BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus telah dikenal manusia sejak zaman dahulu. Sejak awal abad
ke-19, komplikasi diabetes mellitus telah dikenal dan berkembang sampai sekarang. Menurut laporan penelitian Klimt dkk, banyak mengungkapkan, diabetes mellitus
ditentukan oleh faktor genetik dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Menurut penelitian dan laporan Fajans dkk yang lebih lanjut mengungkapkan diabetes mellitus
merupakan kelompok sindrom heterogen, karena faktor genetik dan lingkungan ditambah dengan faktor-faktor lain yang memperberat.
1
Pasien diabetes mellitus tipe II dengan resiko tinggi banyak dijumpai dirawat inap di sub bagian Endokrinologi Penyakit Dalam, Rumah Sakit Haji Adam Malik,
Medan. Sunder dkk mengatakan 80 dari penderita DM tipe II mati karena penyakit macrovascular cardiovascular.
2
Menurut data World Health Organization WHO , Indonesia menempati urutan keenam di dunia sebagai negara dengan jumlah
penderita diabetes mellitus terbanyak setelah India, China, Rusia, Jepang dan Brazil. Tercatat pada tahun 1995, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 5 juta
dengan peningkatan sebanyak 230.000 pasien diabetes per tahunnya sehingga pada tahun 2005 diperkirakan mencapai 12 juta penderita.
3
Sampai dengan tahun 2010, diperkirakan hampir 221 juta orang penduduk dunia menderita diabetes mellitus. Asia
dan Afrika merupakan wilayah yang diduga akan mengalami peningkatan tertinggi.
4
Universitas Sumatera Utara
Diabetes Mellitus secara umum di klasifikasikan dalam dua bentuk, Tipe I insulin dependent diabetes mellitus IDDM dan Tipe II atau non-insulin dependent
diabetes mellitus NIDDM, sedangkan
American Diabetes Association menitikberatkan klasifikasi diabetes mellitus pada etiologi dari diabetes mellitus.
Klasifikasi yang baru ini membagi diabetes mellitus atas empat kelompok yaitu Diabetes Mellitus tipe 1, Diabetes Mellitus tipe 2 dan Diabetes Mellitus tipe lain atau
khusus serta diabetes gestasional.
5
Diabetes Mellitus Tipe II dijumpai sebanyak 90- 95 pada penderita diabetes mellitus.
6
Epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka insidens dan prevalensi diabetes mellitus tipe II di
berbagai penjuru dunia. WHO memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup besar untuk tahun-tahun mendatang. Untuk Indonesia, WHO
memprediksi kenaikan jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.
7
Menurut Harris, diabetes mellitus tipe II merupakan penyakit yang lebih dominan pada usia pertengahan dan orang yang lebih tua. Dalam
laporan Wiegand, diabetes mellitus tipe II telah bisa ditemukan pada anak-anak dan remaja.
8
Manifestasi terhadap gigi dan mulut pada penderita diabetes mellitus mempunyai bentuk yang bermacam-macam tergantung pada kebersihan mulut,
lamanya menderita diabetes dan beratnya diabetes tersebut.
9
Manifestasi dalam rongga mulut penderita, misalnya gingivitis dan periodontitis, disfungsi kelenjar
saliva dan xerostomia, infeksi kandidiasis, sindroma mulut terbakar serta terjadinya infeksi oral akut.
6,13
Suatu studi mengatakan 40-80 pasien diabetes mellitus mengalami xerostomia dan beberapa laporan penelitian ilmiah mengatakan terdapat
Universitas Sumatera Utara
sindroma mulut terbakar dan terjadinya karies pada penderita diabetes mellitus. Berdasarkan survei yang dilakukan dapat dinyatakan bahwa pada penderita diabetes
mellitus, paling banyak ditemui adanya gingivitis dan periodontitis.
6,11,12,13
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Syukri di RSHAM mengenai diabetes mellitus tipe II,
penyakit periodontal lebih banyak dijumpai yaitu sebesar 85, gingivitis sebesar 42,35 dan untuk kandiasis pada penderita diabetes mellitus tipe II yang tidak
terkontrol lebih banyak dijumpai yaitu sebesar 50. Menurut Indian Dental Jurnal, didapati penderita diabetes mellitus tipe II dengan periodontitis ternyata berhubungan
dengan peningkatan konsentrasi imunoglobulin dalam jaringan gingiva. Dalam penelitian Carmen dkk disimpulkan, gangguan biokimia saliva penderita diabetes
mellitus tipe II ternyata berhubungan dengan perubahan struktural pada kelenjar parotis.
Sebagaimana kita ketahui, diabetes mellitus adalah suatu penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat umum, dokter gigi, dan dental hygienist. Tercatat pada
tahun 2005 diperkirakan pasien diabetes mellitus mencapai 12 juta penderita, prevalensinya semakin tinggi bila umur dan populasinya telah mengalami proses
penuaan. Maka tenaga kesehatan memainkan peranan penting terhadap manajemen pasien diabetes mellitus.
6
1.2 Rumusan Masalah