Frofidierman Sonik Purba : Penentuan Kadar Aluminium Oksida Al
2
O
3
Dalam Limbah Pengolahan Aluminium, 2009.
USU Repository © 2009
4.3. Pembahasan
Penentuan kadar aluminium oksida Al
2
O
3
dari limbah pengolahan limbah dilakukan dengan mengurangkan kadar seskuioksida R
2
O
3
dengan kadar besi oksida Fe
2
O
3
. Seskuioksida yang dimaksud adalah campuran senyawa aluminium oksida Al
2
O
3
dengan senyawa besi oksida Fe
2
O
3
. Aluminium dan besi terpisah dari magnesium, kalsium dan ion-ion lainnya dengan mengendapkan sebagai aluminium
hidroksida AlOH
3
dan ferri hidroksida FeOH
3
. Pengendapan dapat terjadi secara efektif dengan basa lemah seperti larutan amonium hidroksida NH
4
OH dimana juga dapat digunakan dalam bentuk garam amonium. Sebagai contoh, dalam
penentuan Fe
3+
dan Al
3+
dengan bentuk endapannya biasanya dalam bentuk FeOH
3
dan AlOH
3
yang terbentuk dengan penambahan larutan NH
4
OH. Bentuk yang ditimbang adalah dalam bentuk Fe
2
O
3
dan Al
2
O
3
, terbentuk dari pemijaran dari hidroksidasinya, sebagai contoh :
2FeOH
3
= Fe
2
O
3
+ 3H
2
O 2AlOH
3
= Al
2
O
3
+ 3H
2
O Perbedaan kelarutan hidroksidanya dapat diketahui untuk pemisahan kation,
dengan menggunakan larutan pH. Sebagai contoh, ditunjukkan bahwa larutan harus dalam kondisi basa pH
≥11,3 untuk mengendapkan magnesium oksida SP = 5X10
- 12
. Untuk besi oksida SP = 3,8 X 10
-33
diendapkan hampir kompleks walaupun dalam kondisi pH
≥3,5. Aluminium hidroksida SP = 1,9 X10
-33
juga diendapkan dalam larutan asam pH
≤5. Berdasarkan hal diatas maka dalam analisis bahan tambang dan batu kapur maka aluminium dan besi dipisahkan dari magnesium,
kalsium dan unsur bivalen yang lain dengan pengendapan sebagai hidroksidanya yakni AlOH
3
dan FeOH
3
. Pengendapan dapat terjadi dengan efektif dengan
Frofidierman Sonik Purba : Penentuan Kadar Aluminium Oksida Al
2
O
3
Dalam Limbah Pengolahan Aluminium, 2009.
USU Repository © 2009
penambahan basa lemah seperti larutan ammonia yang akan menghasilkan garam ammonium yang menahan pemisahan NH
4
OH. Dalam metode ini dan untuk pertimbangan penggunaan metode ini, maka kadang-kadang untuk memisahkan kation
dengan pengendapan sebagai hidroksidanya atau garam dasarnya terbentuk dari hidrolisis. Sebagai contoh, dalam analisis untuk barang tambang dan batu kapur dan
senyawa material seperti ion Fe
3+
dan ion Al
3+
kadang-kadang diendapkan dengan penambahan sodium asetat maupun senyawa ammonium asetat atau bisa juga dengan
penambahan 2N CH
3
COONa. V.Alexeyev,2001
Untuk menentukan kadar besi oksida Fe
2
O
3
dilakukan dengan metode spektrofotometri pada panjang gelombang maksimum 520 nm yakni dengan
penambahan orto-fenantrolin dimana akan membentuk senyawa kompleks sangat stabil dan berwarna merah.
Skoog,D.A and West, D.M.,1982 Kurva kalibrasi larutan standar besi oksida tabel dibuat dengan
memvariasikan konsentrasi larutan standar besi oksida dengan menggunakan persamaan Least Square diperoleh persamaan garis linier Y = 0,5745X + 0,1943
dengan grafik pada gambar 2 Dalam penentuan apakah suatu penelitian memiliki titik yang sejajar pada
kurva kalibrasi dengan harga slope positif dapat dilihat dari perhitungan koefisien korelasi r. Dalam data statistik diperoleh harga koifisien korelasi sebesar 0,9982. Hal
ini menunjukkan adanya hubungan atau korelasi positif antara konsentrasi dengan absorbansi. Pada penelitian analitik, grafik kurva kalibrasi yang baik ditunjukkan
dengan harga r ≥0,99
Penentuan batas deteksi dari pengukuran kadar besi oksida dalam penelitian ini adalah 0,1159 mgL. Hal ini menunjukkan batas pengukuran alat spektrofotometer
untuk kadar besi oksida dalam sample hanya dapat dilakukan jika konsentrasi besi oksida diatas 0,1159 mgL.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kadar aluminium oksida dalam limbah pengolahan aluminium masing-masing sebesar sampel I mengandung 25,1423
Frofidierman Sonik Purba : Penentuan Kadar Aluminium Oksida Al
2
O
3
Dalam Limbah Pengolahan Aluminium, 2009.
USU Repository © 2009
aluminium oksida, sampel II mengandung 27,1438 aluminium oksida, sampel III mengandung 24,1461 aluminium oksida
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN