Pekerjaan Tekhnis Sampai Dengan Penerapan Tahap Kedua

• Pengiriman data perijinan secara elektronik melalui web-service dari inhouse- system GA dan web-form dari beberapa GA ke Portal INSW dan Portal INSW meneruskan ke inhouse-system KPU Tanjung Priok SAP-Impor • Proses otomasi validasi, filtering dan analyzing point di Portal INSW untuk mengecek dokumen PIB dan dokumen perijinan dari GA • Pemrosesan perijinan elektronik pada customs-clearance SAP-Impor dan pengiriman respons elektronik melalui Portal INSW.

f. Pekerjaan Tekhnis Sampai Dengan Penerapan Tahap Kedua

Untuk memenuhi jadwal penerapan sesuai dengan target yang ditetapkan pada Inpres Nomor 5 Tahun 2008, yang menetapkan Implementasi Tahap Kedua Sistem NSW di Indonesia pada akhir Juni 2008, perlu dilakukan serangkaian upaya dan pekerjaan teknis dalam pengembangan Portal INSW yang telah digunakan sejak implementasi tahap kesatu. Gambaran umum dari pekerjaan teknis yang telah dilakukan guna menyiapkan Implementasi Tahap Kedua pada akhir Juni 2008, dapat diilustrasikan dalam matriks penjelasan berikut : Waktu Penyelesaian Pekerjaan Teknis. Guna menyiapkan pemberlakuan penerapan Sistem NSW Tahap Kedua pada akhir Juni 2008, seluruh pekerjaan teknis tersebut sudah harus diselesaikan sebelum akhir bulan Juni 2008. III.1.3.b Program Kerja tahun 2008 Pada tahun 2008 ini, Tim Persiapan NSW mempunyai beban pekerjaan yang sangat berat, baik dari sisi pekerjaan teknis maupun pekerjaan lain yang sifatnya non- Universitas Sumatera Utara technical seperti masalah aspek legal, perumusan konsep pengelolaan, masalah prumusan arsitektur pengembangan sistem dll. Secara umum, beberapa pokok-pokok kegiatan yang harus diselesaikan oleh Tim Persiapan NSW sampai dengan akhir tahun 2008 dapat dijelaskan pokok-pokok kegiatan tahun 2008 : 48 1. Melanjutkan pekerjaan teknis dalam pengembangan dan penerapan sistem NSW, terkait dengan pemenuhan dan penambahan fitur, function dan facility yang dipersyaratkan dan dibutuhkan dalam Portal INSW 2. Melakukan perluasan cakupan sistem NSW yang sudah diimplementasikan,dengan melakukan penambahan GA yang dilibatkanPGA dan RGA, User yang menggunakan Importir, Eksportir, PPJK, Shippingline, Airline dan perluasan lokasi penerapan Tanjung Perak, Tanjung Emas, Soekarno Hatta dan Belawan 3. Melakukan pembangunan dan integrasi sistem Ekspor, SeaPort dan AirPort ke Portal INSW, melalui perumusan sistem dan model integrasi Sistem NSW- Ekspor, NSW-SeaPort dan NSW-AirPort ke Portal INSW 4. Menyelesaikan Pekerjaan Non-Teknis: legal product, SLA, SOP, Call-Center, dengan menyelesaikan perumusan beberapa Peraturan Menteri Keuangan selaku Ketua Tim amanat dari Perpres nomor 10 tahun 2008, perumusan Peraturan dari Pimpinan masing-masing GA tentang SLA dan SOP dan perumusan konsep Call-Center untuk mendukung operasional Portal INSW 48 www.deplu.go.id Universitas Sumatera Utara 5. Melakukan pembahasan kebijakan di tingkat regional ASEAN tentang kebijakan atas sistem NSW dan ASW Legal dan Technical Aspect, melalui pembahasan di ASW Steering Committee Meeting dan reguler meeting pada Technical dan Legal Working Group. Perumusan konsep pengelolaan Portal INSW dan penuangan dalam Keputusan Presiden, untuk merumuskan policy mengenai model operasional dan penetapan piak Pengelola Portal INSW, yang dituangkan dalam bentuk Keputusan Presiden. Sepanjang tahun 2008 ini, pekerjaan teknis yang harus diselesaikan oleh Tim Persiapan NSW sangat banyak dan merpakan tahapan terberat dalam pembangunan Portal INSW, dimana 4 sistem utama yang mendukung Portal INSW harus dibangun, dikembangkan dan diterapkan secara bersamaan, sehingga semua pekerjaan besar dilakukan secara paralel dan simultan dengan pekerjaan teknis lainnya. Selain kompleksitas dan besarnya skala pekerjaan yang harus diselesaikan, masih harus ditambah pekerjaan untuk perluasan GA dan User yang dilibatkan sebagai Pengguna Portal INSW, sehingga ada konsekuensi harus menyiapkan sumber daya yang dedicated untuk mendampingi dan asistensi tambahan GA dan User tersebut. Demikian juga dengan adanya perluasan lokasi penerapan, yang sudah pasti akan menambah beban dan effort yang harus dialokasikan oleh Tim, mengingat di tingkat vertikal daerah masih belum bisa diharapkan mempunyai tingkat pemahaman