Proses Produksi Siaran Spirit in the Morning
melakukan rapat sekali dalam sepekan setiap hari Sabtu untuk membahas secara umum topik-topik apa saja yang akan di bahas dan informasi apa
saja yang ingin disampaikan selama lima hari dalam sepekan yang dilakukan Tim Spirit in the Morning yang terdiri dari Produser, seorang
Programme Director dua orang penyiar dan seorang pemutar lagu atau Mixman.
Pada rapat itu baik Produser, Program director, dan penyiar yaitu Daniel Sipayung dan Angel Budiman masing-masing memberikan ide dan
masukan topik apa yang layak untuk dibicarakan dalam Spirit in The
Morning. Produserlah yang menjadi pemimpin rapat, Setiap usulan yang
masuk akan dibahas bersama dalam rapat namun keputusan topik apa yang akan disiarkan mutlak ada ditangan produser. Namun topik yang sudah
dirapatkan tidak bersifat baku, sewaktu-waktu dapat berubah khususnya pada segmen tiga dan empat yang berkaitan dengan sosial, politik,
ekonomi dan budaya. Setiap topik dan informasi yang disampaikan harus memenuhi
kriteria dasar yaitu aktual, akurat, faktual, menarik atau penting, benar, lengkap-utuh, jelas-jernih, jujur-adil, berimbang, relevan, bermanfaat,
etis.
1
Selanjutnya membuat rundown atau skrip siaran secara sederhana yang di dalamnya terdapat empat topik yang dibagi menjadi empat
1
A.S. Haris Sumandiria, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006 h. 32.
segmen, hal apa saja yang akan dibicarakan saat on air, informasi apa saja yang akan disampaikan kepada pendengar.
Adapun sumbernya berasal dari observasi tim Spirit in the Morning terhadap lingkungan yang terjadi di sekitarnya, ini berkaitan dengan topik-
topik ringan seperti kebiasaan akademia saat bangun tidur, olahraga pagi, dan hal-hal ringan lainnya. Ini ada di segmen dua yaitu pada jam tujuh
sampai jam delapan pagi. Sementara topik untuk segmen tiga dan empat sumbernya diambil melalui media masa baik cetak maupun elektronik,
seperti koran dan majalah. Adapun dari internet berasal dari detik.com, vivanews.com, dan situs-situs lainnya yang telah teruji beritanya secara
akurat. Beritanya seputar politik, sosial, ekonomi dan budaya yang sedang aktual. Pendengar juga dilibatkan untuk menjadi narasumber melalui
telepon dengan memberikan informasi jalan atau lalu lintas seperti kemacetan yang terjadi di Bundaran HI atau Jalan Jendral Sudirman lancar
dan informasi cuaca seperti hujan deras meliputi kawasan Jabodetabek, atau daerah parung sedang berawan.
Kemusian, seorang Mixman memilih lagu apa saja yang akan diputar untuk di masukan ke dalam playlish. Persiapan teknis di studio pun
dilakukan seperti Mixer yaitu alat pengatur, pengolah dan perekam suara yang juga dipersiapkan oleh seorang mixman untuk menjadikan suara yang
kurang bagus, trebel, dan noise, akan disempurnakan melalui alat tersebut, menyiapkan Mikrofon, headphone dan juga persiapan kabel saluran
telepon agar proses interaktif berjalan lancar. Beberapa menit sebelum on air atau produksi Tim Spirit in the Moning mendiskusikan terlebih dahulu
segala yang telah telah direncanakan dalam rapat mingguan tadi baik secara tertulis maupun tidak agar perencanaan lebih matang. Semua
tahapan tadi harus melalui persetujuan Produser secara tertulis maupun lisan karena tugas produser adalah mengambil semua keputusan penting
yang berhubungan dengan kegiatan produksi. Hasil rapat mingguan tadi yang kemudian menjadi acuan untuk membuat rundown.
