46
2. Opini Audit Tahun Sebelumnya Dengan Opini Audit Going Concern
Menurut penelitian Januarti dan Fitrianasari 2008:55, yang diungkapkan dalam hipotesisnya menyatakan bahwa opini audit going
concern yang diterima auditee tahun sebelumnya berpengaruh positif
terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor pada auditee. Dalam penelitian Santosa dan Wedari 2007:146, menyatakan bahwa opini
audit going concern sebelumnya ini akan menjadi faktor pertimbangan penting auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going concern
pada tahun berikutnya. Apabila auditor menerbitkan opini audit going concern
tahun sebelumnya maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan menerima kembali opini audit going concern pada tahun
berjalan. dan hasil penelitiannya menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya cenderung meningkatkan penerimaan opini audit going
concern .
Hasil penelitian Setyarno, Januarti dan Faisal 2006:19,
menunjukan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor. Berdasarkan hasil
penelitian-penelitian tersebut peneliti menduga bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian opini going
concern pada perusahaan yang diauditnya sehingga rumusan hipotesisnya
adalah: H
2
: Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor.
47
3. Kondisi Keuangan Perusahaan dengan Opini Audit Going Concern
Hasil penelitian Setyarno, Januarti dan Faisal 2006:19,
menyatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan berpengaruh signifikan atas opini audit going concern. Sedangkan penelitian Santosa dan Wedari
2007:154, dalam hipotesisnya menyatakan bahwa semakin baik kondisi keuangan perusahaan yang diukur dengan the springate model 1978 maka
akan semakin kecil kemungkinan terhadap penerimaan opini audit going concern
. Hipotesis tersebut diterima dengan nilai koefiesi -0.222 dengan signifikansi 0.063 dan nilai sig lebih kecil dari 0.1, hal tersebut
menunjukan bahwa semakin baik kondisi keuangan perusahaan maka semakin kecil kemungkinan bagi auditor untuk memberikan opini audit
going concern , karena auditor hanya akan memberikan opini ini jika
perusahaan dikatakan bangkrut atau sulit melanjutkan kelangsungan hidup usahanya.
Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian Praptitorini dan Januarti 2007: 16, yang menujukan hasil bahwa kondisi keuangan
perusahaan dengan menggunakan prediksi kebangkrutan berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern.
Berdasarkan hasil penelitian–penelitian sebelumnya, maka peneliti menduga bahwa kondisi keuangan perusahaan berpengaruh secara
signifikan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor, sehingga rumusan hipotesisnya adalah:
H
3
: Kondisi keuangan perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor.
48
4. Pertumbuhan Perusahaan dengan Opini Audit Going concern