22
2. Jenis Audit
Menurut kell, Johnson dan Boynton 2003:8-9, terdapat tiga jenis audit yang pada umumnya menunjukan karakteristik kunci yang tercakup
dalam definisi audit. Jenis-jenis audit tersebut adalah audit laporan keuangan, audit operasional dan audit ketaatan. Berikut penjelasan ketiga
jenis audit tersebut: a. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan sesuai dengan kriteria-
kriteria tertentu. kriteria tersebut adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum PABU.
b. Audit Operasional Audit operasional merupakan penelaahan atas bagian manapun dari
prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektivitasnya. Pada saat selesainya audit operasional, auditor akan
memberikan sejumlah saran kepada manajemen untuk memperbaiki jalannya operasi perusahaan.
c. Audit Ketaatan Audit ketaatan bertujuan untuk mempertimbangkan apakah auditee
klien telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi.
Sedangkan menurut Agoes 2004:9, jenis-jenis audit dapat ditinjau dari luas dan jenis pemeriksaan. Jika ditinjau dari luasnya pemeriksaan,
23 maka audit dapat dibedakan atas general audit dan special audit. Adapun
penjelasan kedua jenis audit tersebut adalah: a. General audit pemeriksaan umum
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat
mengenai kewajaran
laporan keuangan
secara keseluruhan.
Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan standar professional akuntan publik dan memperhatikan kode etik akuntan
Indonesia, aturan etika KAP yang telah disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta standar pengendalian mutu.
b. Special audit pemeriksaan khusus Suatu pemeriksaan terbatas sesuai dengan permintaan auditee yang
dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang
dilakukan juga terbatas. Sedangkan jika ditinjau dari segi jenis pemeriksaannya, maka audit
dapat dibedakan atas management audit, compliance audit, internal audit dan computer audit. Adapun penjelasan keempat jenis audit tersebut
adalah sebagai berikut: a. Management audit operstional audit
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
24 ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi
tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis. b. Compliance audit pemeriksaan ketaatan
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan manajemen, dewan komisaris maupun pihak ekstern Pemerintah,
Bapepam, Bank Indonesia, Dirjen Pajak, dan lain-lain. pemeriksaan dapat dilakukan baik oleh KAP maupun bagian internal audit.
c. Internal audit pemeriksaan intern Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik
terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
d. Computer audit Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data
akuntansinya dengan menggunakan EDP electronic data processing sistem.
Dari beberapa pengertian tentang jenis-jenis audit yang dikemukaan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa jenis-jenis audit dapat
dibedakan atas tiga kriteria, yaitu audit yang dilakukan oleh auditor eksternal maupun internal, dan dilakukan baik terhadap laporan keuangan
maupun nonkeuangan kebijakan perusahaan, pemerintah, maupun hukum
25 tertentu serta hasil akhirnya tidak selalu berbentuk opini, melainkan dapat
pula berbentuk saran-saran atau management latter
3. Opini Audit