dan kesiapan yang dengan di Jakarta atau di GA tingkat pusat. Universitas Sumatera Utara Selain beberapa target yang terkait dengan perluasan cakupan Sistem NSW yang ditetapkan pada setiap tahapan, dari sisi aspek teknis yang paling penting adalah adanya target pengembangan sistem yang akan digabungkan kedalam Portal INSW. Untuk memudahkan perumusan strategi pengembangan sistem, dapat disebutkan bahwa ada 4 kelompok Sistem NSW di Indonesia : 1. Sistem NSW-Impor, yang lebih banyak akan menangani integrasi data antara SAP-Impor di BCdengan sistem layanan perijinan impor di 15 GA 2. Sistem NSW-Ekspor, yang akan menyediakan fasilitas untuk integrasi data antara SAP-Ekspor di BC dengan sistem layanan perijinan di semua GA 3. Sistem NSW-SeaPort, yang menyiapkan fasilitas untuk menangani pelayanan barang dan kapal, melalui integrasi data antara customs-clearance di BC dengan sistem pelayanan di semua GA yang ada di pelabuhan laut 4. Sistem NSW-AirPort, yang menyiapkan fasilitas untuk menangani pelayanan barang dan pesawat, melalui integrasi data antara customs-clearance di BC dengan sistem pelayanan di semua GA yang ada di pelabuhan udara. Secara umum pelaksanaan pekerjaan teknis dalam rangka pengembangan Sistem NSW sampai dengan akhir tahun 2008 dapat digambarkan sebagai berikut: a Official Website dan Portal NSW Situs resmi official website Indonesia NSW, selain dimanfaatkan sebagai media komunikasi antara seluruh entitas system NSW GA, pelaku usaha dan entitas terkait lainnya, juga akan menjadi homepage bagi layanan Portal INSW, yang berisi Universitas Sumatera Utara menu-menu kegiatan operasional yang terkait dengan pelayanan kepabeanan, perijinan impor dan ekspor, kepelabuhanan kebandarudaraan dan kegiatan pelayanan lain yang tergabung kedalam Sistem NSW. URL Alamat Website Alamat official website dan Portal Indonesia NSW adalah di alamat URL http:www.insw.go.id Fungsi Ganda: Informasi dan Operasional Situs resmi Indonesia NSW ini selain dimanfaatkan sebagai situs penyampaian informasi juga sebagai homepage dari layanan operasional Portal INSW, sehingga secara umum dikelompokkan kedalam dua fungsi :  Fungsi pertama adalah ‘Fungsi Informasi’ merupakan fungsi yang dapat diakses oleh masyarakat publik, berisi semua informasi yang terkait dengan penerapan Sistem NSW di Indonesia dan semua informasi yang dibutuhkan untuk bisa mendapatkan layanan sistem NSW Layar informasi untuk publik;  Fungsi kedua adalah ‘Fungsi Operasional’ selaku Portal INSW merupakan fungsi yang hanya bisa diakses oleh Pengguna Portal INSW setelah mengisikan User-ID, Password dan Kode tertentu, berisi semua layanan operasional Portal INSW yang menyediakan informasi khusus dan layanan transaksi  Layar sistem layanan Portal INSW. b Fungsi dan Fasilitas dalam Portal NSW Portal INSW sebagai suatu fasilitas yang dipersiapkan sebagai wadah akses tunggal yang menyediakan semua fasilitas dan fungsi dari semua layanan yang terkait Universitas Sumatera Utara dengan eskpor-impor, minimal harus menyediakan semua fasilitas dan fungsi pokok untuk dapat membantu melakukan operasional kegiatan layanan ekspor-impor. Beberapa fitur dan fasilitas yang disediakan di halaman awal homepage, memang disiapkan untuk menjalankan fungsi informasi yang dapat diakses oleh publik, sehingga diharapkan semua informasi umum yang terkait dengan operasional layanan sistem NSW dapat diakses di homepage ini. Sedangkan untuk Portal INSW, yang menjalankan fungsi operasional transaksi layanan dan hanya bisa di-akses oleh User yang sudah ter-otorisasi, menyediakan beberapa fitur layanan informasi yang spesifik yang terkait dengan transaksi kegiatan ekspor-impor, antara lain :  Tracking Dokumen : Fasilitas untuk melihat secara rinci status dari semua proses dan tahapan dalam pelayanan per transaksi dokumen PIB, dapat melihat rincian detail waktu dan proses pelayanan jam : menit : detik, dapat mengecek semua output proses pelayanan, dan dapat juga melihat dan mencetak semua respon elektronik sebagai hasil akhir dari proses pelayanan ekspor-impor. Dengan fasilitas ini diharapkan ada transparansi dan kepastian, dimana setiap detail proses layanan di GA dapat dilihat dan dikontrol oleh pengguna jasa pelaku usaha Importir Eksportir, sehingga akan ada kejelasan dan kepastian pelayanan.  