Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
program yang berhasil dalam mengawal informasi tentang pemilu presiden periode 2009-2014.
Apa Kabar Indonesia merupakan sebuah tayangan berita yang memadukan pola news konvensional dengan kreativitas pada on air
presentation. Mengangkat isu-isu aktual yang berkaitan langsung dengan kehidupan publik Eko Nurhuda, 2009. Banyak hal yang berbeda dalam
acara talkshow ini, selain penyampaian informasi yang dikemas secara santai, acara ini juga seringkali menampilkan para narasumber yang benar – benar
kompeten berkaitan dengan isu atau peristiwa yang diangkat. Tentu memerlukan sebuah perencanaan produksi secara profesional untuk
mengemas, menyajikan, menyampaikan, serta memilih topik yang dijadikan headline untuk didiskusikan dengan para narasumber.
Program yang memiliki banyak kelebihan ini tentu memiliki kinerja yang profesional baik sebagai wartawan ataupun kru produksi dalam
menyajikan yang terbaik untuk khalayak. Perlu adanya pengaturan yang maksimal dalam proses produksinya, terutama dalam merencanakan sebuah
produksi pra produksi untuk menjalankan sebuah acara yang ditayangkan setiap hari secara live seperti program Apa Kabar Indonesia ini.
Pada dasarnya banyak kita ketahui berkaitan dengan pra produksi atau Pre Production yang merupakan tahap paling penting dalam sebuah produksi
televisi. Pre Production merupakan semua tahapan persiapan sebelum sebuah produksi dimulai. Makin baik sebuah perencanaan produksi maka akan
memudahkan nantinya dalam produksi. Ketika tahap ini terlewati maka sebenarnya sudah tujuh puluh lima persen tahapan keseluruhan produksi.
Terdapat beberapa konsep yang akan dirancang dalam preproduction planning yaitu ide program Program ideas, model produksi production models,
proposal program, anggaran Budget, dan penulisan script Caruso, James R.-Mavis E. Arthur. 1990: 410.
Dari beberapa konsep diatas tentunya setiap produksi televisi, khususnya produksi penyiaran berita akan memiliki metode-metode substantif,
yang kaitannya dengan teori-teori taktis penyampaian sebuah acara berita di televisi. Bahkan, setiap team work dan stasiun televisi yang berperan dalam
konsep perencanaan ini dinamakan pers yang mempunyai fungsi secara konkrit dalam penyampaian berita.
Brian McNair merinci ada 5 fungi yang harus dijalankan pers dalam masyarakat demokratis. Pertama, pers harus menginformasikan dalam
pengertian surveilance atau monitoring mengenai apa yang terjadi di sekitar masyarakatnya; kedua, pers harus mendidik educate mengenai makna dan
manfaat fakta-fakta facts dengan tetap mempertahankan objektivitasnya dalam menganalisis fakta itu, ketiga, pers harus menyediakan satu platform
untuk publik mengenai wacana politik, memfasilitasi pembentukan opini publik, dan menyiapkan opini balikan darimana saja datangnya public
spehere, keempat pers memberikan publisitas kepada pemerintah dan institusi lainnya. Di sini pers berperan sebagai media public watchdog, dan kelima,
pers dalam masyarakat demokratis melayani masyarakat sebagai suatu saluran
untuk kepentingan pemberdayaan atau advocacy J. Anto, 2009. Pernyataan
ini merupakan sebuah tantangan bagi dunia pertelevisian yang konsen di
bidang pemberitaan. Termasuk tantangan bagi TvOne dengan program Apa Kabar Indonesia.
Bagaimana sebuah industri televisi, khususnya di TvOne, dalam merencanakan program siarannya?, bagaimana pula kebijakan redaksi menjadi
dasar dalam penentuan nilai berita?. Bagaimana pula konsep perencanaan produksi televisi, khususnya produksi penyiaran berita yang dikemas dalam
bentuk talkshow? Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan konsep perencanaan produksi tahap awal pada rapat
produksi, serta menilai hasil perencanaan tersebut yang diimplementasikan pada saat produksi berlangsung.