48
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Semiotika Komunikasi Visual
Semiotika komunikasi mengkaji tanda dalam konteks komunikasi yang lebih luas, yang melibatkan pelbagai elemen komunikasi, seperti saluran
channel, sinyal signal, media, pesan, kode bahkan juga noise. „semiotika komunikasi‟ menekankan aspek „produksi tanda‟ sign production di dalam
pelbagai rantai komunikasi, saluran, dan media ketimbang „sistem tanda‟ sign
system. Didalam semiotika komunikasi, tanda ditempatkan dalam rantai komunikasi, sehingga mempunyai peran penting dalam penyampaian pesan.
Semiotika komunikasi visual diperlukan untuk mengkaji tanda verbal judul, subjudul, dan teks dan tanda visual ilustrasi, logo, tipografi dan tata
visual. Desain komunikasi visual dengan pendekatan teori semiotika. Diharapkan pisau analisis semiotika visual mampu menjadi salah satu pendekatan untuk
memperoleh makna yang terkandung dibalik tanda verbal dan tanda visual karya desain komunikasi visual Tinarbuko, 2010: 9.
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam pelbagai media
komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas gambar ilustrasi huruf dan tipografi, warna, teknik pengambilan gambar. Semua itu
dilakuakan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, danatau audio visual kepada target sasaran yang dituju.
1. Tipografi Tipografi dalam konteks komunikasi visual mencakup pemilihan bentuk
huruf; besar huruf; cara dan teknik penyusunan huruf menjadi kata atau kalimat yang sesuai dengan karakter pesan sosial atau komersial yang ingin disampaikan
Tinarbuko, 2010:25. Huruf dan tipografi dalam perkembangannya menjadi ujung tombak guna menyampaikan pesan verbal dan pesan visual kepada
seseorang, sekumpulan orang, bahkan masyarakat luas yang dijadikan tujuan akhir proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan atau terget
sasaran. Tipografi dalam hal ini adalah seni memilih dan menata huruf untuk
pelbagai kepentingan menyampaikan informasi berbentuk pesan sosial ataupun
Universitas Sumatera Utara
49
Universitas Sumatera Utara
komersial. Dewasa ini, perkembangan tipografi banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi digital.
Huruf yang telah disusun secara tipografis merupakan elemen dasar dalam membentuk sebuah tampilan desain komunikasi visual. Hal ini diyakini dapat
memberikan inspirasi untuk membuat suatu komposisi yang menarik. sedangkan bentuk-bentuk tipografi itu sendiri dapat dipergunakan secara terpisah atau dapat
pula dikomposisikan dengan materi lain seperti ilustrasi hand drawing ataupun image.
Dalam perkembanganya, ada lebih dari seribu macam huruf Romawi atau Latin yang telah diakui oleh masyarakat dunia. Tetapi huruf tersebut sejatinya
merupakan hasil perkawinan silang lima jenis huruf berikut ini : 1 Huruf Romein. Garis hurufnya memperlihatkan perbedaan antara tebal-
tipis dan mempunyai kaki atau kait yang lancip pada setiap batang hurufnya.
2 Huruf egyptian. Garis hurufnya memiliki ukuran yang sama tebal pada setiap sisinya. Kaki atau kaitnya berbentuk lurus atau kaku.
3 Huruf Sans Serif. Garis hurufnya sama tebal dan tidak mempunyai kaki atau kait.
4 Huruf miscellaneous. Jenis huruf ini lebih mementingkan nilai hiasnya daripada nilai komunikasinya. Bentuknya senantiasa mengedepankan
aspek dekoratif dan ornamental. 5 Huruf Script. Jenis huruf ini menyerupai tulisan tangan dan bersifat
spontan. Sementara itu, Danton Sihombing 2001: 96 mengelompokkan keluarga
huruf berdasarkan latar belakang sejarahnya : 1 Old Style, jenis huruf ini meliputi : Bembo, Caslon, Galliard,
Garamond. 2 Transitional, jenis huruf ini meliputi : baskerville, Perpetua, Times New