View Dokumen Perijinan : Fasilitas untuk melihat semua perijinan dari seluruh GA yang ada di Portal, dengan menyediakan parameter per GA penerbit ijin, per User penerima ijin, per tanggal dan jenis perijinan, Universitas Sumatera Utara sehingga semua output perijinan dari seluruh GA secara transparan akan terkontrol di Portal INSW.  View Manifes : Menyediakan fasilitas untuk langsung koneksi kedalam sistem SAP PDE Manifes di DJBC, sehingga semua informasi manifes header dan detail yang diterima oleh KPU DJBC, dapat dilihat oleh siapapun sesuai dengan hirarki otorisasi dan kewenangannya.  Laporan Realisasi Perijinan Utilization Report : Laporan ini sangat dibutuhkan oleh semua GA penerbit perijinan untuk mengontrol penggunaan ijin yang telah diterbitkan dan sebagai alat untuk rekonsiliasi antara ijin yang diterbitkan dengan realisasi impornya.  View proses Analyzing Point : Untuk melihat secara rinci terhadap proses penelitian perijinan dan status hasil penelitian perijinan secara rinci, termasuk rincian detail waktu proses penelitian perijinan jam : menit : detik sebagai kontrol terhadap proses otomasi penelitian Lartas oleh Portal INSW. III.1.4 Momentum Penerapan sistem NSW: Peluang dan Tantangan Dengan penerapan sistem NSW ini, secara positif membawa manfaat yang cukup signifikan dan sangat mendasar kepada semua entitas yang menjadi Pengguna Portal INSW, dimana dengan adanya pembangunan dan penerapan sistem NSW ini: 49 49 www.deplu.go.id Universitas Sumatera Utara 1. Mendorong semua instansi pemerintah GA, terutama yang terkait dengan ekspor-impor lebih dari 20 instansi untuk :membangun inhouse-system di setiap GA, melalui otomasi sistem secara elektronik dalam pemberian layanan kepada publik  Melakukan standardisasi elemen data yang digunakan dalam sistem pelayanan supaya sesuai dengan standar internasional, sehingga memungkinkan untuk pertukaran data dengan melalui Portal INSW dan juga dengan negara lain kalau sewaktu-waktu dibutuhkan  Melakukan simplifikasi proses bisnis sehingga pelayanan akan lebih sederhana, efektif dan efisien, sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kecepatan pelayanan  Melakukan harmonisasi proses bisnis dengan instansi pemerintah GA lainnya sehingga memberikan kemudahan dan kepastian bagi masyarakat usaha 2. Mendorong semua instansi pemerintah untuk membuat suatu janji tingkat layanan kepada pelaku usaha dan publik, melalui penetapan Service Level Arrangement SLA sehingga akan dapat memberikan kepastian atas waktu layanan yang diperlukan. 3. Mendorong adanya transparansi dalam keseluruhan proses pelayanan, karena dalam Portal INSW disediakan fasilitas “track and trace” untuk melihat secara rinci waktu dan proses dari setiap titik tahapan pelayanan. Universitas Sumatera Utara Oleh karena sistem NSW hanya akan bisa menampung sistem yang betul- betul jelas dan terukur, dan menuntut semua elemen data, proses bisnis dan perlakuan yang terukur secara kuantitatif, maka semua entitas dituntut untuk melaksanakan kegiatan secara benar dan terukur semuanya, shingga tidak memungkinkan lagi ada ‘toleransi dan diskresi’ dalam kadar sekecil apapun. Dengan kondisi demikian, dalam beberapa kasus tertentu sistem NSW terbebani oleh hal-hal yang dulunya tidak pernah di-enforce, dengan berlakunya sistem NSW mau tidak mau harus dilaksanakan. Contoh nyata permasalahan ini, yang sempat menjadi kendala pada awal pemberlakuan Portal INSW, adalah tentang klarifikasi dan penegakan aturan larangan pembatasan impor dari semua GA, dimana sebelum ada Portal INSW banyak aturan yang belum dijalankan secara tepat sistem pelayanan masih ”permisif”, namun dengan Portal INSW mau tidak mau harus benar-benar sesuai dengan ketentuan yang diterjemahkan keparameter sistem, sehingga berpotensi menimbulkan sedikit kendala bagi masyarakat usaha. III.2 Analisis Konsep ASEAN Economic Community AEC 2015 secara umum yang bertujuan untuk mencapai pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, kawasan ekonomi yang berdaya saing, pertumbuhan ekonomi yang merata, dan terintegrasi dengan perekonomian global adalah merupakan suatu upaya ASEAN dalam membentuk integrasi perekonomian di kawasan ASEAN yang berupaya untuk meliberalisasikan perdagangan adalah merupakan suatu kerjasama