Tabel 4.1
Contoh Rundown Spirit in the Morning
2
Kegiatan Keterangan
Sigtune musik pembuka Opening
Salam pembuka dari presenter sigtune under, menjelaskan sepintas program
spirit in the morning. Informasi
Menyampaikan informasi
yang berhubungan dengan sponsor kartu
perdana IM3 Pemutaran Lagu
Topik ke 1 Olahraga Pagi Menjelaskan
tentang topik
dan mengundang pendengar melalui SMS
ataupun telepon
2
Data yang diolah pada tanggal 20 Mei 2010.
Pemutaran Lagu Membicarakan tentang topik
dan mengajukan pertanyaan serta
mengajak akademia
untuk request lagu Penyiar memaparkan topik dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan dan membuka line telephone
Pemutaran Lagu Menbaca
SMS dan
menyampaikan berita yang aktual
Berita seputar
Hari Kebangkitan
Nasional
Iklan Pemutaran Lagu
Penjelasan Narasumber Informasi dari narasumber mengenai
pentingnya olahraga
pagi bagi
kesehatan Topik ke 2 Hari Kebangkitan
Nasional ke 102 Penyiar memaparkan topik dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan dan membuka line telephone
Menerima Telepon Penyiar
memberikan kesempatan
kepada penelepon
untuk menyampaikan opininya tentang topik
yang dibahas Narasumber Andi
Malarangeng Memberikan
informasi kegiatan
pemerintah seputar Hari Kebangkitan Nasional
Narasumber Pengamat Sosial Irfan Gani
Memberikan informasi seputar Hari Kebangkitan Nasional dilihat dari
sudut pandang sosial
Lima belas menit sebelum on air seluruh tim Spirit in the Morning berkumpul hanya untuk memastikan bahwa proses produksi benar- benar
telah siap untuk dilaksanakan. 2. Produksi Siaran Spirit in the Morning
Memproduksi sebuah acara harus dipersiapkan secara matang. Bila ada kesalahan sedikit saja baik teknis maupun non teknis dapat
menghasilkan produk siaran yang kurang baik sehingga dapat mengurangi kualitas siaran dan hasilnya tidak maksimal. Pada tahap ini segala ide
yang telah dituangkan ke dalam kertas maupun pikiran pada tahap praproduksi diubah menjadi bentuk konkret.
Pada tahap ini ada dua orang penyiar yaitu Daniel Sipayung dan Angel Budiman yang memandu jalannya acara selama empat jam kedepan.
Penyiar membuka acara kemudian pada segmen pertama ini, jam enam sampai jam tujuh didisi dengan Request lagu, Presenter membuka line
telephone dan SMS bagi pendengarnya untuk meminta lagu yang
diinginkan, berkirim salam ataupun bagi Akademia sebutan untuk pendengar Radio MS Tri yang ingin memberikan informasi jalan dan lalu
lintas di pagi hari, seperti arah puncak macet total serta informasi cuaca seperti pagi ini hujan deras meliputi wilayah Jabodetabek. Informasi ini
disampaikan langsung oleh Akademia melalui SMS yang selanjutnya akan dibacakan penyiar untuk diinformasikan kepada seluruh Akademia yang
mendengarkan. Pada saat Produksi, Produser Lisa Mandela menjadi Pengarah Acara atau Programme Director, merangkap menjadi Call
Taker yang bertugas mengangkat dan menyeleksi telepon yang masuk. Pada segmen kedua, yaitu jam tujuh sampai jam delapan, topik –
topik ringan. Presenter Membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan topik. Misalnya topiknya Olahraga pagi, penyiar memberitahukan kepada
Akademia topik hari ini adalah olahraga pagi, selanjutnya penyiar mangajukan pertanyaan kepada Akademia hal-hal yang terkait dengan
topik itu seperti olahraga ringan apa yang dilakukan akademia dipagi hari? Atau seberapa pentingkah olahraga di pagi hari? Akademia dapat
memberikan jawaban ataupun komentar melalui telepon atau SMS. Kemudian setelah mendengarkan tanggapan academia pihak MS Tri dalam
hal ini Call Taker akan menghubungi narasumber seperti pakar kesehatan yang selanjutkan disambungkan ke penyiar untuk memberti penjelasan
mengenai pentingnya olahraga di pagi hari. Sementara request lagu berjalan bersamaan.
