Pengaturan makan diet dan latihan jasmani Intervensi farmakologis

Pada tipe penderita dengan resiko tinggi, memilik banyak komplikasi dan kontrol metaboliknya sangat buruk, seringkali mengalami hipoglikemi atau ketoasidosis dan sering membutuhkan injeksi insulin. Glukosa darah puasa dapat meningkat tajam, terkadang melampaui 250 mgdL. Pasien dengan konsentrasi HbA1c lebih dari 9 dan kontrol glukosanya yang buruk dalam waktu jangka panjang dan mempunyai resiko yang tinggi terhadap perawatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, dengan pemeriksaan intra oral dapat menjadi salah satu cara yang dapat menunjang diagnosis awal untuk mengetahui apakah seseorang menderita penyakit diabetes mellitus atau tidak.

2.3.5 Perawatan

Diabetes mellitus bukan merupakan penyakit yang dapat disembuhkan, dan terapi yang dilakukan adalah dengan tujuan untuk menormalkan kadar gula darah, untuk mencegah terjadinya komplikasi dari penyakit diabetes mellitus tersebut. Pengelolaan diabetes mellitus tipe II ini dimulai dengan 24,25 :

2.3.5.1 Pengaturan makan diet dan latihan jasmani

Pengaturan makan diet dan latihan jasmani selama beberapa waktu2-4 minggu tujuannya untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah. Setiap makanan yang mengandung karbohidratkhususnya gula merupakan hal yang paling beresiko meningkatkan kadar gula darah. Universitas Sumatera Utara

2.3.5.2 Intervensi farmakologis

Apabila kadar glukosa darah belum mencapai batas normal, dilakukan intervensi farmakologis dengan obat hipoglikemik oral OHO dan atau suntikan insulin. Pada keadaan tertentu, OHO dapat segera diberikan secara tunggal atau langsung kombinasi, sesuai indikasi. Intervensi farmakologis ditambahkan jika sasaran glukosa darah belum tercapai dengan pengaturan makan dan latihan jasmani dan terbagi atas tiga yaitu 5,7,23,25 : A Obat hipoglikemik oral OHO Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 4 golongan : i. Pemicu sekresi insulin insulin secretagogue: sulfonilurea dan glinid ii. Penambahan sensitivitas terhadap insulin: metformin, tiazolidindion iii. Penghambat glukoneogenesis metformin iv. Penghambat absorpsi glukosa : penghambat glukosidase alfa. B Terapi insulin i. Sekresi insulin fisiologis terdiri dari sekresi basal dan sekresi prandial. Terapi insulin diupayakan mampu meniru pola sekresi insulin yang fisiologis. ii. Terapi insulin dapat diberikan secara tunggal satu macam berupa : insulin kerja cepat rapid insulin, kerja pendek short acting, kerja menengah intermediate acting, kerja panjang long acting atau insulin campuran tetap premixed insulin. Universitas Sumatera Utara iii. Terapi insulin tunggal atau kombinasi disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan respons individu terhadap insulin, yang dinilai dari hasil pemeriksaan kadar glukosa darah harian. C Terapi Kombinasi. Pemberian OHO maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan respons kadar glukosa darah. Bersamaan dengan pengaturan diet dan kegiatan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan pemberian OHO tunggal atau kombinasi OHO sejak dini. Terapi dengan OHO kombinasi, harus dipilih dua macam obat dari kelompok yang mempunyai mekanisme kerja berbeda. Bila sasaran kadar glukosa darah belum tercapai, dapat pula diberikan kombinasi tiga OHO dari kelompok yang berbeda atau kombinasi OHO dengan insulin. Pada pasien yang disertai dengan alasan klinik di mana insulin tidak memungkinkan untuk dipakai dipilih, terapi dengan kombinasi tiga OHO. Untuk kombinasi OHO dan insulin, yang banyak dipergunakan adalah kombinasi OHO dan insulin basal insulin kerja menengah atau insulin kerja panjang yang diberikan pada malam hari menjelang tidur. Dengan pendekatan terapi tersebut pada umumnya dapat diperoleh kendali glukosa darah yang baik dengan dosis insulin yang cukup kecil. Dosis awal insulin kerja menengah adalah 6-10 unit yang diberikan sekitar jam 22.00, kemudian dilakukan evaluasi dosis tersebut dengan menilai kadar glukosa darah puasa keesokan harinya. Bila dengan cara seperti di atas kadar glukosa darah sepanjang hari masih Universitas Sumatera Utara tidak terkendali, maka obat hipoglikemik oral dihentikan dan diberikan insulin saja. 5,7,23,25

2.3.5.3 Pengetahuan tentang pemantauan mandiri