Roman. 3 Modern, jenis huruf ini meliputi : Bodoni
4 Egyptian atau Slab Serif, jenis huruf ini meliputi : Bookman, Serifa.
Universitas Sumatera Utara
50
Universitas Sumatera Utara
5 Sans Serif, jenis huruf ini meliputi : Franklin Gothic, Futura, Gill Sans, Optima.
Huruf-huruf tertentu dalam melakukan aktivitas perancangan. Ia harus menjadikan rangkaian huruf kata atau kalimat tidak sekedar bisa di baca dan
dimengerti maknanya. Tetapi lebih dari itu, seorang desainer komunikasi visual harus piawai menampilkan tipografi yang enak di pandang mata dan lebih
melancarkan pembaca dalam memahami media komunikasi visual. Dengan demikian, keberadaan tipografi dalam rancangan karya desain komunikasi visual
sangat penting. Sebab, perencanaan dan pemilihan tipografi yang tepat, baik ukuran, warna, maupun bentuk, diyakini mampu menguatkan isi pesan verbal
desain komunikasi visual tersebut. Dalam social communication seperti dikutip Bebe Indah Maryam, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya ketersampaian sebuah pesan verbal yang terkandung dalam karya desain komunikasi visual, diantaranya:
pertama, latar belakang, yakni warna dasar dan tekstur yang digunakan. Teks menjadi unsur utama dari sebuahpesan verbal akan terlihat jelas manakala
keberadaan warna huruf dan latarnya cukup kontras Kedua, besar huruf yang digunakan. Ukuran standar teks adalah antara 6
sampai 10 point, tergantung luas ruangan yang tersedia dan banyak sedikitnya teks yang akan ditampilkan, juga menyesuaikan keluarga huruf yang ingin
ditampilkan. Selain itu, Danton Sihombing 2001:28 mengingatkan, keluarga huruf terdiri dari kembangan yang berakar dari struktur bentuk dasar regular
sebuah alfabet dan setiap perubahan huruf masih memiliki kesinambungan bentuk. Perbedaan tampilan yang pokok dalam keluarga huruf dibagi menjadi tiga
bentuk pengembangan : 1kelompok berat terdiri atas light, regular, dan bold. 2 Kelompok proporsi condesed, regular, dan extended. 3 kelompok kemiringan
yaitu italic.Ketiga, spasi antarhuruf, kata, maupun jarak antar baris kalimat. Keempat, faktor-faktor subjektif seperti jarak baca maupun kualitas penerangan
ketika membaca. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka ketika desainer komunikasi visual
mahir mengusai tipografi yang dipergunakan untuk menyampaikan informasi yang bersifat sosial ataupun komersial, maka sejatinya sang desainer tersebut
Universitas Sumatera Utara
51
Universitas Sumatera Utara
mampu memposisikan dirinya sebagai kurir komunikasi visual yang bertanggung jawab kepada masyarakat luas yang dijadikan target .
2. Komposisi Warna Warna memegang peranan penting dalam sebuah iklan, yakni untuk
mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan iklan tersebut. Warna juga mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas menurut pakar Psikologi, J.
Linschoeten dan Mansyur dalam Kasali, 1995 : 87 warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan,
memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita terhadap berbagai benda.
Bagi yang ingin mendesain sebuah gambar visual periklanan tidak terlepas dari artistik, desain, warna serta tema dari gambar yang ingin di buat. Dibawah ini
dipaparkan potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang, yang akan dideskripsikan sebagaimana yang diungkapkan Barker
1954 dalam Mulyana : 1. Merah,
Melambangkan kesan energi, kekuatan, hasrat, erotisme, keberanian, simbol dari api, pencapaian tujuan, darah, resiko, ketenaran, cinta, perjuangan,
perhatian, perang, bahaya, kecepatan, panas, kekerasan. Warna ini dapat menyampaikan kecenderungan untuk menampilkan gambar dan teks secara lebih
besar dan dekat. warna merah dapat mengganggu apabila digunakan pada ukuran yang besar. Merah cocok untuk tema yang menunjukkan keberanian seseorang.
energi misal mobil, kendaraan bermotor, olahraga dan permainan. 2. Putih.
Menunjukkan kedamaian, Permohonan maaf, pencapaian diri, spiritualitas, kedewaan,
keperawanan atau
kesucian, kesederhanaan,
kesempurnaan, kebersihan, cahaya, takbersalah, keamanan, persatuan. Warna putih sangat bagus
untuk menampilkan atau menekankan warna lain serta memberi kesan kesederhanaan dan kebersihan.
3. Hitam. Melambangkan perlindungan, pengusiran, sesuatu yang negatif, mengikat,
kekuatan, formalitas, misteri, kekayaan, ketakutan, kejahatan, ketidak bahagiaan,
Universitas Sumatera Utara
52
Universitas Sumatera Utara
perasaan yang dalam, kesedihan, kemarahan, sesuatu yang melanggar underground, modern music, harga diri, anti kemapanan. Sangat tepat untuk
menambahkan kesan misteri. latar belakang warna hitam dapat menampilkan perspektif dan kedalaman. Sangat bagus untuk menampilkan karya seni atau
fotografi karena membantu penekanan pada warna-warna lain. 4. Biru.
Memberikan kesan Komunikasi, Peruntungan yang baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi spiritual, tenang, kelembutan, dinamis, air, laut,
kreativitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari adlam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan,
ide, berbagi, idealisme, persahabatan dan harmoni, kasih sayang. Warna ini memberi kesan tenang dan menekankan keinginan. Biru tidak meminta matauntuk
memperhatikan. Obyek dan gambar biru pada dasarnya dapat menciptakan perasaan yang dingin dan tenang. Warna Biru juga dapat menampilkan kekuatan
teknologi, kebersihan, udara, air dan kedalaman laut. Selain itu, jika digabungkan dengan warna merah dan kuning dapat memberikan kesan kepercayaan dan
kesehatan. 5. Hijau
Menunjukkan warna bumi, penyembuhan fisik, kelimpahan, keajaiban, tanaman dan pohon, kesuburan, pertumbuhan, muda, kesuksesan materi,
pembaharuan, daya tahan, keseimbangan, ketergantungan dan persahabatan. Dapat digunakan untuk relaksasi, menetralisir mata, memenangkan pikiran,
merangsang kreatifitas. 6. Kuning
Merujuk pada matahari, ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan, loyalitas, tekanan mental, persepsi,
pemahaman, kebijaksanaan, penghianatan, kecemburuan, penipuan, kelemahan, penakut, aksi, idealisme, optimisme, imajinasi, harapan, musim panas, filosofi,
ketidakpastian,resah dan curiga. Warna kuning merangsang aktivitas mental dan menarik perhatian, Sangat efektif digunakan pada blogsite yang menekankan pada
perasaan bahagia dan kekanakan.
Universitas Sumatera Utara
53
Universitas Sumatera Utara
7. Merah Muda Warna Merah Muda menunjukkan simbol kasih sayang dan cinta,
persahabatan, feminin, kepercayaan, niat baik, pengobatan emosi, damai, perasaan yang halus, perasaan yang manis dan indah.
8. Ungu Menunjukkan
pengaruh, pandangan
ketiga, kekuatan
spiritual, pengetahuan yang tersembunyi, aspirasi yang tinggi, kebangsawanan, upacara,
misteri, pencerahan, telepati, empati, arogan, intuisi, kepercayaan yang dalam, ambisi, magic atau keajaiban, harga diri.
1. Orange Menunjukkan kehangatan, antusiasme, persahabatan, pencapaian bisnis,
karier, kesuksesan, kesehatan pikiran, keadilan, daya tahan, kegembiraan, gerak cepat, sesuatu yang tumbuh, ketertarikan, independensi. Pada Blog dapat
meningkatkan aktifitas mental. Disamping itu warna Orange memberi kesan yang kuat pada elemen yang dianggap penting.
