II.3 Gambaran Mengenai INSW
Kebutuhan untuk menerapkan Sistem National Single Window di Indonesia, selain dilatar belakangi oleh beberapa kesepakatan di tingkat regional ASEAN
Kesepakatan Pemimpin Negara Anggota ASEAN dalam The Declaration of ASEAN Concord II 7 Oktober 2003 , Kesepakatan Menteri Ekonomi ASEAN dalam ASEAN
Agreement to Establish Implement The Asean Single Window 9 Desember 2005 , Kesepakatan Menteri Keuangan ASEAN dalam Asean Protocol to Establish and
Implement The Asean Single Window , April 2006 dan Kesepakatan Pemimpin Negara Anggota ASEAN dalam Declaration on the ASEAN Economic Community
Blueprint, 20 Nopember 2007, juga didorong oleh adanya kebutuhan di tingkat nasional untuk dapat meningkatkan kinerja ekspor-impor di Indonesia. Harus diakui
bahwa kondisi kinerja layanan ekspor-impor di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara lain, terutama bila dilihat dari indikator lead-
time pelayanan impor, masih banyaknya point of services dalam penyelesaian impor, masih tingginya biaya yang harus dikeluarkan dan adanya ketidakpastian dalam
proses pelayanan ekspor-impor. Selain itu, dari sisi kepentingan nasional perlu dilakukan peningkatan validitas dan akurasi data ekspor-impor, serta pengawasan
terhadap lalulintas barang antar negara. Pembangunan dan penerapan Sistem NSW di Indonesia, pada awal pembahasannya disatukan dengan program pemerintah untuk
meningkatkan kelancaran arus barang ekspor-impor, sehingga pada awal pelaksanaannya pemerintah menggabungkan kedalam Tim Keppres Nomor 54 Tahun
2002 yang menangani tentang kelancaran arus barang ekspor dan impor.
Universitas Sumatera Utara
Indonesia National Single Window INSW merupakan suatu sistem layanan publik yang terintegrasi, yang menyediakan fasilitas pengajuan, pertukaran dan
pemrosesan informasi standar secara elektronik, guna menyelesaikan semua proses kegiatan dalam penanganan lalulintas barang ekspor dan impor, untuk meningkatkan
daya saing perekonomian nasional. INSW juga sistem nasional yang memungkinkan dilakukannya penyampaian data dan informasi secara tunggal single submission of
data and information, pemrosesan data dan informasi secara sinkron synchronous processing of data and information, integrasi informasi, dan memadukan alur proses
bisnis antara sistem kepabeanan, perijinan ekspor-impor, kepelabuhanan kebandarudaraan, pembayaran, pengangkutan barang dan logistik, serta sistem lain
yang terkait dengan penanganan lalulintas barang ekspor-impor.
40
Misi pengembangan sistem NSW di Indonesia adalah mewujudkan suatu sistem layanan publik yang terintegrasi dalam penanganan atas lalulintas barang
ekspor dan impor. Pembentukan INSW memiliki visi misi serta tujuan yang menjadi sasaran
dalam pembentukannya. Berikut ini visi misi serta tujuan pembentukan INSW: Visi dari pengembangan Indonesia NSW adalah terwujudnya lingkungan
“National Single Window” di Indonesia, yaitu layanan tunggal elektronik untuk memfasilitasi pengajuan informasi standar guna menyelesaikan semua pemenuhan
persyaratan dan ketentuan, serta semua kegiatan yang terkait dengan kelancaran arus barang ekspor, impor, dan transit, dalam rangka meningkatkan daya saing nasional.
40
Lihat www.deplu.go.id, opcit
Universitas Sumatera Utara
Tujuan umum dilakukannya penerapan Sistem National Single Window di Indonesia :
41
1. Meningkatkan kecepatan penyelesaian proses ekspor-impor melalui
peningkatan efektifitas dan kinerja sistem layanan yang ter-integrasi antar seluruh entitas yang terkait.
