Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009.
USU Repository © 2009
keragu-raguan bagi pengguna. Secara teori minyak pelumas SAE 20W50 tersebut dapat diaplikasikandigunakan pada sistem yang memerlukan minyak pelumas
SAE 20, SAE 30, SAE 40 dan SAE 50.
2.5.4 Pengaruh Tekanan dan Temperatur Terhadap Kekentalan
Tekanan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kekentalan pelumas. Hal ini sangat penting dalam pelumasan tipe elastohidrodinamis dan bidang
hidrolika. Minyak pelumas yang menunjukkan perubahan kekentalan yang besar terhadap temperatur juga akan menunjukkan perubahan yang besar dengan
perubahan tekanan. Persamaan Barus memberikan solusi hubungan kekentalan dan tekanan, yaitu:
.
µ µ
=
p
e
p
2.4
sumber: Literatur 1, bab 4, hal 29
Dimana
p
µ dan µ adalah kekentalan masing-masing pada tekanan p dan tekanan
atmosfir, adalah koefisien tekanan untuk kekentalan. Koefisien tekanan untuk kekentalan untuk minyak pelumas yang memiliki
indeks viskositas rendah dan menengah lebih tinggi daripada untuk minyak pelumas dengan indeks viskositas tinggi.
Persamaan kekentalan-tekanan Roeland merupakan persamaan alternatif untuk menentukan kekentalan minyak pelumas terhadap perubahan tekanan yang
dinyatakan dengan:z log 1,200 + log
µ = log 1,200 + log µ + z log 1+
2000 p
2.5 dimana:
Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009.
USU Repository © 2009
µ = kekentalan pada tekanan p cP µ = kekentalan dalam tekanan atmosfer
z = konstanta yang harganya bergantung pada jenis minyak pelumas
Gambar. 2.4 Pengaruh tekanan terhadap kekentalan, persamaan Barus dan Persamaan Roeland
Temperatur memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kekentalan minyak pelumas. Pada temperatur rendah molekul-molekul pada cairan sangat
rapat sekali satu sama lain; dengan kata lain volume bebas terbatas. Pada daerah ini tahanan cairan untuk mengalir kekentalan bergantung secara kritis pada
ukuran, bentuk dan fleksibilitas dari molekul-molekul dan gaya tarik molekul- molekul tersebut. Pada temperatur tinggi volume bebas bertambah, kekentalan
fluida turun dan ukuran, bentuk, molekul-molekul dan sebagainya tidak begitu penting.
Persamaan Roeland, Blok dan Vlugter memberikan hubungan antara kekentalan minyak pelumas dengan temperatur, dinyatakan sebagai berikut:
Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009.
USU Repository © 2009
log 1,200 + log µ = log b – S log 1 +
135 t
2.6
sumber: Literatur 1, bab 4, hal.36
dimana: µ = kekentalan cP
t = temperatur °C
Gambar 2.5 Pengaruh temperatur terhadap minyak pelumas SAE pada tekanan atmosfer sumber: Literatur 1, bab 4, hal.36
Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009.
USU Repository © 2009
2.6 PengukuranPengujian Kekentalan Minyak Pelumas