ASEAN di bidang ekonomi yang agak ambisius. Dalam pelaksanaannya menuju terbentuknya AEC Universitas Sumatera Utara 2015 ini melalui tahapan-tahapan yang telah disusun dan disepakati bersama oleh seluruh anggota ASEAN dalam cetakbiru AEC 2015 dan didukung oleh ASEAN Charter yang merupakan dasar hukum ASEAN yang memuat tentang segala peraturan-peraturan keorganisasian yang lebih kuat dan mengikat kepada seluruh anggotanya, serta memberikan wibawa ASEAN di mata internasional, yang di bidang ekonomi sendiri nantinya diharapkan dapat memberikan posisi tawar yang lebih kuat bagi ASEAN kepada seluruh mitra dagang ASEAN, seperti china, Jepang, India, selandia Baru dan lain-lain, di samping pula dengan para kompetitor perekonomian dunia. Hubungan antar bangsa atau antar Negara-negara ASEAN yang saling bekerjasama dalam upayanya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional, jika dikaji dari pandangan kaum liberalis, kaum ini percaya, bahwa individu-individu memiliki banyak kepentingan dan dengan demikian dapat terlibat dalam aksi social yang kolaboratif dan kooperatif, baik domestic maupun internasional yang memberikan manfaat besar bagi actor-aktornya. Dengan kata lain upaya untuk memajukn perekonomian regional dapat dilakukan secara bersama dan saling bahu- membahu dalam rangkaian kerjasama. Tetapi bagaimanapun pembentukan AEC 2015 khususnya pada sektor aliran bebas barang pilar fasilitas perdagangan khususnya dalam pembentukan NSW adalah merupakan kesepakatan yang dibuat oleh seluruh anggota ASEAN yang dilatarbelakangi oleh beberapa kesepakatan di tingkat regional ASEAN Kesepakatan Pemimpin Negara Anggota ASEAN dalam The Declaration of Asean Concord II 7 Oktober 2003 , Kesepakatan Menteri Ekonomi ASEAN dalam Asean Agreement to Universitas Sumatera Utara Establish Implement The Asean Single Window 9 Desember 2005 , Kesepakatan Menteri Keuangan ASEAN dalam Asean Protocol to Establish and Implement The Asean Single Window , April 2006 dan Kesepakatan Pemimpin Negara Anggota ASEAN dalam Declaration on the ASEAN Economic Community Blueprint, 20 Nopember 2007. Dan memang pembentukan NSW ini merupakan kebutuhan di tingkat nasional untuk dapat meningkatkan kinerja ekspor-impor masing-masing negara ASEAN. Dan bagi indonesia sendiri hal ini benar-benar dibutuhkan karena harus diakui bahwa kondisi kinerja layanan ekspor-impor di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara lain, terutama bila dilihat dari indikator lead-time pelayanan impor, masih banyaknya point of services dalam penyelesaian impor, masih tingginya biaya yang harus dikeluarkan dan adanya ketidakpastian dalam proses pelayanan ekspor-impor. Selain itu, dari sisi kepentingan nasional perlu dilakukan peningkatan validitas dan akurasi data ekspor-impor, serta pengawasan terhadap lalulintas barang antar negara. Pembangunan dan penerapan Sistem NSW di Indonesia, pada awal pembahasannya disatukan dengan program pemerintah untuk meningkatkan kelancaran arus barang ekspor-impor, sehingga pada awal pelaksanaannya pemerintah menggabungkan kedalam Tim Keppres Nomor 54 Tahun 2002 yang menangani tentang kelancaran arus barang ekspor dan impor. Dan tentunya untuk memenuhi target pencapaian yang telah disepakati bersama diperlukan persiapan-persiapan dari masing-masing negara untuk mewujudkannya, tidak terkecuali Indonesia untuk menunjukkan komitmennya terhadap kesepakatan yang telah dibuat dalam forum regional ini. Bagi indonesia Universitas Sumatera Utara sendiri pembentukan NSW harus segera dilakukan yang nantinya sistem NSW tersebut akan segera bergabung dengan ASW selambat-lambatnya pada tahun 2009. Pembentukan NSW dapat dikatakan bertujuan untuk menghapuskan segala hambatan yang terdapat dalam aktifitas perdagangan internasional ekspor impor, mempercepat waktu pemrosesan masalah-masalah ekspor-impor. Memberikan kepastian terhadap biaya dan waktu yang diperlukan dalam pelayanan yang terkait dengan ekspor-impor serta meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Pembentukan NSW ini memberikan manfaat positif bagi negara pemerintah maupun kalangan pengusahanya swasta Persiapan yang dilakukan Indonesia dalam pembentukan INSW memliki hal positif, karena terdapat program-program menjelang terwujudnya INSW pada tahun

