-po ` Gambar 4.11 Grafik perbandingan distribusi tekanan teoritis Sommerfeld dan hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan pelumas multigrade tanpa aditif pada putaran 1000 rpm. Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Putaran 1000 rpm -4000 -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 5000 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Posisi Angular T ekan an P a Tekanan Eksperimen Tekanan Teoritis p-po ` Gambar 4.12 . Grafik perbandingan distribusi tekanan teoritis Sommerfeld dan hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan pelumas multigrade dengan penambahan aditif pada putaran 1000 rpm. Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Putaran 1250 rpm -4000 -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Posisi Angular T ekan an P a Tekanan Eksperimen Tekanan Teoritis p-po ` Gambar 4.13 . Grafik perbandingan distribusi tekanan teoritis Sommerfeld dan hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan pelumas multigrade tanpa aditif pada putaran 1250 rpm. Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Putaran 1250 rpm -4000 -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Posisi Angular T ekan an P a Tekanan Eksperimen Tekanan Teoritis p-po ` Gambar 4.14 . Grafik perbandingan distribusi tekanan teoritis Sommerfeld dan hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan pelumas multigrade dengan penambahan aditif pada putaran 1250 rpm. Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Putaran 1500 rpm -4000 -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 5000 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Posisi Angular T ekan an P a Tekanan Eksperimen Tekanan Teoritis p-po ` Gambar 4.15 . Grafik perbandingan distribusi tekanan teoritis Sommerfeld dan hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan pelumas multigrade tanpa aditif pada putaran 1500 rpm. Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Putaran 1500 rpm -4000 -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Posisi Angular T ekan an P a Tekanan Eksperimen Tekanan Teoritis p-po ` Gambar 4.16 . Grafik perbandingan distribusi tekanan teoritis Sommerfeld dan hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan pelumas multigrade dengan penambahan aditif pada putaran 1500 rpm. Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Putaran 1750 rpm -4000 -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Posisi Angular T ekan an P a Tekanan Eksperimen Tekanan Teoritis p-po ` Gambar 4.17 . Grafik perbandingan distribusi tekanan teoritis Sommerfeld dan hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan pelumasmultigrade tanpa aditif pada putaran 1750 rpm Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Putaran 1750 rpm -4000 -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Posisi Angular T ekan an P a Tekanan Eksperimen Tekanan Teoritis p-po ` Gambar 4.18 . Grafik perbandingan distribusi tekanan teoritis Sommerfeld dan hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan pelumas multigrade dengan penambahan aditif pada putaran 1750 rpm Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Putaran 2000 rpm -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Posisi Angular T ekan an P a Tekanan Eksperimen Tekanan Teoritis p-po Gambar 4.19 . Grafik perbandingan distribusi tekanan teoritis Sommerfeld dan hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan pelumas multigrade tanpa aditif pada putaran 2000 rpm Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009 Putaran 2000 rpm -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Posisi Angular T ekan an P a Tekanan Eksperimen Tekanan Teoritis p-po Gambar 4.20 . Grafik perbandingan distribusi tekanan teoritis Sommerfeld dan hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan pelumas multigrade dengan penambahan aditif pada putaran 2000 rpm Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009. USU Repository © 2009

4.6 Analisa Beban Bantalan Luncur