2. Meminimalisasi waktu dan biaya yang diperlukan dalam penanganan
lalulintas barang ekspor-impor, terutama terkait dengan proses customs release and clearance of cargoes.
3. Meningkatkan validitas dan akurasi data dan informasi yang terkait dengan
kegiatan ekspor dan impor. 4.
Meningkatkan daya saing perekonomian nasional dan mendorong masuknya investasi
5. Manfaat Penerapan Sistem NSW bagi Pemerintah
a. Memfasilitasi peningkatan kecepatan dalam proses customs release
and clearance of cargoes. b.
Menyediakan sistem pelayanan yang mudah, murah, nyaman, aman, dan memberikan kepastian usaha.
c. Menciptakan manajemen risiko yang lebih baik.
d. Menghilangkan redundansi dan duplikasi data.
e. Meningkatkan validitas dan akurasi data.
f. Memudahkan pelaksanaan penegakan hukum oleh aparat pemerintah
dalam kaitan dengan kegiatan ekspor-impor.
41
www.deplu.go.id, ibid
Universitas Sumatera Utara
g. Meningkatkan perlindungan atas kepentingan nasional dari ancaman
yang mungkin timbul karena lalulintas barang ekspor-impor. h.
Mengoptimalkan penerimaan negara. i.
Mendukung penerapan prinsip-prinsip Good Public Governance dalam seluruh kegiatan pelayanan ekspor-impor
6. Manfaat Penerapan Sistem NSW bagi Masyarakat Usaha Private Sector
a. Memberikan kepastian terhadap biaya dan waktu yang diperlukan
dalam pelayanan yang terkait dengan ekspor-impor. b.
Meningkatkan daya saing produk dalam negeri. c.
Memperluas akses pasar dan sumber-sumber faktor produksi. d.
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya.
e. Mendorong tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan.
f. Mendukung penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
dalam penyelesaian ekspor-impor
Penerapan Sistem NSW di Indonesia, dilakukan melalui penyediaan Portal INSW, yaitu suatu sistem yang akan melakukan integrasi informasi berkaitan dengan
proses penanganan dokumen kepabeanan dan pengeluaran barang, yang menjamin keamanan data dan informasi serta memadukan alur dan proses informasi antar sistem
internal secara otomatis, yang meliputi sistem kepabeanan, perizinan, kepelabuhanan kebandarudaraan, dan sistem lain yang terkait dengan proses penanganan dokumen
kepabeanan dan pengeluaran barang.
Universitas Sumatera Utara
Pada tataran ideal dalam penerapan Sistem NSW, diharapkan Portal INSW akan menjadi ‘akses tunggal’ bagi siapapun seluruh entitas yang akan melakukan
kegiatan apapun yang berkaitan dengan penanganan dan pelayanan ekspor-impor. Demikian juga bagi User Pengguna Portal INSW, cukup sekali saja melakukan
akses single sign on akan dapat memperoleh semua layanan dari semua GA dan entitas lainnya yang tergabung kedalam Portal INSW. Penggunaan Portal INSW
secara ”live” dalam proses pelayanan kepabeanan dan perijinan atas barang impor dan ekspor, akan membawa Indonesia menuju otomasi secara elektronik sistem
pelayanan publik yang terintegrasi, sehingga diharapkan secara konkrit akan dapat mewujudkan “Reformasi Layanan Publik di Bidang Ekspor-Impor”. Portal INSW
dapat diakses melalui halaman utama homepage situs resmi INSW dengan nama domain http:www.insw.go.id
Dengan adanya liberalisasi perdagangan yang ingin dibentuk dalam ASEAN Economic Community AEC 2015 secara umum dituntut adanya daya saing yang
baik baik dari ASEAN maupun seluruh anggotanya untuk dapat mempeoleh semua hasil maksimal yang dapat diraih dari kerjasama ini. Tentunya untuk mewujudkan hal
tersebut diperlukan adanya persiapan yang baik dari seluruh anggota ASEAN termasuk Indonesia, yang pelaksanaannya sesuai dengan cetak biru AEC 2015 yang
telah disepakati oleh seluruh anggota ASEAN.
