Definisi Sejarah Konsep RED Proportion

Penelitian yang dilakukan oleh Preston adalah mengukur 58 gambar model stone rahang atas dan bawah yang dihasilkan oleh komputer dan 52 model stone asli dengan program pengukur gambar dan kaliper khusus yang telah dimodifikasi, lalu frekuensi yang memenuhi konsep golden proportion dievaluasi dengan membuat rentang 0,61-0,63 pada rasio lebar insisivus lateralis rahang atas terhadap insisivus sentralis, dan kaninus trahang atas terhadap insisivus lateralis. 1,14 Hasil dari penelitiannya adalah : 14 1. Golden proportion 1,618 : 1 tidak ditemukan memiliki hubungan antara lebar insisivus sentralis rahang atas dengan insisivus lateralis rahang bawah. 2. Golden proportion ditemukan memiliki hubungan antara lebar insisivus sentralis rahang atas dengan insisivus sentralis rahang bawah hanya sebesar 25 dari materi yang disurvei. 3. Golden proportion ditemukan memiliki hubungan antara lebar insisivus sentralis rahang atas dengan insisivus lateralis hanya pada 10 dari 58 gambar 17. 4. Golden proportion tidak ditemukan pada lebar insisivus lateralis rahang atas dengan kaninus.

2.2.3 Penggunaan

Konsep Preston’s Proportion digunakan untuk menentukan proporsi lebar gigi anterior rahang atas. Sebuah turunan rumus matematis dapat digunakan untuk menghitung lebar insisivus sentralis, dengan mengukur jarak interkaninus dari arah depan dihitung terlebih dahulu. Rumusnya adalah sebagai berikut: 6 Preston Central Insisor Width CIW =

2.3 Konsep RED Proportion

2.3.1 Definisi

Reccuring Esthetic Dental RED proportion menyatakan bahwa proporsi dari lebar gigi anterior rahang atas saat dipandang dari depan harus bernilai konstan, Universitas Sumatera Utara seiring ke arah distal dari midline, dimana rasio hasil perbandingan lebar pandangan frontal gigi insisivus lateralis dengan insisivus sentralis rahang atas akan sama dengan rasio hasil perbandingan lebar pandangan frontal gigi kaninus dengan insisivus lateralis rahang atas. 6,13 Konsep ini didasari oleh pertimbangan adanya perbedaan tinggi gigi-geligi anterior rahang atas setiap individu yang tidak pernah dipertimbangkan oleh konsep-konsep proporsi sebelumnya, 5 dan pernyataan Lombardi yang mengusulkan adanya rasio berulang repeated ratio continuous proportion pada lebar insisivus sentralis dan lateralis rahang atas. 12 Ward juga menyatakan bahwa RED proportion lebih konsisten dalam penggunaannya dibandingkan dengan golden proportion pada saat mengevaluasi estetika pada lengkung rahang. 12,16

2.3.2 Sejarah

Sebuah konsep desain senyuman yang proporsional telah diusulkan oleh Ward2000, dimana faktor variabilitas individual dan faktor proporsi gigi, wajah, dan tubuh diperhitungkan. Desain senyuman ini menggunakan prinsip linear coefficient progression, dimana lebar setiap gigi saat dipandang dari arah depan akan berkurang dengan proporsi yang sama. Rosentiel dkk meneliti adanya hubungan antara tinggi gigi-geligi anterior rahang atas dengan RED proportion yang disesuaikan. Sebagian besar dokter gigi memilih penggunaan 80 RED proportion pada senyuman dengan gigi yang sangat pendek, 70 RED proportion pada senyuman dengan gigi dengan panjang normal Gambar 14, dan 62 RED proportion golden proportion saat melihat senyuman dengan gigi yang sangat tinggi. Golden proportion memiliki definisi yang sama dengan 62 RED proportion karena proporsi antar lebar gigi berkurang dengan proporsi yang sama, yaitu 62 kearah distal 6 , dan menjadikannya salah satu bagian dari RED proportion yang digunakan untuk merancang senyum pada subjek dengan gigi rahang atas yang tinggi. 5,6 Universitas Sumatera Utara Gambar 14. Konsep RED Proportion. A.Konsep 70 RED Proportion. B. Perbandingan konsep 70 RED proportion dengan konsep Golden proportion. 6

2.3.3 Penggunaan

Dokumen yang terkait

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas dengan Konsep Golden Proportion dan Konsep Recurring Esthetic Dental (RED) Proportion pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2010-2013

12 114 122

Hubungan Antara Proporsi Wajah Eksternal Dan Gigi Insisivus Sentralis Rahang Atas Dengan Konsep Golden Proportion Pada Mahasiswa Malaysia FKG USU Angkatan 2008 – 2011

3 95 108

Proporsi Lebar Gigi Insisivus Sentralis Dan Lateralis Rahang Atas Dan Hubungannya Dengan Konsep Golden Proportion Pada Mahasiswa Fkg-Usu Tahun Angkatan 2006-2008

1 49 70

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 16

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 2

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

1 2 7

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 23

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 4

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 6

PERBEDAAN LEBAR GIGI ANTERIOR RAHANG ATAS DENGAN KONSEP GOLDEN PROPORTION PADA MAHASISWA FKG UNIVERSITAS ANDALAS SUKU MINANG

0 0 10