Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

f. Risiko likuiditas liquidity risk merupakan bagian keragaman pendapatan karena adanya potongan harga dan perubahan komisi. g. Risiko dapat ditarik kembali callability risk adalah risiko yang terjadi karena surat berharga yang beredar ditarik kembali oleh pihak emiten dengan maksud untuk memperkuat penjualan. h. Risiko dapat diubah convertibility risk adalah risiko yang timbul karena suatu jenis sekuritas dapat ditukar menjadi sekuritas yang lain. i. Risiko politik. Risiko ini timbul karena adanya kebijakan pemerintah seperti kebijakan monoter, fiskal, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi variabilitas pendapatan investasi. Bentuk risiko yang dimaksud dalam penelitian ini adalah risiko sistematik systematic risk karena banyak kondisi yang memungkinkan harga saham menurun secara drastis yang berpengaruh dalam keputusan operasi dan pembiayaan perusahaan. Dengan pertimbangan risiko sistematis pasti akan dihadapi oleh investor dalam investasi saham, maka dapat ditentukan tingkat pengembalian yang akan diterima oleh para investor. Setiap investasi pasti memiliki risiko walaupun sebaik apapun analisis para analis sekuritas dan selengkap apapun informasi yang didapat dari sumber apapun strategi portofolio yang dijalankan.

2.6 Penelitian Terdahulu

Chusayyidin 2001 melakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi perubahan risiko investasi saham properti di Bursa Efek Surabaya. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor makro yang terdiri dari tingkat suku bunga dan tingkat inflasi, dan faktor mikro adalah struktur modal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel suku bunga,tingkat inflasi dan struktur modal mempengaruhi perubahan yang terjadi pada risiko investasi saham-saham properti yang listed di Bursa Efek Surabaya. Penelitian lain pernah dilakukan oleh Sinaga dalam Rahma, 2002 yang menyatakan bahwa risiko investasi pada saham dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat makro dan mikro meliputi tingkat bunga, nilai tukar valuta asing, tingkat inflasi, struktur modal, ukuran perusahaan dan tingkat likuiditas. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel tingkat inflasi, nilai tukar valuta asing, ukuran perusahaan, struktur modal dan tingkat likuiditas mempunyai pengaruh terhadap risiko investasi, sedangkan variabel tingkat bunga tidak mempunyai pengaruh terhadap investasi saham. Rahma 2002 meneliti tentang risiko investasi pada saham properti yang dipengaruhi oleh faktor makro dan faktor mikro yang meliputi tingkat bunga, tingkat inflasi, nilai tukar valuta asing, struktur modal dan tingkat likuiditas. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat suku bunga, tingkat inflasi, nilai tukar valuta asing, struktur modal dan tingkat likuiditas secara bersama-sama mempunyai pengaruh bermakna terhadap risiko investasi pada saham properti di Bursa Efek Jakarta. Amin 2002, menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap risiko investasi saham properti di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa delapan dari sembilan faktor fundamental yang diteliti berpengaruh terhadap risiko investasi saham property. Faktor-faktor tersebut adalah current ratio, quick ratio, debt to total asset ratio, debt to equity ratio, total sale to total asset, gross profit margin, return to asset, dan earning pershare . Sedangkan faktor yang tidak signifikan adalah total aset. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko sistematis pernah dilakukan di Bursa Efek Jakarta. Salah satunya oleh Setiawan 2003 yang menganalisisi beberapa faktor, yaitu faktor ekonomi, ratio financial dan firm’s size . Faktor ekonomi makro yang digunakan adalah variabel tingkat bunga, tingkat pendapatan daerah, tingkat inflasi. Rasio yang digunakan adalah liquidity ratio, leverage ratios, activity ratios, profitability ratios, dan capital market ratios . Melalui analisis regresi linier berganda diperoleh bahwa faktor ekonomi pengaruhnya tidak signifikan terhadap risiko sistematis, dilain pihak faktor ratio financial dan firm’s size total aset mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap risiko yang sistematis. Kerangka konseptua

2.7 Perumusan Hipotesis