Uji Hipotesis Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

58 deskriptif umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama Ikhsan, 2008:198. Penelitian statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varians, dan range statistik Ghozali, 2009:19.

2. Uji Hipotesis

Untuk menguji keterkaitan antara variabel yang ada dalam hipotesis, maka digunakan analisis regresi logistik logistic regretion, yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara metrik dan non metrik nominal untuk menguji pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan persahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Uji regresi logistik digunakan karena pada pengujian ini variabel terikatnya merupakan data kualitatif yang menggunakan variabel dummy Sumodiningrat, 2001:359. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan logistic regression adalah sebagai berikut. a. Jika hasil signifikasinya 0,05 maka Ha diterima. b. Jika hasil signifikasinya 0,05 maka Ha ditolak. SPSS versi 17 menyediakan prosedur regresi logistik yaitu: Regresi logistik biner binary logistic regression, adalah regresi logistik dimana variabel dependenya berupa variabel dikotomi atau variabel biner. Contoh:variabel dikotomi atau variabel biner adalah sukses – gagal, ya – tidak, benar – salah, hadir – bolos, pria – wanita dan seterusnya. 59

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. 1. Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini audit going concern . Opini audit going concern merupakan opini modifikasi yang dalam pertimbangan auditor terdapat kesangsian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan operasinya. 2. Variabel independen Variabel independen variabel bebas adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain Indriantoro dan Supomo, 2002:65. variabel independen dalam penelitian ini adalah audit lag , opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan. Adapun penjelasan variabel-variabel tersebut sebagai berikut: a. Audit lag Audit lag merupakan jumlah kalender atau jumlah hari antara tanggal berakhirnya laporan keuangan perusahaan 31 Desember dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan. Untuk pengukurannya digunakan jumlah hari antara akhir periode akuntansi 31 Desember sampai dikeluarkannya laporan audit. 60 b. Opini audit tahun sebelumnya Didefinisakan sebagai opini audit yang diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya. Variabel dummy digunakan, opini audit going concern GCAO diberi kode 1, sedangkan opini audit non going concern NGCAO diberi kode 0. Opini audit tahun sebelumnya yang diterima oleh perusahaan akan mendukung perusahaan dalam audit tahun berjalan, ketika perusahaan telah menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya, akan lebih dipercaya untuk menerima opini audit going concern pada tahun berjalan. c. Kondisi keuangan perusahaan Kondisi keuangan perusahaan menggambarkan keadaan keuangan auditee , apakah perusahaan berada dalam kondisi baik sehat, atau justru berada dalam kondisi buruk sakit. Kondisi keuangan perusahaan dihitung dengan menggunakan the springate model 1978 The springate model 1978 S = 1.03 A + 3.07 B + 0.66 C + 0.4 D Dimana: A = working capitaltotal asset B = Net profit before interest and taxtotal asset C = Net profit before taxcurrent liability D = Salestotal asset d. Pertumbuhan perusahaan Perusahaan yang mengalami peningkatan laba cenderung akan mampu mempertahankan kelangsungan usahanya dibanding perusahaan 61 yang tidak mengalami peningkatan laba, karena peningkatan laba yang diperoleh perusahaan tersebut dapat menambah kepercayaan publik khususnya investor untuk terus menginvestasikan dana mereka pada perusahaan tersebut. Rasio