Segmen ketiga pada jam delapan sampai jam sembilan dibuka topik baru yaitu seputar topik –topik aktual yang sedang menjadi incaran
media cetak dan elektronik dari bidang politik, hukum, sosial, ekonomi dan budaya. Penyiar membuka segmen ini di awali dengan membaca
sebuah headline salah satu surat kabar misalnya beritanya adalah mengenai kegiatan pemerintah dalam memperingati Hari kebangkitan
Nasional ke 102 kemudian sesama penyiar saling mengomentari pemberitaan dalam headline tersebut dan mengundang Akademia untuk
berkomentar menurut pandangan masing-masing melalui telepon maupun SMS, tugas Call Taker pada segmen ini adalah menyeleksi penelepon
yang masuk. Penelepon yang komentarnya berkualitas akan disambungkan ke penyiar untuk diudarakan agar didengar Akademia diseluruh
Indonesia. Narasumber yang berkompeten pun dihubungi Call Taker untuk memberikan komentar, informasi atau memberikan konfirmasi dari
pemberitaan yang ada. Narasumber yang dihubungi adalah Mentri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng untuk memberikan informasi
kegiatan pemerintah seputar Hari Kebangkitan Nasional dan Pengamat Sosial Irfan Gani yang memberiakan informasi seputar Hari Kebangkitan
Nasional dilihat dari sudut pandang social. Narasumber lebih dari satu ini ditujukan untuk menghasilkan berita yang berimbang dan akurat yang
dapat dipandang dari berbagai sisi. Setelah mendapat informasi dari narasumber, maka topik ini ditutup untuk beralih ke segmen berikutnya.
Segmen terakhir yaitu jam sembilan sampai jam sepuluh. Topik yang dibahas berkaitan dengan informasi-informasi yang aktual yang
sedang dibicarakan khalayak, namun lebih ringan dari segmen ketiga. Contohnya isu global warming. Penyiar mulai membuka dengan membaca
potongn artikel atau berita baik dari media cetak maupun elektronik dengan menyebutkan sumber yang terkait misalnya artikel yang diambil
dari Media Indonesia. Selanjutnya melakukan hal yang sama seperti pada segmen kedua dan ketiga.
Lisa Mandela selaku pengarah acara atau programme director bertugas memantau jalannya acara selama on air produser juga selalu
melakukan instruksi-instruksi pada penyiar agar tidak ada kesalahan saat penyiaran dan mengingatkan pada penyiar mengenai durasi dan pergantian
segmen kepada penyiar melalui Head Phone atau tulisan di secarik kertas. Namun yang sering terjadi adalah melalui secarik kertas.
3
Biaya produksi merupakan hal yang penting di sini produser memikirkan sejauh mana biaya produksi itu memperoleh dukungan
finansial dari pusat produksi dalam hal ini stasiun radio 104.2 MS Tri FM. Dalam managemen produksi, biaya-biaya yang dikeluarkan saat
mempersiapkan produksi di sebut biaya above- the-line, sedangkan biaya yang dikeluarkan saat pelaksanaan produksi sampai dengan pascaproduksi
di sebut below- the-line.
4
Sementara itu sarana-sarana atau media yang digunakan saat produksi adalah run down yang merupakan panduan penyiar saat on air,
komputer, tape recorder, peralatan tulis, serta peralatan yang ada di studio seperti mixer terdiri dari 90 trak atau di sebut BE Air Track 90. Banyaknya
trak memungkinkan banyaknya suara yang bisa digabung bersamaan.
3
Wawancara pribadi dengan Angel Budiman, Jakarta, 16 April 2010.
4
RM Soenarto, Programa televisi dari penyusunan sampai Pengaruh Siaran, FFTV-IKJ Press, 2007.
Selanjutnya adalah mikrofon merupakan alat untuk mengubah gelombang bunyi atau suara menjadi gelombang listrik, kemudian menyiarkannya
melalui pengeras suara speaker atau alat perekam. Peralatan di studio lainnya adalah headphone merupakan alat dengar yang berfungsi sebagai
guide bagi penyiar untuk memperoleh instruksi pengarah acara atau programme director. Headphone juga berfungsi untuk memonitor kekutan
volume suara penyiar Semua peralatan tadi dioperasikan selama berjalannya proses produksi selama empat jam dari pukul enam pagi
hingga pukul sepuluh pagi. Saat produksi, produser juga merangkap call taker karena
produserlah yang memahami betul tentang masalah yang dibahas, sehingga dengan mudah menyeleksi telepon yang masuk saat interaktif.
