Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dunia bisnis penuh dengan perubahan dan tantangan seperti perubahan lingkungan yang cepat, dimana lingkungan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan perusahaan, seperti selera konsumen yang berubah-ubah, keadaan ekonomi, politik, kemajuan teknologi, pesaing baik lokal maupun global, pemasok, serta kebijakan pemerintah. Untuk dapat terus bertahan ditengah semakin banyaknya pesaing dan perubahan dalam bisnis, maka perusahaan harus bersifat inovatif dan mampu untuk terus menerus menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang sedang terjadi dan yang akan terjadi, oleh sebab itu perusahaan haruslah mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada agar perusahaan tetap dapat bertahan dan berkembang. Salah satu hal yang dibutuhkan dalam memanfaatkan peluang-peluang yang dapat digunakan agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang adalah modal. Modal tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kegiatan operasional perusahaan maupun untuk ekspansi atau perluasan perkembangan perusahaan. Struktur modal yang ada di perusahaan terdiri dari modal sendiri ataupun modal pinjaman, tetapi pada umumnya perusahaan cenderung menggunakan modal sendiri dibandingkan dengan modal yang berasal dari pihak eksternal perusahaan, modal yang berasal dari pihak luar perusahaan hanyalah sebagai dana pelengkap bila dana internal perusahaan Universitas Sumatera Utara tidak mencukupi karena pinjaman ini akan menyebabkan perusahaan untuk membayar bunga dan pinjaman pokoknya. Struktur modal sangatlah penting dalam perusahaan karena perusahaan yang mampu mengelola sumber pendanaannya dengan baik baik dana sendiri atau dana dari luar perusahaan dan dapat mengambil keputusan pendanaan yang baik akan mengarah pada peningkatan kemakmuran pemilik modal. Oleh karena itu manajer yang bertugas mengambil keputusan pendanaan haruslah benar-benar mempertimbangkan dan memperhitungkan untuk mengambil keputusan menentukan sumber pinjaman dan besarnya pinjaman, pinjaman tersebut disesuaikan dengan kemampuan perusahaan karena hutang yang terlalu besar dapat memperbesar resiko tidak terbayarnya kewajiban pinjaman pokok dan bunga pinjaman, oleh karena itu modal pinjaman tersebut harus benar-benar dapat dipergunakan sebaik mungkin agar memberikan keuntungan secara optimal, memaksimalkan nilai perusahaan dan juga mampu meningkatkan keuntungan bagi pemilik perusahaan. Terdapat pertimbangan-pertimbangan tertentu dari perusahaan dalam mengatur perpaduan sumber modal mana yang akan dipakai, apabila suatu perusahaan tidak menyukai manajemen perusahaannya dikelola oleh banyak pemilik, maka keputusan modal kerja yang dipakai adalah dari hutang Astuti, 2002:138. Struktur modal yang optimum terjadi pada laverage keuangan tertentu, dimana struktur modal sering diproksikan melalui rasio leverage. Debt to Total Asset Ratio DAR, Debt to Equity Ratio DER, Longterm Debt to Equity Ratio LDER merupakan rasio leverage Martono dan Harjito, 2001:240. Universitas Sumatera Utara Debt to Total Asset Ratio DAR merupakan persentase harta asset yang dibiayai oleh hutang. Debt to Equity Ratio DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutangnya melalui modal sendiri. Longterm Debt to Equity Ratio LDER merupakan rasio yang mencerminkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap kewajiban jangka panjang. Kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan bagi pemiliknya dapat dilihat dari tingkat pengembalian modal sendiri yang ada didalam perusahaan atau Return on Equity ROE. ROE menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian investasi pemegang saham dan menekankan pada hasil pendapatan sehubungan dengan jumlah yang diinvestasikan. Pasar modal Indonesia merupakan salah satu lembaga yang memobilisasi dana masyarakat dengan menyediakan sarana atau tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli dana-dana jangka panjang yang disebut efek. Pasar modal dapat digunakan oleh perusahaan sebagai sumber untuk mendapatkan sumber pendanaan jangka panjang untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Perusahaan yang membutuhkan dana akan mencatatkan sahamnya di bursa atau menambah volume saham dengan menerbitkan saham baru. Pihak yang menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat melalui pasar modal disebut dengan emiten. