lendutan balik dari lapisan perkerasan jalan. Hasil pengujian dapat digunakan dalam perencanaan pelapisan overlay perkerasan jalan.
Alat Benkelman Beam ini juga digunakan untuk mengukur gerakan vertikal pada permukaan lapis jalan dengan cara mengatur pemberian beban roda yang
diakibatkan oleh pengujian beban tertentu, dan data yang diperoleh dari lapangan dapat digunakan untuk penilaian struktur perkerasan, perbandingan sifat-sifat
struktural sistem perkerasan yang berlainan dan perencanaan teknik perkerasan atau lapis tambahan di atas perkerasan lama. Metode pengujian ini menguraikan dengan
detail cara pengukuran lendutan balik, lendutan maksimum, mengukur temperatur, mengukur tebal dan jenis konstruksi permukaan.
Manfaat dari pemilihan tugas akhir ini adalah memberikan gambaran hasil kajian akan metoda yang lebih baik dalam perencanaan tebal lapis tambah overlay
dan memberi tambahan informasi mengenai perencanaan tebal tebal lapis tambah perkerasan jalan.
1.5 PEMBATASAN MASALAH
Pada tugas akhir ini akan dibahas mengenai perhitungan tebal lapisan perkerasan tambahan overlay yang dilakukan oleh perencana pada proyek
Peningkatan Jalan di Bireun – Lhokseumawe dengan menggunakan alat Benkelman Beam.
Dalam hal ini seksi jalan yang akan dibahas adalah stasioning sta pada jalan Bireun – Lhokseumawe pada stasioning 254+000 – 258+000 dan 259+000 -
264+000, karena pada stasioning tersebut memiliki beban puncak maksimum kritis.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan tebal lapisan tambahan overlay ini mengacu pada Manual Perkerasan Jalan Dengan Alat Benkelman Beam dan Ashpalt Institute MS-17
Metode Asphalt Institute dan Metode Bina Marga merupakan dua dari banyak metode numerik dalam perencanaan konstruksi jalan raya. Metode Asphalt
Institute pada dasarnya menggunakan grafik yang dikeluarkan oleh Asphalt Institute dari Amerika dan grafik yang dikeluarkan oleh Road Research Laboratory dari
Inggris. Sedangkan Metode Bina Marga menggunakan nomogram-nomogram yang telah ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.
Dalam penentuan nilai rancang tebal lapisan perkerasan lentur ini, metode Asphalt Institute mengklasifikasikan lalu lintas sebagai lalu lintas sangat berat, berat,
sedang dan ringan dari tiap bahan lapisan konstruksi perkerasan yang dipakai, sedangkan untuk Metode Bina Marga menetapkan nilai daya dukung tanah dasar,
lintas ekivalen rencana, indeks permukaan dan faktor regional untuk menentukan indeks tebal perkerasan yang direncanakan.
1.6 METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini terdapat dua macam yaitu Manual Perkerasan Jalan Dengan Alat Benkelman Beam dan Ashpalt Institute
MS-17 dengan mengumpulkan data-data dan keterangan dari buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan pada tugas akhir ini serta masukan-masukan dari
dosen pembimbing. Untuk membantu menghitung tebal lapisan perkerasan tambahan dapat
dilakukan dengan bantuan program komputer yaitu Microsoft Excel untuk
mempercepat perhitungan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun metode penelitian pada tugas akhir ini dapat digambarkan dalam bentuk Flow chart berikut ini :
Gambar 1.1 Bagan Alir Penelitian
mulai
Tinjauan pustaka Maksud dan tujuan
Pengumpulan data
pembahasan
Kesimpulan dan saran Mengevaluasi tebal lapis tambah perkerasan overlay
dengan metoda Bina Marga dan Asphalt Institute menggunakan alat Benkelman Beam yang bertujuan
untuk mengembalikan atau meningkatkan nilai kekuatan struktur, tingkat kenyamanan dan keamanan
Data pekerjaan dari hasil survey dilapangan dengan alat Benkelman Beam
Data lendutan dari sta. km 254+000-258+000 dan km 259+000-264+000
Bina Marga Asphalt Institute
Pengolahan dari data yang telah didapatkan dengan menggunakan
metoda: Menguraikan tentang teori perkerasan dengan tebal lapis
tambah overlay, konsep pelayanan, prosedur dalam menentukan lendutan, parameter perencanaan tebal lapis
tambah, dan bentuk-bentuk kerusakan jalan.
Berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan saran
mengenai temuan-temuan penting untuk dijadikan pertimbangan serta saran tindak lanjut terhadap hasil
yang diperoleh dari penulisan ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA