Uji multikolinearitas Uji Hetroskedastisitas Uji Autokorelasi

3.5.2 Uji asumsi klasik

Penggunaan model analisi regresi dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak ada pelanggaran terhadap asumsi klasik. Asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain:

1. Uji multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan yang menggambarkan adanya hubungan liniear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel independen dari model yang diteliti. Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antara variabel dependen Gujarati, 2001. Gejala ada tidaknya multikolinearitas ini dapat dideteksi dengan menggunakan nilai variance inflation factor VIF. Nilai VIF yang semakin kecil 1 atau mendekati 1 menunjukkan semakin rendahnya miltikolinearitas yang terjadi.

2. Uji Hetroskedastisitas

Uji hetroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka dikatakan ada homoskedastisitas. Apabila varian tidak sama, disebut hetroskedastisitas. Dalam penelitian ini penguji hetrokedastisitas dilakukan dengan menggunakan bentuk chart. Kriteria terjadi homokedastisitas atau tidak Santoso, 2001, yaitu: a. Jika ada pola tertentu, titik-titik yang membentuk suatu pola bergelombang, melebar, menyempit maka telah terjadi homokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas. Serta titik- titik menyebar dari atas dan bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi homokedastisitas.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi yang terjadi antara anggota-anggota dari pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu seperti pada data rentan waktu atau time series. Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Waston, yakni pengujian terhadap residu [e] dari satu regresi linier Alhusin, 2002. Hipotesis yang digunakan adalah: H H : tidak ada autokorelasi a Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: : ada autokorelasi DwD1 : tolak H DwD1 : tolak H ada aotokorelasi positif D1DwDu, 4-D1Dw4-D1 : pengujian tidak ada kesimpulan ada autokorelasi negative DuDw4-Du : terima H tidak ada auotokorelasi 3.5.3 Pengujian hipotesis 3.5.3.1 Analisis Regresi Berganda