10. Coklat Menunjukkan Persahabatan, kejadian yang khusus, bumi, pemikiran yang
materialis, reliabilitas, kedamaian, produktivitas, praktis, kerja keras. Warna coklat sangat tidak menarik apabila digunakan tanpa tambahan gambar dan
ornamen tertentu, coklat harus didukung ornament lain agar menarik. 11. Abu-Abu
Mencerminkan keamanan, kepandaian, tenang dan serius, kesederhanaan, kedewasaaan, konservatif, praktis, kesedihan, bosan, profesional, kualitas, diam,
tenang. 12. Emas
Mencerminkan prestis kedudukan, kesehatan, keamanan, kegembiraan, kebijakan, arti, tujuan, pencarian kedalam hati, kekuatan mistis, ilmu
pengetahuan, perasaan kagum, konsentrasi. 13. Teknik Pengambilan Gambar
Dalam analisis visual gambar menjadi suatu elemen terpenting yang menjadikannya bermakna, Ada dua aspek yang difokuskan dalam menganalisis
iklan yakni aspek visual yang berupa ekspresi para tokoh, cara pengambilan
Universitas Sumatera Utara
54
Universitas Sumatera Utara
gambar dan setting. Kedua aspek audio yang berupa narasi, gaya bahasa dan pilihan kata yang ada pada iklan. Konsep pengambilan gambar, teknik editing dan
pergerakan kamera yang dijelaskan oleh Asa Berger. Cara pengambilan gambar dalam penelitian ini dapat berfungsi sebagai penanda. Gambar menjadi elemen
terpenting untuk membentuk suatu tayangan berdurasi. Teknik pengambilan suatu gambar akan menentukan kualitas gambar yang dihasilkan apakah memenuhi
kriteria menjadi gambar yang layak. Teknik pengambilan suatu gambar memiliki kode-kode
yang memiliki
makna tersendiri.
Kode-kode tersebut
menginformasikan hampir seluruh aspek tentang keberadaan kita dan menyediakan konsep yang bermanfaat bagi analisis seni populer dan media.
Beberapa elemen gambar dapat ditemui dalam kode, terutama yang berhubungan dengan bahasa gambar yang bisa dilihat sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
55
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 Teknik Dalam Pengambilan Gambar
PENANDA SIGNIFIER MENANDAKAN SIGNIFIED
PENGAMBILAN GAMBAR
Extreme Long Shot Kesan luas dan keluarbiasaan
Full Shot Hubungan sosial
Big Close Up Emosi, dramatik, moment penting
Close Up Intim atau dekat
Medium Shot Hubungan personal dengan subjek
Long Shot Konteks Perbedaan dengan publik
SUDUT PANDANG Angle Pengambilan Gambar:
High Dominasi, Kekuasaan dan otoritas
Eye-Level Kesejajaran, keamanan dan sederajat
Low Didominasi, dikuasai dan kurang otoritas
TIPE LENSA
Wide Angle Dramatis
Normal Normalitas dan keseharian
Telephoto Tidak personal, Voyeuristik
FOKUS
Selective focus Meminta perhatian tertuju pada satu objek
Soft Focus Romantis serta nostalgia
Deep Focus Semua unsur adalah penting melihat secara
keseluruhan objek
PENCAHAYAAN
High Key Riang dan cerah
Low Key Surm dan muram
High Contrast Dramatikan dan teatrikal
Low Contrast Realistik serta terkesan seperti documenter
PEWARNAAN
Warm kuning, orange, merah, abu-abu Riang dan Cerah
Cool biru dan hijau Pesimisme, tidak ada harapan
Black and White Hitam dan Putih Realisme, aktualisme, harapan
Universitas Sumatera Utara
56
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Selby, Keith, dan Codery, Ron, How to Study Television, London, Mc Millisan. 1995 dlam Muhammad Reza, 2011, Representasi Citra Budaya dalam Iklan
2.5 Komunikasi Antar Budaya