Beberapa Konsep Tingkat Pelayanan Present Serviceability Rating PSR Present Serviceability Index PSI

a. Kontrol lalu lintas. b. Material dan kesediaan peralatan. c. Kondisi cuaca. d. Masalah konstruksi, seperti suara kebisingan, polusi, peralatan, permukaan dasar, kejelasan biaya sewa, ketebalan dan penambahan samping. e. Kekacauan lalu lintas dan penundaan biaya pengguna 3. Umur desain overlay pada masa yang akan datang. Banyak faktor akan mempengaruhi umur overlay seperti: a. Penurunan perkerasan jenis regangan spesifik, kekerasan dan kwantitas. b. Desain perkerasan, kondisi atau material perkerasan khususnya masalah durabilitas, dan tanah dasar. c. Beban lalu lintas yang akan datang. d. Iklim lokal. e. Keadaan sub drainase.

2.2 Beberapa Konsep Tingkat Pelayanan

Untuk memberikan kenyamanan kepada pengemudi kendaraan didalam perencanaan tebal lapis tambah overlay, agar jalan tersebut tidak mudah rusak kembali, perlu dipertimbangkan beberapa faktor konsep pelayanan jalan,diantarnya:

a. Present Serviceability Rating PSR

AASHO Road Test Highway Research Board, 1962 mengembangkan suatu defenisi untuk tingkat pelayanan jalan yang dikenal dengan Present Serviceability Rating PSR yang didasarkan pada pengamatan secara individu. PSR Universitas Sumatera Utara didefinisikan sebagai penilaian dari seorang pengamat terhadap kemampuan dari struktur perkerasan untuk melayani beban lalu lintas sebagaimana mestinya. Untuk menghasilkan nilai PSR tersebut, beberapa orang pengamat berkendara melalui jalur yang akan dicari nilai tingkat pelayanannya dan menilai hasil pengujiannya kedalam skala kuantitatif seperti pada gambar 2.5. Nilai subjektif ini memiliki skala mulai dari 5 kondisi paling baik sampai 0 tidak dapat dilalui . Karena skala PSR diperoleh melalui interpretasi pengendara terhadap kualitas berkendara, PSR secara umum menggambarkan tingkat kekasaran permukaan jalan, karena kekasaran permukaan adalah hal yang paling menentukan kualitas berkendara riding quality . Sumber :Pavement Guide Interactive Gambar 2.1. Skala Present Serviceability Rating PSR

b. Present Serviceability Index PSI

Present Serviceability Index PSI merupkan pengembangan dari PSR yang juga dikembangkan oleh AASHO Road Test. Seperti yang telah disebutkan diatas, PSR pada dasarnya merupakan penilaian kualitas berkendara yang memerlukan panel dari sekelompok pengamat yang secara langsung berkendara dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara mobil disepanjang jalan yang akan dinilai. Karena jenis penilaian yang seperti ini tidak praktis untuk dikerjakan untuk jaringan jalan dalam skala besar, maka diperlukan suatu peralihan ke sistem penilaian non panel. Selama proses peralihan dari PSR dikembangkan oleh panel pengamat ke PSI tidak memerlukan panel pengamat , sekelompok panel pengamat sepanjang tahun 1958 sampai 1960 melakukan penilaian terhadap bermacam-macam jalan di negara bagian Illinois, Minnesota dan Indiana untuk memperoleh nilai PSR yang bervariasi. Informasi yang diperoleh selanjutnya dikorelasikan dengan bermacam- macam penilaian kondisi perkerasan yang lain seperti slope variance derajat kemiringan , retak, tambalan dan lain-lain, untuk menghasilkan persamaan PSI. Lebih lanjut, para pengamat diminta untuk memberikan pendapat terhadap skala PSR yang “dapat diterima” atau “tidak dapat diterima” oleh pengendara sebagai kualitas berkendara yang layak. Sekitar setengah bagian dari kelompok pengamat menemukan bahwa nilai PSR sebesar 3 merupakan nilai yang masih dapat diterima pengendara dan nilai PSR sebesar 2,5 merupakan nilai yang tidak bisa diterima. Informasi ini selanjutnya berguna sebagai parameter masukan dalam menentukan nilai terminal serviceability Pt dalam perencanaan struktur perkerasan. AASHO Road Test selanjutnya memberikan persamaan Present Serviceability Index PSI yang merupakan fungsi kerusakan perkerasan antara lain : ketidakrataan, retak, alur, dan tambalan yang dinyatakan dalam persamaan : PSI = 5,03 – 1,09 log 1 + SV – 0,01 √ C + P – 1,38 RD² Dimana : PSI = Present serviceability index SV = Slope variance Derajat kemiringan Universitas Sumatera Utara C = Cracking Retak P = Patching Tambalan RD = Rut dept Kedalaman alur Sumber :Pavement Guide Interactive Gambar 2.2. Skala Present Serviceability Index PSI Nilai skala dari PSI yang menjadi indikasi terhadap gambaran kondisi perkerasan yaitu antara 0 sampai 5 , mulai dari sangat jelek rusak berat , jelek rusak ringan , cukup sedang , baik dan sangat baik. Dimana skala 5 menunjukkan perkerasan yang mantap dalam keadaan jalan baru dibangun , menurun sejalan dengan bertambahnya waktu dan beban yang diterima sampai skala 0 dimana kondisi perkerasan sangat jelek rusak berat .

c. Indeks Kondisi jalan Road Condition Index = RCI

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tebal Lapis Tambah (Overlay) Perkerasan Lentur Pada Program Everseries

10 123 77

Kajian Metoda Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur

6 57 129

EVALUASI TEBAL LAPIS TAMBAH PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (Pd. T-05-2005-B) DAN ASPHALT INSTITUTE (MANUAL SERIES 17) (Studi Kasus Ruas Jalan Yogyakarta - Batas Kota Bantul)

0 3 111

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN TAMBAHAN METODE BENKELMAN BEAM (BB) MENGGUNAKAN APLIKASI VBA-EXCEL

15 94 113

Analisis Perbandingan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur Menggunakan Metoda AASHTO 1993 dan Program EVERSERIES

0 3 8

Analisis Pengaruh Kondisi Bonding Pada Perencanaan Tebal Lapis Tambah (Overlay) Perkerasan Lentur Menggunakan Metoda AUSTROADS (Studi Kasus: Ruas Jalan Jatibarang – Palimanan)

0 4 8

ALTERNATIF PERENCANAAN LAPIS TAMBAH (OVERLAY) PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) Alternatif Perencanaan Lapis Tambahan (Overlay) Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) dengan Metode Lendutan Bina Marga 2005 dan Metode Road Note 31 (Studi Kasus : Ruas

0 1 19

Perencanaan Tebal Perkerasan Tambahan Menggunakan Metode Benkelman Beam Pada Ruas Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.

1 1 49

EVALUASI PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) METODE PD-T-05-2005-B DAN METODE SDPJL MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE STUDI KASUS RUAS JALAN KLATEN-PRAMBANAN.

2 15 4

Evaluasi Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur Menggunakan Metode Bina Marga (Pd T-05-2005-B) dan Asphalt Institute (MS-17) (Studi Kasus Jalan Yogyakarta- Bantul)

0 2 6