INSW sebagai salah satu instrumen dalam fasilitas perdagangan yang berupaya untuk meliberalisasikan perdagangan dengan menghapus hambatan-
hambatan yang terdapat dalam proses aliran barang tentunya adalah sebuah peluang
Universitas Sumatera Utara
dan tantangan yang besar yang membutuhkan persapan serta daya saing yang baik agar mampu bersaing di dalamnya, dan salah satu insrumen dalam hal ini adalah
pembentukan NSW. Pembangunan dan pengembangan Sistem NSW yang sedemikian besar dan sangat kompleks, memerlukan banyak sekali perubahan
mendasar dan penyesuaian di lingkungan internal setiap GA Goverment Agencies dimana dalam prakteknya sering menemui banyak permasalahan, kendala dan
hambatan sehingga perlu langkah antisipasi dan solusi bersama. Persiapan yang dilakukan oleh Indonesia harus mampu mengatasi lemahnya kondisi kinerja
pelayanan ekspor-impor yang ada di Indonesia saat ini. Berikut ini kondisi kinerja pelayanan ekspor-impor yang perlu ditingkatkan:
42
1. Lead Time waktu penanganan barang impor dan ekspor yang masih terlalu
lama dibandingkan dengan negara anggota ASEAN lainnya 2.
Masih banyaknya titik layanan Point of Services dalam proses pelayanan ekspor-impor sehingga mengakibatkan pelayanan tidak efisien
3. Masih adanya biaya-biaya dalam penanganan lalulintas barang ekspor-impor,
sehingga mengakibatkan ekonomi biaya tinggi high cost economy 4.
Tingkat validitas dan akurasi data atas transaksi dan kegiatan ekspor-impor yang belum memadai, terutama terkait dengan data perijinan ekspor-impor
5. Kepentingan nasional untuk mengontrol lalu-lintas barang antar negara
Untuk melindungi kepentingan nasional, perlu adanya kontrol terhadap lalulintas barang ekspor-impor secara lebih baik, terutama yang terkait dengan
42
www.deplu.go.id, ibid
Universitas Sumatera Utara
isu terorisme, trans-national crime, drug trafficking, illegal activity, Intellectual Property Right dan perlindungan konsumen
6. Kinerja sistem pelayanan publik yang perlu ditingkatkan
Untuk meningkatkan daya saing perekonomian nasional, perlu dilakukan peningkatan kinerja sistem pelayanan publik dengan menerapkan prinsip-
prinsip good-governance melalui pembangunan otomasi sistem pelayanan yang terintegrasi
7. Sistem pelayanan yang masih belum terintegrasi sehingga menghambat
kelancaran arus barang. Untuk meningkatkan kelancaran arus barang ekspor- impor, sangat dibutuhkan adanya integrasi sistem antar Instansi Pemerintah
GA yang akan mampu meningkatkan efisiensi pelayanan keseluruhan proses ekspor-impor
Kinerja dari pelayanan ekspor impor dari Indonesia tersebut adalah bentuk- bentuk hambatan yang terdapat dalam aliran bebas barang di Indonesia, sekaligus
merupakan hambatan bagi Indonesia dalam mewujudkan liberalisasi perdagangan dengan berusaha menghapuskan segala bentuk hambatan dalam aliran bebas barang
di ASEAN, bahkan di duna secara global. Penelitian ini tentunya ingin melihat sejauh mana persiapan yang dilakukan oleh Indonesia dalam merealisasikan pembentukan
NSW tersebut dan juga manfaat yang dapat diperoleh dalam INSW ini. Persiapan Indonesia ini akan dibahas pada bab berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III Persiapan Pemerintah Indonesia Dalam Menghadapi ASEAN Economic