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan oleh suatu Universitas Sumatera Utara lembaga yang disebut bursa efek. Bursa efek sebagai lembaga pendukung pasar modal telah ikut berperan dalam menunjang perkembangan-perkembangan yang ada dalam suatu negara. Melalui bursa efek, perusahaan dimungkinkan untuk mencari alternatif penghimpunan dana melalui perbankan. Perusahaan yang akan melakuka n ekspansi juga dapat memperoleh dana melalui perbankan. Properti dan Real Estate merupakan salah satu alternatif investasi yang diminati investor dimana investasi di sektor ini merupakan investasi jangka panjang dan properti merupakan aktiva multiguna yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai jaminan, oleh karena itu perusahaan properti dan real estate mempunyai struktur modal yang tinggi. Harga tanah yang cenderung naik dari tahun ke tahun yang dikarenakan jumlah tanah yang terbatas sedangkan permintaan akan semakin tinggi karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dan penentu harga bukanlah pasar tetapi orang pihak yang menguasai tanah tersebut menmbuat industri properti dan real estate ini semakin banyak disukai oleh investor ataupun kreditor. Sektor properti dan real estate merupakan sektor yang paling rentan dalam industri makro terhadap fluktuasi suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang pada akhirnya akan mempengaruhi pada pada daya beli masyarakat. Suku bunga bank yang cenderung menurun, serta meningkatnya konsumsi akan gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan perumahan menjadi pemicu bergairahnya sektor properti dan real estate. Kinerja keuangan beberapa perusahaan emiten sektor properti dan real estate berdasarkan laporan keuangan periode 2006-2008 dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Longterm Debt to Equity Ratio dan Return on Equity pada beberapa perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di BEI Periode 2006-2008 NAMA PERUSAHAAN TAHUN DAR DER LDER ROE PT. ALAM SUTERA REALTY TBK 2006 30.58 59.39 6.91 0.12 2007 24.71 43.22 1.19 2008 23.67 41.24 3,35 PT.BHUANATALA INDAH PERMAI TBK 2006 24.77 571.36 443.32 -327.11 2007 21.92 508.39 358.21 -44.80 2008 19.39 408.55 72.83 -422.36 PT. BUKIT DARMO PROPERTY TBK 2006 95.79 2856.83 2856.83 0.52 2007 3.42 3.93 3.93 0. 44 2008 -20.70 -19.01 -19.01 0. 44 PT. SENTUL CITY TBK 2006 3.96 4.81 4.81 0. 64 2007 3.40 3.81 3.81 2.15 2008 3.58 4.14 4.14 -0. 71 PT.BINTANG MITRA SEMESTA RAYA TBK 2006 -1.69 2007 1.38 2008 -5.18 PT. CITRA KEBUN RAYA AGRI TBK 2006 0.45 2007 0.18 0.22 0.22 1.02 Universitas Sumatera Utara 2008 0.34 0.36 0.09 1.19 PT. COWELL DEVELOPMENT TBK 2006 13.29 75.88 75.88 10.45 2007 15.84 31.71 31.71 6.50 2008 17.35 30.27 30.27 5.56 PT. CIPUTRA DEVELOPMENT TBK 2006 4.92 8.92 8.92 20.11 2007 2.96 5.86 5.86 4.43 2008 3.07 6.22 6.22 5.05 Sumber: www.idSaham.com Perusahaan tidak akan berhutang apabila hutang tersebut tidak meningkatkan keuntungan Martono, 2001:300. Tabel 1.1 memperlihatkan selama tahun 2006 hingga tahun 2008 kenaikan Debt to Asset Ratio DAR dan Debt to Equity Ratio DER dan Longterm Debt to Equity Ratio LDER tidak selalu diikuti dengan kenaikan ROE pada beberapa perusahaan di sektor property, hal ini juga bertentangan dengan pendapat Sartono 2001:124 yang menyatakan bahwa Debt to Asset Ratio DAR, Debt to Equity Ratio DER, Longterm Debt to Equity Ratio LDER semakin tinggi maka Return on Equity perusahaan tersebut juga akan semakin besar. 11 Oktober 2009, diolah Dengan demikian perlu dikaji fenomena ini lebih lanjut melalui penelitian mengenai “Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Sendiri” Studi Kasus pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Lanjutan…. Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Sendiri pada Industri Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012

0 64 93

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

8 63 108

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 82 82

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Economic Value Added Pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia

33 152 93

Pengaruh Struktur Modal terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Industri Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 74

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal serta Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 16

Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Sendiri pada Industri Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012

0 1 12

ANALISIS FAKTOR PENENTU STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 16

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PAJAK TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015-2016

0 2 27