38
2. Uji kualitas Data
a. Uji validitas Uji validitas bertujuan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Dengan menggunakan prosedur seleksi item dengan cara menguji
karakteristik masing-masing item yang menjadi bagian tes yang bersangkutan, item-item yang tidak memenuhi syarat kualitas tidak
dapat diikutkan menjadi bagian tes. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-
Total Correlation dari r-tabel Nugroho, 2005:68. b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat memberikan ukuran yang konstan atau tidak. Dalam
penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan
teknik tertentu. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha Cronbach’s. koefisien ini merupakan koefisien reliabilitas yang paling
sering digunakan karena koefisien menggambarkan varians dari item- item baik untuk format benar atau salah atau bukan seperti format
skala likert. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha Cronbach’s dari 0,60 Nogroho, 2005:72
.
39
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel independen dan variabel dependennya memiliki distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji
Kolomogorov-Smirnov dalam program SPSS. Dalam pengambilan keputusannya adalah apabila sigma lebih besar daripada alpha α.
Dimana dalam penelitian ini alpha α yang digunakan adalah sebesar 0.05 5.
b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen.
Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan perhitungan
nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah yang mempunyai nilai VIF
kurang dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih besar dari 0.1 Ghozali, 2005:91.
40
c. Uji Heteroskedastisitas Menururt Santoso dalam Satriyo 2007, uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Sebaliknya jika varians
bebeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Scatterplot yang dihasilkan program SPSS dengan dasar pengambilan keputusan, jika
ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka
telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis