Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009.
USU Repository © 2009
Peningkatan yang terjadi berkisar antara 5 - 35 , peningkatan bervariasi tergantung dari jenis bahan dasar pelumas dan komposisi
kimianya.
Perubahan warna dan bau. Perubahan warna yang terjadi tergantung adalah efek samping dari
penambahan aditif, yang perubahannya tergantung pada warna aditif yang ditambahkan. Perubahan warna yang terjadi mungkin lebih gelap maupun
lebih terang. Sedangkan perubahan bau yang lebih harum diharapkan dapat menambah daya jual produk aditif tersebut.
Perubahan komposisi kimia.
Komposisi kimia yang berubah akibat penambahan aditif adalah sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dari minyak pelumas dalam
melindungi minyak pelumas itu sendiri, maupun sistem yang dilumasinya. Komposisi kimia aditif yang baik dapat merubah komposisi kimia pelumas
tanpa merusak komposisi kimia awal minyak pelumas tersebut.
2.7.3 Tipe Aditif dan Penggunaannya
Beberapa tipe aditif umum yang sering diaplikasikan pada minyak pelumas adalah sebagai berikut:
Alkaline
Fungsinya adalah mencegah kontaminasi menetralisir asam terhadap minyak pelumas dan sistem yang dilumasi, sehingga tidak bereaksi dengan
minyak pelumas maupun mesin. Kontaminasi asam dapat disebabkan kontaminasi dari luar sistem maupun akibat dari dalam sistem itu sendiri.
Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009.
USU Repository © 2009
Anti-corrosion
Fungsinya adalah mencegah reaksi kimia yang menyebabkan korosi terhadap bantalanmesin. Aditif anti-corrosion akan memebentuk lapisan
pelindung pada permukaan yang dilumasi. Biasanya ditambahkan untuk sistem yang bekerja pada lingkungan yang korosif.
Anti-foam
Fungsinya adalah mencegah terjadinya pembentukan buih foam pada minyak pelumas saat mesin beroperasi.
Pembentukan buih terjadi akibat minyak pelumas mengikat udara, misalnya pada bantalan hidrodinamis, sehingga terbentuk gelembung-
gelembung udara. Jika lapisan bagian yang bergelembung tersebut berada pada elemen mesin yang saling bergesekan, maka gelembung-gelembung
udara pada minyak pelumas tersebut akan pecah dan terjadi kontak langsung antar elemen. Buih pada minyak pelumas dapat menyebabkan
keluarnya minyak pelumas dari kontainernya overflow. Overflow dapat diilustrasikan pada mesin cuci yang tidak menggunakan detergen anti-
foam, dimana jika tidak menggunakan anti-foam pada detergennya maka cairan detergenbuih akan keluar dari kontainernya.
Anti-oxidant
Meningkatkan daya tahan minyak pelumas terhadap oksidasi pada temperatur tinggi. Oksidasi yang terjadi pada minyak pelumas dapat
menyebabkan kerusakan pada komposisi kimia minyak, sehingga dapat merusak komponen yang dilumasi. Selain temperatur, pengaruh waktu
operasi juga dapat mempengaruhi tingkat oksidasi minyak pelumas.
Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009.
USU Repository © 2009
Anti-Wear
Lebih tepatnya adalah anti-wear improver, fungsinya mengurangi tingkat keausan pada elemen mesin, khususnya yang berada pada pelumasan
bidang batas boundary lubrication, seperti kam cam dan ring piston.
Demulsifier Fungsi utamanya adalah mencegah kontaminasi air pada minyak pelumas.
Misalnya pada fluida transmisi, fluida hirolik, maupun roda gigi pada industri, dimana kandungan air pada pelumas dapat menimbulkan
masalahkegagalan.
Detergant Dispersant Fungsi utamanya adalah membersihkan dan mencegah kontaminasi jelaga.
Detergant berguna dalam membersihkan permukaan yng dilumasi, sedangkan dispersant mencegah jelaga merusak minyak pelumas, misalnya
jelaga akibat pembakaran pada motor bakar.
Metal-deactivator Fungsinya mencegah kontaminasi partikel logam merusak permukaan
yang dilumasi. Cara kerja aditif ini adalah dengan membentuk lapisan pelindung jika beinteraksi dengan partikel logam, misalnya dengan
adsorpsi kimia.
Pour Point Depresant Pada temperatur rendah, misalnya pada musim dingin, minyak
akan mengental, karena akan terbentuk waxy crystals. Hal tersebut dikarenakan minyak pelumas umumnya terdiri dari rantai panjang
hidrokarbon parafin, yang akan membentuk waxy crystal pada temperatur
Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009.
USU Repository © 2009
rendah, sehingga minyak pelumas akan sulit dituang atau mengalir. Oleh sebab itu ditambahkan pour point depresant ke dalam minyak pelumas.
Viscosity Index Improver
Pertimbangan utama dalam memilih minyak pelumas adalah adalah kekentalan dan variasi kekentalan tersebut terhadap temperatur. Semakin
rendah temperatur maka kekentalan akan semakin tinggi semakin kental, demikian juga jika semakin tinggi temperatur maka kekentalan akan
semakin rendah semakin encer. Tujuan dari viscosity index improver ini adalah memperkecil pengaruh dari temperatur terhadap kekentalan minyak
pelumas.
Selain tipe aditif diatas masih ada lagi aditif khusus yang dapat di tambahkan pada minyak pelumas, dengan seperti :
Extreme-pressure agents, yang dapat meningkatkan kekuatan lapisan
minyak pelumas pada tekanan yang ekstrim sangat tinggi.
Viscosity Improver, berfungsi meningkatkan kekentalan secara ekstrim, biasanya dapat meningkatkan kekentalan diatas 30.
Colour stabilizers
Minyak pelumas dan minyak gemuk sering ditambahkan dengan colour stabilizers untuk mencegah minyak pelumas ataupun minyak gemuk
berubah warna menjadi lebih gelap dengan cepat, misalnya saat berinteraksi dengan panas dan oksidasi. Dengan penambahan colour
stabilizers, perubahan warna terhadap pelumas dapat ditekan sedemikian rupa.
Frans Edo Adhinata Pasaribu : Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran, 2009.
USU Repository © 2009
Seal-swell agent
Tujuan utamanya adalah mengisolasi lingkungan yang dilumasi dari elemen-elemen berpotensi yang merusak minyak pelumas dan lingkungan
yang dilumasi.
Sering ditemukan di pasaran, dalam satu kemasan aditif yang memiliki 2 atau lebih sifat tambahan sekaligus. Misalnya pada satu kemasan terdapat aditif
alkaline dan detergentdispersant, VI Improver dan anti-wear, atau anti-oxidant dan anti-corrosion dan sebagainya.
2.8 Bantalan Luncur dan Pelumasan pada Bantalan Luncur