5
Ia dibantu oleh alat komputer, yang pada layar komputer akan tercatat telepon masuk. Karena banyaknya telepon dan SMS Short Messege
Service dan telepon yang masuk, tidak semua telepon dan SMS yang masuk dapat diterima. Call taker memilih penelepon yang bahasanya
baik, yang cerdas agar menjawabnya tidak asal-asalan sesuai dengan panggilan bagi pendengarnya yaitu Akademia yang berarti orang-orang
cerdas. Call taker juga bertugas menyambungkan penyiar kepada narasumber.
Pemutaran lagu sendiri dilakukan oleh penyiar, Mixman hanya terlibat dalam praproduksi. Dalam proses produksi penyiar berperan
5
Wawancara pribadi dengan Angel Budiman, Jakarta, 16 April 2010.
penting dalam dalam memandu jalannya acara. Ketika salah satu penyiar kehabisan bahan pembicaraan, maka penyiar yang lain harus saling
mengisi dan saling melengkapi dan saling mengisi agar tidak terjadi miss. Semua orang yang terlibat dalam suatu proses produksi khususnya Spirit in
the Morning harus bekerja di atas landasan saling pengertian, menghargai dan mengingatkan untuk menghasilkan siaran yang berkualitas, baik, dan
benar.
6
Dalam sebuah produksi siaran tak lepas dari perangkat-perangkat teknis siaran yang amat penting dalam menjangkau pendengar di rumah
melalui alat penerima siaran. Dengan teknologi yang semakin canggih, Stasiun radio dapat menjangkau khalayak dimanapun mereka berada.
Media teknis yang digunakan dalam produksi siaran Spirit in the Morning adalah sebagai berikut:
Data Teknis Radio MS Tri
7
1. Transmitter Merek
:Harris Z10 tahun 2002 Power
:10 KW 2. Antenna
Merek :Shively – 6813 tahun 2002
Jumlah Bays
:8 Bays Tinggi
Power :+ 140 Meter
Jenis Tower
:Selt – Supporting 3. Studio On Air Digital
Mixer :BE Air Trak 90
6
A.S. Haris Sumandiria, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006 h. 32.
7
“Data Teknis”, diakses pada 16 April 2010 dari http:www.mstrifm.com
Hybrid :AEQ Systel 3000 Multi Conference Telepon
Sound Processor
:Optimood Orban 8200 4. Studio Production Digital
Mixer :Dynacord, 16 Channel
Sound Processor
:Yamaha, SPX – 1000 5. Mobile Transmission
Transmitter :STL Marti RPT 30 -2 Mixer
:Portable Bosch 8 ch Hybrid
:AEQ MP 10 Mixer 3. Pascaproduksi Siaran Spirit In The Morning
Ini merupakan tahap akhir dari produksi. Setelah produksi berakhir, produser yang sekaligus programme director, dan penyiar
berkumpul di ruang rapat untuk mengadakan evaluasi. Segala kekurangan- kekurangan selama produksi akan dibahas, seperti berapa banyak SMS dan
telepon yang masuk, banyak atau sedikit, kesalahan-kesalahan teknis selama produksi seperti mengapa suara penyiar tidak jelas, mengapa tiba-
tiba telepon terputus, mengapa suara penelepon tidak jernih dan hal-hal teknis lainnya. Membahas pula kelebihan-kelebihan selama produksi
sehingga menjadi bahan acuan untuk produksi kedepannya nanti agar menjadi lebih baik dan kesalahan-kesalahan yang terjadi tidak terulang
lagi.
8
Secara teknis, rapat evaluasi dalam pascaproduksi tidak jauh berbeda dengan rapat dalam praproduksi dengan seorang produser yang
memimpin jalannya rapat.
8
Wawancara pribadi dengan Angel Budiman, Jakarta, 16 April 2010.