pertumbuhan laba digunakan untuk mengukur kemampuan auditee dalam pertumbuhan perusahaan dari tingkat laba. 1 t 1 t t bersih Laba besih Laba bersih Laba laba n Pertumbuha − − − = Dimana : Laba bersih t = laba bersih tahun berjalan Laba bersih t-1 =laba bersih tahun sebelumnya e. Ukuran perusahaan Perusahaan yang memiliki aset yang besar mampu menjaga kelangsungan hidup perusahaan, dengan aset besar yang dimiliki perusahaan, baik aset lancar maupun aset tetap, maka hal tersebut akan lebih mendukung aktifitas operasional perusahaan sehingga perusahaan dapat terus menjalankan usahanya dalam jangka panjang. Semakin besar ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aset yang dimiliki oleh auditee, memberikan indikasi bahwa total aset merupakan salah satu pertimbangan auditor untuk memberikan opini audit going concern. Berikut ini operasionalisasi penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel. 62 Table 3.1 Table operasionalisasi variabel Variabel Konsep Indikator Sumber data Skala ukuran Alat analisis Variabel independen Y: opini audit going concern Opini audit modifikasi yang berada dalam lingkup pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas dalam mempertimbangkan status kelangsungan hidup perusahaan Mendapatkan opini audit going concern atau tidak Sekunder Nominal Regresi logistik Variabel independen X: X 1 : opini audit tahun sebelumnya Opini yang diterima auditee pada tahun sebelumnya Mendapatkan opini GCAO atau NGCAO Sekunder Nominal Regresi logistik X 2: audit lag Jumlah hari antara tanggal selesainya pekerjaan lapangan dengan tanggal berakhirnya laporan keuangan 31 Desember jumlah hari antara akhir periode akuntansi 31 Desember sampai dikeluarkannya laporan audit Sekunder Rasio Regresi logistik Bersambung pada halaman berikutnya 63 Lanjutan Tabel 3.1 Variabel Konsep Indikator Sumber data Skala ukuran Alat analisis X 3: kondisi keuangan perusahaan Kondisi keuangan perusahaan yang dihitung berdasarkan the springate model S = 1.03 A + 3.07 B + 0.66 C + 0.4 D Dimana: A = Working capitaltotal asset B = Net profit before interest and taxtotal asset C = Net profit before taxcurrent liability D = Salestotal asset sekunder Rasio Regresi logistik X 4 :pertumbuha n perusahaan Pertumbuhan perusahaan dalam akun laba perusahaan dan diukur menggunakan tingkat pertumbuhan laba 1 t t t bersih Laba besih Laba bersih Laba laba n Pertumbuha − − = Dimana : Laba bersih t = laba bersih tahun berjalan Laba bersih t-1 = laba bersih tahun sebelumnya sekunder rasio Regresi logistik X 5: ukuran perusahaan Perusahaan yang besar dengan asset yang besar dapt lebih menjaga kelangsungan hidup perusahaannya. Natural logaritma dari Total asset auditee sekunder rasio Regresi logistik Sumber: Diolah dari berbagai referensi 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005 hingga tahun 2009. Sampel perusahaan yang berhasil diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 29 perusahaan dengan total data 145 laporan keuangan perusahaan. Perolehan data yang digunakan melalui website: httpwww.idx.co.id serta kunjungan langsung ke gedung Bursa Efek Indonesia. Pemilihan perusahaan-perusahaan publik yang masuk kategori perusahaan manufaktur ini didasarkan pada pertimbangan akan homogenitas dalam aktivitas produksinya dan kelompok industri ini yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok industri yang lain di Bursa Efek Indonesia, sehingga mendominasi bursa dan data tidak bisa untuk menghindari adanya perbedaan karakteristik terutama dalam pencatatan laporan keuangan selain itu juga perusahaan manufaktur memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB pendapatan domestik brutto dibandingkan sektor industri lain. 65