2009. Persiapan-persiapan yang dilakukan oleh Indonesia antara lain:

 Komponen-kompenen dalam pembentukan INSW, untuk menselaraskan dengan standar yang ditentukan,  Persiapan Indonesia dalam pembentukan INSW, yang memiliki tiga tahapan,  Pelaksanaan program kerja tahun 2007 dan program kerja tahun 2008, serta  Momentum penerapan sistem NSW: peluang dan tantangan. Dan tentunya persiapan yang dilakukan oleh Indonesia adalah berupa tahapan- tahapan program kerja menuju pembentukan INSW yang nantinya akan terintegrasi dengan ASW sesuai dengan cetak biru AEC pada tahun 2009, adalah merupakan bentuk dari komitmen Indonesia sendiri atas kesepakatan kerjasama yang dilakukan Universitas Sumatera Utara ASEAN dalam kerangka AEC 2015 dalam hubungan internasionalnya di tingkat regional. Selain itu persiapan ini dilakukan untuk dapat lebih meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam liberalisasi perdagangan yang ingin dibentuk oleh ASEAN dalam sebuah integrasi ekonomi yang berkoorperatif kerjasama. Tetapi dalam pengoperasiannya, INSW hanya akan bisa menampung sistem yang betul-betul jelas dan terukur, dan menuntut semua elemen data, proses bisnis dan perlakuan yang terukur secara kuantitatif, maka semua entitas dituntut untuk melaksanakan kegiatan secara benar dan terukur semuanya, sehingga tidak memungkinkan lagi ada ‘toleransi dan diskresi’ dalam kadar sekecil apapun.. KEY FACTORS FOR SUCCESS Ada beberapa faktor kunci key-factors yang secara dominan mempengaruhi penerapan Sistem NSW di Indonesia, agar penerapan tersebut sesuai dengan kondisi ideal yang diharapkan dan sejalan dengan visi, misi, strategi, tujuan dan manfaat dari penerapan Sistem NSW di Indonesia, yakni: 50 Strong Lead-Agency Komitmen Nasional Komitmen nasional terutama dari pihak pemerintah sangat diperlukan dalam penerapan Sistem NSW, mengingat sistem ini sangat kompleks dan melibatkan banyak institusi dan mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan 50 www.deplu.go.id Universitas Sumatera Utara Kompleksitas dan besarnya skala pengembangan sistem yang memerlukan keterlibatan banyak entitas, mengharuskan adanya instansi pemerintah yang kuat dan dominan yang menjadi penggerak untuk keberhasilan penerapan sistem NSW. Kemampuan mendefinisikan kebutuhan sistem secara utuh Kompleksitas integrasi proses bisnis harus diselesaikan melalui pendefinisian secara jelas sebelum pembahasan mengenai aspek teknis dalam pengembangan sistem NSW Kesiapan Entitas yang terkait Sistem elektronik yang diotomasikan secara terintegrasi memerlukan kesiapan yang cukup dari semua Entitas karena akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan penerapan sistem NSW Intensitas Sosialisasi Sosialisasi harus dilakukan dari awal secara sistematis, sehingga semua pihak memperoleh kesempatan untuk mengambil langkah-langkah antisipasi terhadap potensi perubahan Penetapan Pengelola Portal NSW Pengelola Portal NSW memegang peranan yang sangat strategis terhadap keberhasilan penerapan sistem NSW dalam jangka panjang, oleh karena itu penunjukan pengelola harus dilakukan dengan cermat. Universitas Sumatera Utara Aspek Legal yang Dibutuhkan Penerapan sistem NSW memerlukan dukungan aspek legal sebagai dasar dalam pelaksanaannya. Ketiadaan dasar hukum yang jelas akan menyulitkan dalam pembangunan dan penerapan sistem NSW Model Pembiayaan Keputusan dalam penetapan model