Dari berbagai jenis rasio diatas, rasio yang paling sering digunakan untuk mengukur stuktur modal adalah rasio laverage.
3. Debt to Asset Ratio DAR
Debt to Asset Ratio adalah rasio yang mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Karena semua hutang mengandung risiko maka
semakin besar persentasinya makin besar pula risiko yang ditanggung perusahaan dan semakin tinggi tinggi rasio ini berarti pula semakin besar jumlah modal pinjaman
yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan dibanding aktiva yang dimiliki Abdullah, 2001:51
4 . Debt to Equity Ratio DER
Debt to Equity Ratio DER menggambarkan perbandingan hutang dengan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya dan rasio yang
semakin rendah akan menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Peningkatan hutang ini akan mempengaruhi tingkat
pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham Sartono, 2001:66.
5. Longterm Debt to Equity Ratio LDER
Longterm Debt to Equity Ratio LDER merupakan perbandingan antara hutang jangka panjang terhadap modal perusahaan pemegang saham. Semakin
Universitas Sumatera Utara
rendah rasio akan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang.
Besarnya hutang yang terdapat dalam struktur modal perusahaan sangat penting untuk memahami perimbangan antara risiko dan laba yang didapat. Hutang
membawa risiko karena setiap hutang pada umumnya akan menimbulkan keterikatan yang tetap bagi perusahaan dalam bentuk kewajiban membayar bunga serta cicilan
kewajiban pokoknya secara periodik. Menurut Kuswadi 2004 perusahaan dengan kewajiban yang terlampau
banyak akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan tambahan dana dari luar. Bila kewajiban dapat dimanfaatkan dengan efektif dan bila laba yang didapat cukup untuk
menutupi atau membayar beban bunga secara periode, laba yang diberikan kepada pemegang saham dapat dijelaskan melalui leverage keuangan. Leverage keuangan
tercipta ketika laba bersih perusahaan meningkat akibat penggunaan pinjaman yang memberikan beban bunga.
6. Return on Equity ROE