B. Statistik Deskriptif

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling, sehingga sampel dalam penelitian ini merupakan representasi dari populasi sampel yang ada serta sesuai dengan tujuan penelitian. Proses sleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan ditampilkan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.1 Tabel Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria No Kriteria Jumlah Akumulasi 1 total perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI antara tahun 2005-2009 139 2 Delisting selama periode penelitian 5 3 Laporan keuangan yang tidak menggunakan mata uang rupiah sebagai mata uang pelaporan 1 4 Perusahaan yang tidak menerbitkan secara lengkap laporan keuangan nya dan laporan auditor independen tahun sebelumnya 100 5 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan periode 1 Januari – 31 Desember 1 6 Tidak menerbitkan laporan independen tahun sebelumnya 3 Sampel yang tidak memenuhi kriteria 110 110 Sampel sesuai kriteria 29 Jumlah Sampel total selama 5 Tahun Periode Penelitian 29×5 145 laporan keuangan 66 Berikut ini adalah nama-nama perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini: Tabel 4.2 Tabel Nama Perusahaan Hasil Observasi Tahun No Nama perusahaan 2005 2006 2007 2008 2009 1 Aqua Golden Missisippi Tbk √ √ √ √ √ 2 Barito Pasific Tbk √ GC √ GC √ GC √ GC √ 3 Budi Acid Jaya Tbk √ √ √ √ √ 4 Darya-Varia LaboratoriaTbk √ √ √ √ √ 5 Delta Djakarta Tbk √ √ √ √ √ 6 Dynaplast Tbk √ √ √ √ √ 7 Fajar Surya Wisesa Tbk √ GC √ √ √ √ 8 Goodyear Indonesia Tbk √ √ √ √ √ 9 HM Sampoerna Tbk √ √ √ √ √ 10 Indal Alumunium Industry Tbk √ GC √ √ √ √ 11 Indo Kordsa Tbk √ √ √ √ √ 12 Jakarta Kyoei Steel Work Tbk √ GC √ GC √ GC √ GC √ GC 13 Merck Tbk √ √ √ √ √ 14 Mulia Industrindo Tbk √ GC √ GC √ GC √ GC √ GC 15 Multi Bintang Indonesia Tbk √ √ √ √ √ 16 Multi Prima Sejahtera Tbk √ GC √ GC √ GC √ GC √ GC 17 Mustika Ratu Tbk √ √ √ √ √ 18 Panasia Filament Inti Tbk √ √ GC √ GC √ GC √ GC 19 Pelangi Indah Canindo Tbk √ GC √ GC √ √ √ 20 Primarindo Asia Infrastructur Tbk √ √ √ GC √ GC √ GC 21 Pyridam Farma Tbk √ √ √ √ √ 22 Semen Gresik Persero Tbk √ √ √ √ √ 23 Siantar Top Tbk √ √ √ √ √ 24 Sierad Produce Tbk √ GC √ GC √ GC √ √ 25 Suparma Tbk √ √ √ √ √ 26 Surya Intrindo Makmur Tbk √ GC √ GC √ GC √ GC √ GC 27 Tempo Scan Pasific Tbk √ √ √ √ √ 28 Tiga Pilar Sejahtera Tbk √ √ √ √ √ 29 Trias Sentosa Tbk √ GC √ √ √ √ Total 145 Laporan Keuangan 29 29 29 29 29 Sumber: data sekunder yang diolah. 67 Catatan: √ GC : mendapatkan opini going concern GCAO √ : tidak mendapatkan opini going concern NGCAO Dibawah ini tabel distribusi observasi berdasarkan opini audit yang memberikan gambaran mengenai perusahaan sampel dalam penelitian ini yang menerima opini audit going concern dan non going concern selama periode penelitian. Tabel 4.3 Distribusi Observasi Berdasarkan Opini Audit Opini 2005 2006 2007 2008 2009 Total GCAO 10 34 8 28 8 28 7 24 6 21 39 27 NGCAO 19 66 21 72 21 72 22 76 23 79 106 73 otal 29 100 29 100 29 100 29 100 29 100 145 100 Sumber: data sekunder yang diolah Tabel 4.3 menyajikan mengenai frekuensi data perusahaan yang menerima opini going concern dan yang tidak menerima opini going concern per tahun penelitian, mulai dari tahun 2005 sampai dengan 2009. Secara rata- rata dapat disimpulkan bahwa sebanyak 27 perusahaan menerima opini audit going concern atau sebanyak 39 laporan keuangan perusahaan. Sedangkan 106 laporan keuangan perusahaan atau 73 dari total sampel pada perusahaan yang sama tidak menerima opini audit going concern. Jadi dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan, mayoritas perusahaan sampel memperoleh opini audit non going concern yang berarti mempunyai kondisi keuangan yang baik sehingga mampu mempertahankan kegiatan usahanya. Berikut statistik deskriptif masing-masing variabel dalam penelitian ini: 68

1. Audit Lag

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 4 121

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 9

OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 14

PENUTUP PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 22

ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan, Kualitas Auditor, Opini Audit Tahun Sebelumnya Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Stud

0 3 12

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 0 6

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 0 149

AUDI02. PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 0 25