pembiayaan financial model untuk pembangunan dan pengoperasian sistem NSW harus ditetapkan se-awal mungkin sehingga pelaku usaha dapat mengantisipasi dari awal Dukungan Stakeholders Penerapan sistem NSW yang melibatkan banyak entitas yang terkait, sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh stakeholder, terutama terkait dengan karakteristik sistem NSW yang merupakan proses integrasi dan kolaborasi sistem dari semua entitas Entitas dan Pengguna Portal INSW Instansi Pemerintah Government Agencies GA yang telah bergabung kedalam Portal INSW pada Implementasi Tahap Kedua Sistem NSW di Indonesia : 1. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 2. Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Universitas Sumatera Utara 3. Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM 4. Badan Karantina Pertanian 5. Pusat Karantina Ikan 6. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut 7. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara 8. Departemen Kesehatan 9. Departemen Perindustrian 10. Departemen Pertanian 11. Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi 12. Kementerian Negara Lingkungan Hidup 13. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral 14. Departemen Kehutanan 15. Badan Pengawas Tenaga Nuklir 16. Markas Besar Kepolisian RI 17. Departemen Pertahanan. Pelaku usaha Private Sector yang sudah bergabung menjadi Pengguna Portal INSW pada Implementasi Tahap Kedua Sistem NSW di Indonesia : 1. Seluruh Importir MITA Mitra Utama Prioritas 2. Importir MITA Mitra Utama Non-Prioritas 3. Perusahaan Pelayaran Shipping Company 4. PT. Persero Pelabuhan Indonesia II 5. Terminal Operator di Pelabuhan Tanjung Priok. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Analisis Terhadap Asean Tourism Agreement (Ata) 2002 Dalam Hubungannya Terhadap Asean Economic Community 2015 Dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia

9 87 153

Tinjauan Hukum Internasional Mengenai Regulasi Hukum Nasional Indonesia Sebagai Negara Anggota Asean Dalam Rangka Menghadapi Asean Economic Community 2015

2 82 130

ASEAN Community 2015 Dan Keamanan Regional (Studi Kasus : Upaya ASEAN Dalam Mengatasi Terorisme Di Kawasan Asia Tenggara)

6 82 108

Asean Economic Community (AEC) 2015 (Studi : Persiapan Pemerintah Indonesia Dalam Menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015 Pilar Fasilitas Perdagangan Khususnya Dalam Pembentukan Indonesia National Single Windows (INSW)

1 51 87

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

4 105 139

Supply Chain Manajemen dan Pemberdayaan UKM: Strategi Menghadapi Asean Economic Community 2015

0 0 7

DAN PENGARUHNYATERHADAP ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015

0 0 13

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 BAGI MASYARAKAT ASEAN E. Sejarah Terbentuknya ASEAN - Analisis Terhadap Asean Tourism Agreement (Ata) 2002 Dalam Hubungannya Terhadap Asean Economic Community 2015 Dan Pengaruhnya Terhadap Indones

0 0 46

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Terhadap Asean Tourism Agreement (Ata) 2002 Dalam Hubungannya Terhadap Asean Economic Community 2015 Dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia

0 0 21

Analisis Terhadap Asean Tourism Agreement (Ata) 2002 Dalam Hubungannya Terhadap Asean Economic Community 2015 Dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia

0 0 14